Belanja di Singapura Bayarnya Pake QRIS Tuntas Saja
Bank Indonesia luncurkan QRIS Tuntas yang bisa digunakan untuk alat pembayaran, transfer, tarik dan setor tunai hingga digunakan belanja di Singapura.
Context.id, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan standar nasional bagi fitur baru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai atau QRIS Tuntas pada hari Kamis, (17/8) di Jakarta.
Jika tidak ada aral rintangan, implementasi QRIS Tuntas ini sudah bisa dilakukan pada awal September. Inisiatif untuk menyempurnakan fitur QRIS merupakan bagi dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran (BSPI) 2025.
BSPI menjadi pedoman untuk mengakselerasi inklusi ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Ini juga untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi.
Bukan hanya itu saja, BI juga sedang melakukan uji coba QRIS antarnegara. Saat ini yang sedang dilakukan uji coba, pembayaran QRIS di Singapura. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan uji coba ini tindak lanjut kerja sama antara BI dengan Monetary Authority of Singapore yang telah diinisiasi sejak 2022.
“Konektivitas pembayaran dengan QRIS Indonesia dan Singapura akan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Uji coba ini melibatkan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran masing-masing negara,” kata Perry dalam keterangan resminya.
Untuk penggunaan fitur-fitur baru di QRIS Tuntas, konsumen akan dikenakan biaya. Seperti untuk transfer, pengenaan biaya bagi konsumen sekitar Rp2.000-Rp2.500 per transaksi. Begitu juga dengan fitur tarik tunai, konsumen akan terkena biaya Rp6.500 untuk satu kali transaksi. Sedangkan untuk fitur setor tunai sebesar Rp5.000 tiap transaksi.
BI berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, utamanya pelaku industri dan masyarakat dalam rangka memperluas penggunaan QRIS melalui pengembangan inovasi fitur secara berkelanjutan dan perluasan kerja sama baik di dalam negeri maupun lintas negara.
Mengacu pada data BI Januari 2020-Februari 2023, saat ini pengguna QRIS di Indonesia mencapai angka 30,9 juta pengguna. Sementara untuk merchant yang terdaftar sudah mencapai angka 24,9 juta dan nilai transaksinya hingga Rp12,28 triliun.
RELATED ARTICLES
Belanja di Singapura Bayarnya Pake QRIS Tuntas Saja
Bank Indonesia luncurkan QRIS Tuntas yang bisa digunakan untuk alat pembayaran, transfer, tarik dan setor tunai hingga digunakan belanja di Singapura.
Context.id, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan standar nasional bagi fitur baru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai atau QRIS Tuntas pada hari Kamis, (17/8) di Jakarta.
Jika tidak ada aral rintangan, implementasi QRIS Tuntas ini sudah bisa dilakukan pada awal September. Inisiatif untuk menyempurnakan fitur QRIS merupakan bagi dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran (BSPI) 2025.
BSPI menjadi pedoman untuk mengakselerasi inklusi ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Ini juga untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi.
Bukan hanya itu saja, BI juga sedang melakukan uji coba QRIS antarnegara. Saat ini yang sedang dilakukan uji coba, pembayaran QRIS di Singapura. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan uji coba ini tindak lanjut kerja sama antara BI dengan Monetary Authority of Singapore yang telah diinisiasi sejak 2022.
“Konektivitas pembayaran dengan QRIS Indonesia dan Singapura akan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Uji coba ini melibatkan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran masing-masing negara,” kata Perry dalam keterangan resminya.
Untuk penggunaan fitur-fitur baru di QRIS Tuntas, konsumen akan dikenakan biaya. Seperti untuk transfer, pengenaan biaya bagi konsumen sekitar Rp2.000-Rp2.500 per transaksi. Begitu juga dengan fitur tarik tunai, konsumen akan terkena biaya Rp6.500 untuk satu kali transaksi. Sedangkan untuk fitur setor tunai sebesar Rp5.000 tiap transaksi.
BI berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, utamanya pelaku industri dan masyarakat dalam rangka memperluas penggunaan QRIS melalui pengembangan inovasi fitur secara berkelanjutan dan perluasan kerja sama baik di dalam negeri maupun lintas negara.
Mengacu pada data BI Januari 2020-Februari 2023, saat ini pengguna QRIS di Indonesia mencapai angka 30,9 juta pengguna. Sementara untuk merchant yang terdaftar sudah mencapai angka 24,9 juta dan nilai transaksinya hingga Rp12,28 triliun.
POPULAR
RELATED ARTICLES