Share

Home Stories

Stories 22 Agustus 2023

OJK Awasi Selebgram Tawarkan Produk Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengusulkan salah satu syarat bagi selebgram yang ingin menawarkan produk jasa keuangan harus memiliki lisensi

Context.id, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai menyoroti seputar gerak gerik selebritas instagram (selebgram) dan influencer yang seringkali membicarakan atau menawarkan instrumen investasi atau produk jasa keuangan. 

Bagi OJK, produk jasa keuangan atau instrumen investasi bukanlah hal yang remeh temeh, namun perlu pemahaman yang cukup dan mendalam terkait produk itu karena ini terkait dengan uang atau dana masyarakat. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan akan mengusulkan salah satu syarat bagi selebgram yang menawarkan produk jasa keuangan, yakni lisensi. 

"Di kita ini lagi didiskusikan akan seperti apa, apakah orang sebagai selebgram atau yang bicara tentang produk (keuangan) dia harus punya lisensi misalnya lisensi tentang asuransi. Itu sedang kita lihat berbagai kemungkinannya," katanya dalam dialog 'Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital' di YouTube FMB9ID_IKP, Senin (21/8/2023).

Menurutnya, mereka harus mengantongi lisensi agar dapat dipercaya untuk berbicara tentang produk jasa keuangan, bukan hanya bermodalkan ketenaran atau centang biru di akun instagramnya. 

Hal ini, lanjut Friderica, untuk menghindari adanya masyarakat yang merasa kecewa atau merasa dibohongi dan kehilangan kepercayaan kepada produk jasa keuangan akibat ulah sebagian selebgram tersebut. 

Ia memberikan contoh salah satu negara yang paling maju dalam aturan mengawasi selebgram adalah Prancis. Karena selebgram ini punya pengikut yang besar dan seringkali punya pengaruh yang kuat. 

Di Indonesia, fenomena crazy rich yang muncul belakangan ini dinilai meresahkan. Pasalnya, fenomena tersebut membuat masyarakat tergiur untuk menjadi kaya dengan cara yang instan, tanpa memikirkan risiko jangka panjang. 

“Masyarakat kita ini lemah dalam arti mentalnya tidak pas. Misalnya, kalau mau kaya ya kerja, kalau mau investasi ya yang benar, seperti saham, emas dan properti. Di sini, ada selebgram muncul dengan barang mewah dan bilang hasil dari investasi ini itu. Ternyata dibayar jadi endorser dan barangnya semua milik yang ngendorse," katanya.

Selain menggodok aturan lisensi, pemerintah juga sedang berdiskusi mengenai Dewan Sosial Media atau Social Media Council yang akan mengawasi aktivitas para selebgram atau influencer dalam memasarkan produk jasa keuangan, utamanya produk investasi.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 22 Agustus 2023

OJK Awasi Selebgram Tawarkan Produk Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengusulkan salah satu syarat bagi selebgram yang ingin menawarkan produk jasa keuangan harus memiliki lisensi

Context.id, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai menyoroti seputar gerak gerik selebritas instagram (selebgram) dan influencer yang seringkali membicarakan atau menawarkan instrumen investasi atau produk jasa keuangan. 

Bagi OJK, produk jasa keuangan atau instrumen investasi bukanlah hal yang remeh temeh, namun perlu pemahaman yang cukup dan mendalam terkait produk itu karena ini terkait dengan uang atau dana masyarakat. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan akan mengusulkan salah satu syarat bagi selebgram yang menawarkan produk jasa keuangan, yakni lisensi. 

"Di kita ini lagi didiskusikan akan seperti apa, apakah orang sebagai selebgram atau yang bicara tentang produk (keuangan) dia harus punya lisensi misalnya lisensi tentang asuransi. Itu sedang kita lihat berbagai kemungkinannya," katanya dalam dialog 'Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital' di YouTube FMB9ID_IKP, Senin (21/8/2023).

Menurutnya, mereka harus mengantongi lisensi agar dapat dipercaya untuk berbicara tentang produk jasa keuangan, bukan hanya bermodalkan ketenaran atau centang biru di akun instagramnya. 

Hal ini, lanjut Friderica, untuk menghindari adanya masyarakat yang merasa kecewa atau merasa dibohongi dan kehilangan kepercayaan kepada produk jasa keuangan akibat ulah sebagian selebgram tersebut. 

Ia memberikan contoh salah satu negara yang paling maju dalam aturan mengawasi selebgram adalah Prancis. Karena selebgram ini punya pengikut yang besar dan seringkali punya pengaruh yang kuat. 

Di Indonesia, fenomena crazy rich yang muncul belakangan ini dinilai meresahkan. Pasalnya, fenomena tersebut membuat masyarakat tergiur untuk menjadi kaya dengan cara yang instan, tanpa memikirkan risiko jangka panjang. 

“Masyarakat kita ini lemah dalam arti mentalnya tidak pas. Misalnya, kalau mau kaya ya kerja, kalau mau investasi ya yang benar, seperti saham, emas dan properti. Di sini, ada selebgram muncul dengan barang mewah dan bilang hasil dari investasi ini itu. Ternyata dibayar jadi endorser dan barangnya semua milik yang ngendorse," katanya.

Selain menggodok aturan lisensi, pemerintah juga sedang berdiskusi mengenai Dewan Sosial Media atau Social Media Council yang akan mengawasi aktivitas para selebgram atau influencer dalam memasarkan produk jasa keuangan, utamanya produk investasi.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025