Stories - 17 July 2023

Megawati dan BJ Habibie Tidak Pernah Resuffle Kabinet

Megawati dan BJ Habibie adalah dua Presiden Indonesia yang tidak pernah resuffle kabinet


Presiden Jokowi melantik Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto sebagai anggota Wantimpres, Senin (17/07/2023), di Istana Negara, Jakarta/ Istimewa

Context.id, JAKARTA -- Megawati Soekarnoputeri dan BJ Habibie merupakan dua Presiden Indonesia yang tidak pernah melakukan resuffle kabinet selama menjabat. 

Berdasarkan DataIndonesia.id, Presiden yang paling banyak dan sering melakukan resuffle adalah Presiden Soekarno yaitu sebanyak 28 kali selama masa jabatannya, lalu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebanyak 20 kali selama menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Kemudian, nomor urut ketiga, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melakukan resuffle kabinet sebanyak 13 kali selama menjabat sebagai Presiden. Selanjutnya, keempat yaitu Joko Widodo melakukan resuffle sebanyak 9 kali selama menjabat jadi Presiden.

Terakhir adalah Presiden Soeharto yang melakukan resuffle kabinet sebanyak 3 kali selama masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Secara bahasa, reshuffle memiliki arti perombakan. Istilah reshuffle ini dekat dengan perombakan atau pergantian kabinet dalam sistem pemerintahan.

Menurut penjelasan dalam Oxford Learner’s Dictionaries, reshuffle adalah mengubah pekerjaan yang dilakukan sebuah kelompok, contohnya dalam sistem pemerintahan.

Definisi lain dari reshuffle yaitu pertukaran posisi antara anggota tim terutama menteri negara. Dalam bidang politik istilah ini sering mengacu perubahan posisi dalam kabinet.

Dalam politik, reshuffle kabinet merupakan perubahan anggota kabinet pemerintah yang diputuskan oleh kepala pemerintahan, misalnya presiden.

Kemudian, ada beberapa tujuan presiden melakukan perombakan kabinet yaitu pertama untuk manajemen partai dan kabinet menteri, kedua untuk mengevaluasi menteri yang kurang maksimal dalam bekerja, ketiga ada perubahan kebijakan dari presiden, keempat adalah untuk melakukan penyegaran di pemerintahan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada Senin (17/7). Perombakan tersebut adalah perombakan ke sembilan kalinya sejak Jokowi memerintah pada 2014.

Pada resuffle kali ini, Jokowi menunjuk Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi BTS 4G pada BAKTI Kemkominfo.

Selain itu, Jokowi juga melantik lima orang wakil menteri (wamen). Nezar Patria ditunjuk sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) mendampingi Budi Arie.

Paiman Raharjo ditunjuk menggantikan posisi Arie Budi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).

Kemudian, Pahala Mansury yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

Posisi Wakil Menteri BUMN kemudian digantikan oleh Rosan Roeslani yang sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Jokowi juga melantik Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag). Selain itu, Jokowi melantik dua orang untuk duduk di kursi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Mereka adalah Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto.


Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Thomas Mola

MORE  STORIES

Pengguna Mobil Apa yang Paling Pintar di Jalanan?

Pernah kesal dengan perilaku berkendara sebagian pengemudi mobil dengan brand tertentu? Ini riset yang mengkorelasikan brand mobil yang dikendarai ...

Fahri N. Muharom | 07-09-2024

Bagaimana Sepak Bola Tunanetra Dimainkan?

Atlet sepak bola tunanetra sangat hebat dalam menggunakan kesadaran ruang dan mampu memadukan kecepatan serta teknik bermain

Context.id | 06-09-2024

Nyetir Lebih dari Dua Jam Bisa Bikin Makin Bodoh?

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa mengemudi lebih dari dua jam sehari bisa menurunkan daya otak seseorang.

Naufal Jauhar Nazhif | 06-09-2024

Saat Hewan Ditugaskan Menjadi James Bond

Penggunaan hewan dalam kegiatan militer telah berlangsung selama bertahun-tahun baik itu untuk kegiatan mata-mata atau untuk penyerangan.

Context.id | 05-09-2024