Polri Siaga Ancaman Siber Selama KTT ke-43 Asean
Polri telah menyiapkan rencana pengamanan dari serangan siber selama berlangsung KTT Asean ke-43.
Context.id,JAKARTA – Polri telah menyiapkan rencana pengamanan secara matang dan komprehensif selama berlangsungnya penyelenggaraan KTT Asean ke-43 yang berlokasi di Jakarta.
Pengamanan siber menjadi salah satu aspek pengamanan vital yang dilakukan Polri. Pasalnya, belakangan ini di Indonesia marak terjadi serangan siber, baik itu yang menyasar personal maupun institusi publik atau sektor privat.
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Verdianto I. Bitticaca, mengatakan kepolisian perlu memberi perhatian khusus mengingat ancaman siber menjadi salah satu ancaman yang paling serius saat ini.
"Kami sudah profiling dan memetakan ancaman yang muncul. Polri juga akan bekerja sama dengan BSSN [Badan Siber dan Sandi Negara] untuk meningkatkan keamanan siber,” ujarnya, Jumat (1/9/2023).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Polri telah menerima laporan dari BSSN terkait potensi ancaman siber yang dapat mengganggu jalannya KTT. Beberapa potensi ancaman siber itu saat ini masih didalami.
Selain pengamanan siber, Polri juga akan melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan gangguan keamanan lain, seperti demonstrasi, terorisme, dan aksi kriminal lainnya.
Khusus demi mencegah aksi unjuk rasa, Verdi menyebutkan pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif.
"Masalah paling unjuk rasa, tetapi mudah-mudahan tidak ada pas waktu pelaksanaan, karena jangan sampai mengganggu konsentrasi. Kita tidak larang, tapi mungkin dikondisikan, kita akan komunikasikan," paparnya.
Kemudian, guna mengurai kemacetan, Polri pun akan menerapkan sistem tutup buka jalur di sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi penyelenggaraan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang akan terjadi.
Selain sistem tutup buka jalur, Polri juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas lainnya, seperti pengalihan arus kendaraan dan pengaturan lalu lintas. Polri juga akan menempatkan sejumlah petugas di titik-titik keramaian untuk mengatur lalu lintas.
"Kami akan melakukan berbagai upaya untuk mengurai kemacetan. Mengimbau masyarakat untuk turut serta membantu kami menjaga ketertiban lalu lintas,” imbaunya.
Secara umum, Verdianto memaparkan Polri akan mengerahkan sebanyak 6.182 personel untuk pengamanan. Personel Polri tersebut tersebar di DKI Jakarta dan dua daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten.
Selain itu, pasukan juga ditempatkan di 16 hotel-hotel yang digunakan delegasi, Gedung Asean, JCC Senayan, Taman Mini Indonesia Indah serta lokasi-lokasi penyelenggaraan side event KTT Asean.
RELATED ARTICLES
Polri Siaga Ancaman Siber Selama KTT ke-43 Asean
Polri telah menyiapkan rencana pengamanan dari serangan siber selama berlangsung KTT Asean ke-43.
Context.id,JAKARTA – Polri telah menyiapkan rencana pengamanan secara matang dan komprehensif selama berlangsungnya penyelenggaraan KTT Asean ke-43 yang berlokasi di Jakarta.
Pengamanan siber menjadi salah satu aspek pengamanan vital yang dilakukan Polri. Pasalnya, belakangan ini di Indonesia marak terjadi serangan siber, baik itu yang menyasar personal maupun institusi publik atau sektor privat.
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Verdianto I. Bitticaca, mengatakan kepolisian perlu memberi perhatian khusus mengingat ancaman siber menjadi salah satu ancaman yang paling serius saat ini.
"Kami sudah profiling dan memetakan ancaman yang muncul. Polri juga akan bekerja sama dengan BSSN [Badan Siber dan Sandi Negara] untuk meningkatkan keamanan siber,” ujarnya, Jumat (1/9/2023).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Polri telah menerima laporan dari BSSN terkait potensi ancaman siber yang dapat mengganggu jalannya KTT. Beberapa potensi ancaman siber itu saat ini masih didalami.
Selain pengamanan siber, Polri juga akan melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan gangguan keamanan lain, seperti demonstrasi, terorisme, dan aksi kriminal lainnya.
Khusus demi mencegah aksi unjuk rasa, Verdi menyebutkan pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif.
"Masalah paling unjuk rasa, tetapi mudah-mudahan tidak ada pas waktu pelaksanaan, karena jangan sampai mengganggu konsentrasi. Kita tidak larang, tapi mungkin dikondisikan, kita akan komunikasikan," paparnya.
Kemudian, guna mengurai kemacetan, Polri pun akan menerapkan sistem tutup buka jalur di sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi penyelenggaraan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang akan terjadi.
Selain sistem tutup buka jalur, Polri juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas lainnya, seperti pengalihan arus kendaraan dan pengaturan lalu lintas. Polri juga akan menempatkan sejumlah petugas di titik-titik keramaian untuk mengatur lalu lintas.
"Kami akan melakukan berbagai upaya untuk mengurai kemacetan. Mengimbau masyarakat untuk turut serta membantu kami menjaga ketertiban lalu lintas,” imbaunya.
Secara umum, Verdianto memaparkan Polri akan mengerahkan sebanyak 6.182 personel untuk pengamanan. Personel Polri tersebut tersebar di DKI Jakarta dan dua daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten.
Selain itu, pasukan juga ditempatkan di 16 hotel-hotel yang digunakan delegasi, Gedung Asean, JCC Senayan, Taman Mini Indonesia Indah serta lokasi-lokasi penyelenggaraan side event KTT Asean.
POPULAR
RELATED ARTICLES