Kadin Diminta Nonaktifkan Arsjad Rasjid
Keterlibatan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid sebagai ketua timses salah satu capres mendapat sorotan dari sesama asosiasi bisnis

Context.id, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dinilai perlu menonaktifkan Arsjad Rasjid selaku ketua umum untuk sementara, sesudah menjadi Ketua Tim Pemenangan Capres Ganjar Pranowo.
Anggawira, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara dan Energi Indonesia (Aspebindo) mengatakan penting bagi asosiasi dunia usaha seperti Kadin untuk menjaga sikap netral demi kestabilan ekonomi nasional.
"Kami sangat memahami dan menghargai komitmen individu dalam berkontribusi pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, asosiasi pebisnis punya fokus dalam mendorong pertumbuhan dan kestabilan ekonomi yang sangat tergantung pada kestabilan politik. Oleh karena itu, sangat penting bagi Kadin untuk tidak terlalu terlibat dalam dinamika politik praktis," ujar Anggawira (14/9/2023).
Dia menambahkan, ika Arsjad Rasjid tetap ingin memegang posisi sebagai ketua tim pemenangan, ada baiknya beliau menonaktifkan diri sementara dari kepengurusan Kadin.
"Ini untuk memastikan bahwa tidak ada benturan kepentingan dan agar Kadin Indonesia tetap menjaga integritasnya sebagai wadah bisnis yang netral," jelas Sekretaris Jendral Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu.
Dia juga menekankan pentingnya dukungan konstruktif dari kalangan usaha. Dukungan dari kalangan usaha terhadap pemerintah atau figur politik, tuturnya, tidak selalu harus berwujud keterlibatan langsung dalam dinamika politik.
Dukungan, katanya, bisa diwujudkan melalui usulan program konkrit, inovasi, maupun kerjasama sektoral yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan tokoh bisnis dalam dinamika politik nasional selalu menarik perhatian publik.
Namun kejelasan posisi dan batasan antara dunia bisnis dengan dunia politik tentu menjadi harapan banyak pihak.
Sementara, Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan tidak ada masalah saat ketua umum organisasi pengusaha itu ikut terlibat dalam politik.
Menurut Cucu, Kadin sangat menghargai dan menghormati keputusan Arsjad Rasjid menjadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo.
"Itu merupakan hak politik setiap warga negara. Silahkan berpolitik, tidak ada larangan. Itu sudah diatur dalam AD/ART Kadin. Bahkan tidak dilarang untuk rangkap jabatan," ujarnya.
Cucu menambahkan, Kadin Indonesia merupakan wadah atau organisasi pengusaha dengan warna politik yang beragam dan setiap anggota Kadin diperbolehkan untuk berpolitik.
Meski demikian, Cucu berharap Arsjad tetap memegang amanah menjadi Ketum Kadin hingga masa jabatan selesai pada 2026.
RELATED ARTICLES
Kadin Diminta Nonaktifkan Arsjad Rasjid
Keterlibatan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid sebagai ketua timses salah satu capres mendapat sorotan dari sesama asosiasi bisnis

Context.id, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dinilai perlu menonaktifkan Arsjad Rasjid selaku ketua umum untuk sementara, sesudah menjadi Ketua Tim Pemenangan Capres Ganjar Pranowo.
Anggawira, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara dan Energi Indonesia (Aspebindo) mengatakan penting bagi asosiasi dunia usaha seperti Kadin untuk menjaga sikap netral demi kestabilan ekonomi nasional.
"Kami sangat memahami dan menghargai komitmen individu dalam berkontribusi pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, asosiasi pebisnis punya fokus dalam mendorong pertumbuhan dan kestabilan ekonomi yang sangat tergantung pada kestabilan politik. Oleh karena itu, sangat penting bagi Kadin untuk tidak terlalu terlibat dalam dinamika politik praktis," ujar Anggawira (14/9/2023).
Dia menambahkan, ika Arsjad Rasjid tetap ingin memegang posisi sebagai ketua tim pemenangan, ada baiknya beliau menonaktifkan diri sementara dari kepengurusan Kadin.
"Ini untuk memastikan bahwa tidak ada benturan kepentingan dan agar Kadin Indonesia tetap menjaga integritasnya sebagai wadah bisnis yang netral," jelas Sekretaris Jendral Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu.
Dia juga menekankan pentingnya dukungan konstruktif dari kalangan usaha. Dukungan dari kalangan usaha terhadap pemerintah atau figur politik, tuturnya, tidak selalu harus berwujud keterlibatan langsung dalam dinamika politik.
Dukungan, katanya, bisa diwujudkan melalui usulan program konkrit, inovasi, maupun kerjasama sektoral yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan tokoh bisnis dalam dinamika politik nasional selalu menarik perhatian publik.
Namun kejelasan posisi dan batasan antara dunia bisnis dengan dunia politik tentu menjadi harapan banyak pihak.
Sementara, Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan tidak ada masalah saat ketua umum organisasi pengusaha itu ikut terlibat dalam politik.
Menurut Cucu, Kadin sangat menghargai dan menghormati keputusan Arsjad Rasjid menjadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo.
"Itu merupakan hak politik setiap warga negara. Silahkan berpolitik, tidak ada larangan. Itu sudah diatur dalam AD/ART Kadin. Bahkan tidak dilarang untuk rangkap jabatan," ujarnya.
Cucu menambahkan, Kadin Indonesia merupakan wadah atau organisasi pengusaha dengan warna politik yang beragam dan setiap anggota Kadin diperbolehkan untuk berpolitik.
Meski demikian, Cucu berharap Arsjad tetap memegang amanah menjadi Ketum Kadin hingga masa jabatan selesai pada 2026.
POPULAR
RELATED ARTICLES