Ada Apa dengan Airlangga?
Airlangga Hartarto adalah tokoh politik yang karirnya terus melesat namun sayangnya elektabilitasnnya rendah untuk ikut bursa capres.
Context.id, JAKARTA - Airlangga Hartarto adalah tokoh fenomenal yang karir politiknya sangat moncer namun belakangan ini kedudukannya sempat tergoyang.
Kariernya yang cemerlang di dunia politik bermula ketika dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat mulai 2004-2009, lalu 2009-2014 dan 2014-2019. Pada 2016, dia kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.
Penunjukkan Airlangga sebagai menteri ini sekaligus menandakan bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi pemerintahan pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo. Sebelumnya, memang partai ini berada pada posisi yang berseberangan dengan pemerintahan.
Airlangga kemudian terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada musyawarah nasional luar biasa 2017 menggantikan Setya Novanto yang terjerat perkara korupsi. Dengan posisi ini, Golkar semakin kokoh berdiri pada barisan pendukung pemerintahan.
Bintang Airlangga kian cemerlang pada 2019. Joko Widodo yang kembali terpilih sebagai presiden menunjuk dia menjadi Menteri Koordinator Perekonomian. Tak lama sesudah itu, dia kembali terpilih menjadi ketua umum partai berlogo beringin itu.
Berbekal jabatan strategis dan kursi ketua umum partai besar, Airlangga kian percaya diri mengajukan dirinya sebagai presiden. Namun rupanya elektabilitasnya rendah sehingga pintu untuk menjadi presiden kian tertutup.
Terakhir, namanya turut terseret dalam pusaran perkara korupsi fasilitas ekspor CPO. Airlangga hadir sebagai saksi dan menjalani pemeriksaan penyidik di Kejaksaan Agung.
Terseretnya nama Airlangga menuai desakan agar dia dicopot dari kursi ketua umum partai. Namun pengamat politik mengatakan pencopotan Airlangga akan memengaruhi perjalanan partai dalam menghadapi pemilihan umum.
RELATED ARTICLES
Ada Apa dengan Airlangga?
Airlangga Hartarto adalah tokoh politik yang karirnya terus melesat namun sayangnya elektabilitasnnya rendah untuk ikut bursa capres.
Context.id, JAKARTA - Airlangga Hartarto adalah tokoh fenomenal yang karir politiknya sangat moncer namun belakangan ini kedudukannya sempat tergoyang.
Kariernya yang cemerlang di dunia politik bermula ketika dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat mulai 2004-2009, lalu 2009-2014 dan 2014-2019. Pada 2016, dia kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.
Penunjukkan Airlangga sebagai menteri ini sekaligus menandakan bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi pemerintahan pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo. Sebelumnya, memang partai ini berada pada posisi yang berseberangan dengan pemerintahan.
Airlangga kemudian terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada musyawarah nasional luar biasa 2017 menggantikan Setya Novanto yang terjerat perkara korupsi. Dengan posisi ini, Golkar semakin kokoh berdiri pada barisan pendukung pemerintahan.
Bintang Airlangga kian cemerlang pada 2019. Joko Widodo yang kembali terpilih sebagai presiden menunjuk dia menjadi Menteri Koordinator Perekonomian. Tak lama sesudah itu, dia kembali terpilih menjadi ketua umum partai berlogo beringin itu.
Berbekal jabatan strategis dan kursi ketua umum partai besar, Airlangga kian percaya diri mengajukan dirinya sebagai presiden. Namun rupanya elektabilitasnya rendah sehingga pintu untuk menjadi presiden kian tertutup.
Terakhir, namanya turut terseret dalam pusaran perkara korupsi fasilitas ekspor CPO. Airlangga hadir sebagai saksi dan menjalani pemeriksaan penyidik di Kejaksaan Agung.
Terseretnya nama Airlangga menuai desakan agar dia dicopot dari kursi ketua umum partai. Namun pengamat politik mengatakan pencopotan Airlangga akan memengaruhi perjalanan partai dalam menghadapi pemilihan umum.
POPULAR
RELATED ARTICLES