Share

Home Stories

Stories 12 Mei 2022

Nikel Indonesia Jadi Rebutan Dunia

Nikel menjadi salah satu daya tarik Indonesia di mata dunia, apalagi setelah hasil tambang yang satu ini menjadi bahan baku utama baterai mobil listri

Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. - Antara -

Context.id, JAKARTA - Nikel merupakan salah satu daya tarik Indonesia di mata dunia, terlebih setelah hasil tambang yang satu ini menjadi bahan baku utama baterai mobil listrik.

Cadangan nikel Indonesia disebut terbesar di dunia dengan angka 25 persen. Tak heran, jika banyak produsen mobil listrik dunia, salah satunya Tesla yang berencana untuk berinvestasi di Indonesia. Namun sayangnya, rencana investasi ini mengalami maju-mundur selama beberapa waktu terakhir.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyatakan hal ini merupakan sesuatu yang lazim dalam negosiasi bisnis. Apalagi mengingat potensi nikel Indonesia yang sangat besar dan tren perusahaan besar yang beramai-ramai memperlebar investasi pada industri nikel Indonesia.

Pasalnya, prospek industri hilir nikel Indonesia dinilai bergerak ke arah positif seiring dengan komitmen pemerintah untuk ikut bergabung di dalam rantai pasok global, terutama komponen dan baterai kendaraan listrik.

Diketahui, produsen baterai listrik terbesar di dunia Contemporary Amperex Technology (CATL) asal China, melalui cucu usahanya Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) menanamkan investasi sebesar Rp86,1 triliun.

Beberapa produsen mobil ternama juga sudah menanamkan modal ataupun membuka pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

“Pasarnya sudah terbuka, baterai kendaraan listrik sudah ada, Hyundai sudah buat pabrik kendaraan listrik di Bekasi, cuma belum resmi diumumkan karena mobilnya pasar ekspor bukan dalam negeri,” ujar Pelaksana harian Direktur Eksekutif indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widajatno.

Selain itu, adapula perusahaan BASF, Volkswagen (VW), dan British Volt juga akan membenamkan modalnya di Tanah Air, yang akan membuat realisasi investasi Indonesia tahun 2022 menjadi Rp1.200 triliun.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 12 Mei 2022

Nikel Indonesia Jadi Rebutan Dunia

Nikel menjadi salah satu daya tarik Indonesia di mata dunia, apalagi setelah hasil tambang yang satu ini menjadi bahan baku utama baterai mobil listri

Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. - Antara -

Context.id, JAKARTA - Nikel merupakan salah satu daya tarik Indonesia di mata dunia, terlebih setelah hasil tambang yang satu ini menjadi bahan baku utama baterai mobil listrik.

Cadangan nikel Indonesia disebut terbesar di dunia dengan angka 25 persen. Tak heran, jika banyak produsen mobil listrik dunia, salah satunya Tesla yang berencana untuk berinvestasi di Indonesia. Namun sayangnya, rencana investasi ini mengalami maju-mundur selama beberapa waktu terakhir.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyatakan hal ini merupakan sesuatu yang lazim dalam negosiasi bisnis. Apalagi mengingat potensi nikel Indonesia yang sangat besar dan tren perusahaan besar yang beramai-ramai memperlebar investasi pada industri nikel Indonesia.

Pasalnya, prospek industri hilir nikel Indonesia dinilai bergerak ke arah positif seiring dengan komitmen pemerintah untuk ikut bergabung di dalam rantai pasok global, terutama komponen dan baterai kendaraan listrik.

Diketahui, produsen baterai listrik terbesar di dunia Contemporary Amperex Technology (CATL) asal China, melalui cucu usahanya Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) menanamkan investasi sebesar Rp86,1 triliun.

Beberapa produsen mobil ternama juga sudah menanamkan modal ataupun membuka pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

“Pasarnya sudah terbuka, baterai kendaraan listrik sudah ada, Hyundai sudah buat pabrik kendaraan listrik di Bekasi, cuma belum resmi diumumkan karena mobilnya pasar ekspor bukan dalam negeri,” ujar Pelaksana harian Direktur Eksekutif indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widajatno.

Selain itu, adapula perusahaan BASF, Volkswagen (VW), dan British Volt juga akan membenamkan modalnya di Tanah Air, yang akan membuat realisasi investasi Indonesia tahun 2022 menjadi Rp1.200 triliun.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025