Share

Stories 07 November 2023

Kapan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terwujud?

Tanda-tanda gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum menunjukkan tanda akan segera terealisasi.

Warga Palestina berjalan di samping bangunan yang hancur akibat serangan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan 10 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Context.id,JAKARTA - Tanda-tanda gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum menunjukkan tanda akan segera terealisasi.

Pasalnya, Israel dilaporkan menggempur Gaza dengan serangan yang semakin gila ketika tentara IDF atau militer Israel memerangi pasukan Hamas di wilayah yang terkepung pada pada awal pekan ini.

Tentara militer Israel mengabaikan seruan gencatan senjata oleh badan-badan bantuan PBB yang mengutuk meningkatnya kematian warga sipil dalam konflik yang telah berlangsung selama sebulan tersebut.

Dikabarkan, di Gaza ribuan orang, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel dan khususnya serangan darat yang semakin intensif sejak perang dimulai.

Pasukan Israel dan pejuang Hamas terlibat dalam pertempuran dari rumah ke rumah di Gaza yang padat penduduknya.

Bertekad untuk menghancurkan Hamas yang serangannya pada 7 Oktober lalu menyebabkan 1.400 orang tewas di Israel dan menyebabkan lebih dari 240 sandera, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji tidak akan berhenti meskipun ada seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Pasukan darat telah membanjiri bagian Utara Jalur Gaza dan memperketat pengepungan Kota Gaza bahkan ketika ratusan ribu warga sipil masih tetap berada di sana meskipun ada perintah evakuasi dari Israel.

Adapun Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada Senin (6/11/2023) bahwa lebih dari 200 orang tewas dalam “pembantaian semalam”, sehari setelah melaporkan total korban tewas lebih dari 9.770, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Para kepala badan-badan utama PBB sejauh ini mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata di wilayah berpenduduk 2,4 juta orang tersebut. 

Seperti diketahui, pengepungan Israel telah memutus sebagian besar pasokan air, makanan, dan bahan bakar.

“Selama hampir sebulan, dunia menyaksikan situasi yang terjadi di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina dalam keterkejutan dan kengerian atas meningkatnya jumlah nyawa yang hilang dan terkoyak. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang."” kata pernyataan kemanusiaan yang dirilis Minggu (5/11/2023).



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 07 November 2023

Kapan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terwujud?

Tanda-tanda gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum menunjukkan tanda akan segera terealisasi.

Warga Palestina berjalan di samping bangunan yang hancur akibat serangan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan 10 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Context.id,JAKARTA - Tanda-tanda gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum menunjukkan tanda akan segera terealisasi.

Pasalnya, Israel dilaporkan menggempur Gaza dengan serangan yang semakin gila ketika tentara IDF atau militer Israel memerangi pasukan Hamas di wilayah yang terkepung pada pada awal pekan ini.

Tentara militer Israel mengabaikan seruan gencatan senjata oleh badan-badan bantuan PBB yang mengutuk meningkatnya kematian warga sipil dalam konflik yang telah berlangsung selama sebulan tersebut.

Dikabarkan, di Gaza ribuan orang, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel dan khususnya serangan darat yang semakin intensif sejak perang dimulai.

Pasukan Israel dan pejuang Hamas terlibat dalam pertempuran dari rumah ke rumah di Gaza yang padat penduduknya.

Bertekad untuk menghancurkan Hamas yang serangannya pada 7 Oktober lalu menyebabkan 1.400 orang tewas di Israel dan menyebabkan lebih dari 240 sandera, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji tidak akan berhenti meskipun ada seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Pasukan darat telah membanjiri bagian Utara Jalur Gaza dan memperketat pengepungan Kota Gaza bahkan ketika ratusan ribu warga sipil masih tetap berada di sana meskipun ada perintah evakuasi dari Israel.

Adapun Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada Senin (6/11/2023) bahwa lebih dari 200 orang tewas dalam “pembantaian semalam”, sehari setelah melaporkan total korban tewas lebih dari 9.770, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Para kepala badan-badan utama PBB sejauh ini mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata di wilayah berpenduduk 2,4 juta orang tersebut. 

Seperti diketahui, pengepungan Israel telah memutus sebagian besar pasokan air, makanan, dan bahan bakar.

“Selama hampir sebulan, dunia menyaksikan situasi yang terjadi di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina dalam keterkejutan dan kengerian atas meningkatnya jumlah nyawa yang hilang dan terkoyak. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang."” kata pernyataan kemanusiaan yang dirilis Minggu (5/11/2023).



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Peringkat Global Negara dan Kota yang Mendorong Perusahaan Rintisan AI

Jerman menunjukkan peningkatan dalam pemeringkatan baru untuk tempat terbaik bagi perusahaan rintisan AI, sementara Prancis menurun dan AS serta I ...

Context.id . 25 November 2024

Apakah Hologram AI Yesus Bisa Menerima Pengakuan Dosa?

\"Tuhan, ampunilah saya karena telah melakukan kesalahan......\"

Context.id . 25 November 2024

Apakah Flu saat Hamil Meningkatkan Risiko Autisme Anak? Ini Kata Para Ahli

Meskipun belum bisa dipastikan sebagai penyebab langsung, infeksi seperti flu saat hamil bisa berkontribusi meningkatkan risiko gangguan spektrum ...

Context.id . 25 November 2024

Haruskah Tetap Belajar Coding di Dunia AI?

Kamp pelatihan coding dulunya tampak seperti tiket emas menuju masa depan yang aman secara ekonomi. Namun, saat janji itu memudar, apa yang harus ...

Context.id . 25 November 2024