Share

Home Stories

Stories 10 Mei 2022

Situasi Kian Memburuk, PM Sri Lanka Mundur!

Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri setelah demonstrasi besar-besaran yang menewaskan lima orang.

Aksi Demonstrasi di dekat Gedung Parlemen Lama di Kolombo, Sri Lanka, pada Selasa, 12 April, 2022. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri setelah demonstrasi besar-besaran yang menewaskan lima orang dan melukai hampir 200 orang.

“Saya telah mengajukan pengunduran diri saya sebagai Perdana Menteri kepada Presiden,” cuit Mahinda Rajapaksa pada Senin (9/5/2022) dilansir dari Twitter @PresRajapaksa

Pada Senin malam waktu setempat, terjadi insiden kekerasan yang menargetkan rumah dan properti anggota parlemen Sri Lanka. Melansir dari Daily Mirror, rumah-rumah leluhur keluarga Rajapaksa di daerah selatan daerah Hambantota dibakar oleh para pengunjuk rasa anti pemerintah dan polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkannya.

Namun alih-alih bubar, pengunjuk rasa justru menyerbu kediaman perdana menteri di daerah Pohon Kuil di Kolombo. Tapi sayangnya, tiba-tiba sekelompok pendukung pemerintah datang menggunakan bus dan menyerang para pengunjuk rasa.

Bentrokan pun tak terhindarkan. Para pengunjuk rasa anti pemerintah semakin terprovokasi untuk bertingkah agresif. Kekacauan semakin parah, hingga beberapa dari mereka terpaksa melompat ke danau yang berada di sebelah lokasi kejadian agar selamat.

Dilaporkan sekitar 150 orang terluka akibat insiden tersebut dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Kolombo.

Sri Lanka sudah mengalami pemadaman listrik, krisis makanan, bahan bakar, dan obat-obatan selama berbulan-bulan. Krisis ini mengantarkan Sri Lanka pada krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan.

Hal itupun memicu demonstrasi besar-besaran melawan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan saudaranya Mahinda Rajapaksa sebagai Perdana Menteri.

 

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 10 Mei 2022

Situasi Kian Memburuk, PM Sri Lanka Mundur!

Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri setelah demonstrasi besar-besaran yang menewaskan lima orang.

Aksi Demonstrasi di dekat Gedung Parlemen Lama di Kolombo, Sri Lanka, pada Selasa, 12 April, 2022. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri setelah demonstrasi besar-besaran yang menewaskan lima orang dan melukai hampir 200 orang.

“Saya telah mengajukan pengunduran diri saya sebagai Perdana Menteri kepada Presiden,” cuit Mahinda Rajapaksa pada Senin (9/5/2022) dilansir dari Twitter @PresRajapaksa

Pada Senin malam waktu setempat, terjadi insiden kekerasan yang menargetkan rumah dan properti anggota parlemen Sri Lanka. Melansir dari Daily Mirror, rumah-rumah leluhur keluarga Rajapaksa di daerah selatan daerah Hambantota dibakar oleh para pengunjuk rasa anti pemerintah dan polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkannya.

Namun alih-alih bubar, pengunjuk rasa justru menyerbu kediaman perdana menteri di daerah Pohon Kuil di Kolombo. Tapi sayangnya, tiba-tiba sekelompok pendukung pemerintah datang menggunakan bus dan menyerang para pengunjuk rasa.

Bentrokan pun tak terhindarkan. Para pengunjuk rasa anti pemerintah semakin terprovokasi untuk bertingkah agresif. Kekacauan semakin parah, hingga beberapa dari mereka terpaksa melompat ke danau yang berada di sebelah lokasi kejadian agar selamat.

Dilaporkan sekitar 150 orang terluka akibat insiden tersebut dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Kolombo.

Sri Lanka sudah mengalami pemadaman listrik, krisis makanan, bahan bakar, dan obat-obatan selama berbulan-bulan. Krisis ini mengantarkan Sri Lanka pada krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan.

Hal itupun memicu demonstrasi besar-besaran melawan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan saudaranya Mahinda Rajapaksa sebagai Perdana Menteri.

 

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Paus dari Chicago, Leo XIV dan Langkah Baru Gereja Katolik

Dikenal cukup moderat tapi tetap memegang teguh doktrin gereja

Context.id . 09 May 2025

Diplomasi Olahraga RI-Inggris: Sumbangsih BritCham untuk Anak Indonesia

Program GKSC diharapkan dapat menjadi langkah awal perubahan positif anak-anak dalam hidup mereka.

Helen Angelia . 08 May 2025

Bobby Kertanegara Dapat Hadiah Spesial dari Pendiri Microsoft

Dari boneka paus untuk kucing presiden, hingga keris untuk sang filantropis. Momen yang memperlihatkan diplomasi tak selalu kaku.

Noviarizal Fernandez . 07 May 2025

Siap-siap, Sampah Antariksa Era Soviet Pulang Kampung ke Bumi

Diluncurkan Uni Soviet pada 1972, sayangnya wahana ini gagal menuju Venus karena roket pengangkutnya gagal total

Noviarizal Fernandez . 06 May 2025