Share

Home Stories

Stories 20 Juli 2023

Love Bombing, Berbahayakah?

awasl love bombing mengintai

Mengungkapkan cinta/ Bisnis.com

Context.id, JAKARTA -- Love Bombing atau bombardir cinta belakangan ini tengah marak dilakukan oleh para kawula muda dalam rangka merepresentasikan kasih sayangnya kepada pasangan secara berlebihan.

Biasanya, pria maupun wanita yang melakukan love bombing kepada pasangannya, bakal menuntut agar pasangannya segera memberikan balasan dalam waktu yang singkat atau cenderung lebih mengekang pasangannya dengan berbagai peraturan yang dibuat oleh pria maupun wanita love bombing.

Love bombing pun memiliki berbagai bentuk antara lain seringkali memberikan hadiah ke pasangan secara rutin, selalu mengeluarkan rayuan maut dan perhatian yang berlebihan ke pasangannya dengan harapan pasangan tersebut membalas apa yang diberikan tadi.

Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto menjelaskan bahwa love bombing tersebut tidak selalu berdampak negatif terhadap pihak yang melakukannya. Semua hal itu, menurut Kasandra tergantung dari situasi dan kondisi yang ada pasangan tersebut.

“Umumnya, love bombing memang berkonotasi negatif karena hanya satu pihak saja yang melakukannya. Jadi tergantung situasinya,” tuturnya kepada Context.id di Jakarta, Kamis (20/7).

Dia menjelaskan bahwa love bombing belakangan ini seringkali dikategorikan sebagai sesuatu hal yang negatif, karena hanya dilakukan oleh salah satu pihak pasangan saja. 

Selain itu, jika love bombing hanya dilakukan salah satu pihak saja, hal itu merupakan salah satu bentuk pelecehan psikologis dan emosional untuk memanipulasi korban agar pelaku bisa menjalin hubungan dengan korbannya.

Love bombing juga bisa menjadi bentuk pelecehan psikologis dan emosional yang telah melibatkan seseorang untuk memanipulasi hubungan,” katanya.

Ada tanda seseorang terjebak dalam situasi love bombing antara lain diberikan hadiah oleh pasangannya, tetapi hadiah tersebut sama sekali tidak dibutuhkan, terlalu cepat berkomitmen dan mengenalkan pasangan kepada orang tuanya, selalu menuntut perhatian, tidak bisa menerima jawaban tidak, mengekspresikan rasa cinta secara berlebihan, lebih senang pasangannya banyak seorang diri dan melarang pasangannya memiiki banyak teman.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Thomas Mola

Stories 20 Juli 2023

Love Bombing, Berbahayakah?

awasl love bombing mengintai

Mengungkapkan cinta/ Bisnis.com

Context.id, JAKARTA -- Love Bombing atau bombardir cinta belakangan ini tengah marak dilakukan oleh para kawula muda dalam rangka merepresentasikan kasih sayangnya kepada pasangan secara berlebihan.

Biasanya, pria maupun wanita yang melakukan love bombing kepada pasangannya, bakal menuntut agar pasangannya segera memberikan balasan dalam waktu yang singkat atau cenderung lebih mengekang pasangannya dengan berbagai peraturan yang dibuat oleh pria maupun wanita love bombing.

Love bombing pun memiliki berbagai bentuk antara lain seringkali memberikan hadiah ke pasangan secara rutin, selalu mengeluarkan rayuan maut dan perhatian yang berlebihan ke pasangannya dengan harapan pasangan tersebut membalas apa yang diberikan tadi.

Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto menjelaskan bahwa love bombing tersebut tidak selalu berdampak negatif terhadap pihak yang melakukannya. Semua hal itu, menurut Kasandra tergantung dari situasi dan kondisi yang ada pasangan tersebut.

“Umumnya, love bombing memang berkonotasi negatif karena hanya satu pihak saja yang melakukannya. Jadi tergantung situasinya,” tuturnya kepada Context.id di Jakarta, Kamis (20/7).

Dia menjelaskan bahwa love bombing belakangan ini seringkali dikategorikan sebagai sesuatu hal yang negatif, karena hanya dilakukan oleh salah satu pihak pasangan saja. 

Selain itu, jika love bombing hanya dilakukan salah satu pihak saja, hal itu merupakan salah satu bentuk pelecehan psikologis dan emosional untuk memanipulasi korban agar pelaku bisa menjalin hubungan dengan korbannya.

Love bombing juga bisa menjadi bentuk pelecehan psikologis dan emosional yang telah melibatkan seseorang untuk memanipulasi hubungan,” katanya.

Ada tanda seseorang terjebak dalam situasi love bombing antara lain diberikan hadiah oleh pasangannya, tetapi hadiah tersebut sama sekali tidak dibutuhkan, terlalu cepat berkomitmen dan mengenalkan pasangan kepada orang tuanya, selalu menuntut perhatian, tidak bisa menerima jawaban tidak, mengekspresikan rasa cinta secara berlebihan, lebih senang pasangannya banyak seorang diri dan melarang pasangannya memiiki banyak teman.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Thomas Mola


RELATED ARTICLES

Paus dari Chicago, Leo XIV dan Langkah Baru Gereja Katolik

Dikenal cukup moderat tapi tetap memegang teguh doktrin gereja

Context.id . 09 May 2025

Diplomasi Olahraga RI-Inggris: Sumbangsih BritCham untuk Anak Indonesia

Program GKSC diharapkan dapat menjadi langkah awal perubahan positif anak-anak dalam hidup mereka.

Helen Angelia . 08 May 2025

Bobby Kertanegara Dapat Hadiah Spesial dari Pendiri Microsoft

Dari boneka paus untuk kucing presiden, hingga keris untuk sang filantropis. Momen yang memperlihatkan diplomasi tak selalu kaku.

Noviarizal Fernandez . 07 May 2025

Siap-siap, Sampah Antariksa Era Soviet Pulang Kampung ke Bumi

Diluncurkan Uni Soviet pada 1972, sayangnya wahana ini gagal menuju Venus karena roket pengangkutnya gagal total

Noviarizal Fernandez . 06 May 2025