Saham GOTO Anjlok Usai Greenshoe Dihentikan
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dibuka anjlok pada perdagangan Kamis (28/4/2022).
Context.id, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dibuka anjlok pada perdagangan Kamis (28/4/2022). Belum lagi stabilisasi harga (skema greenshoe) terhadap saham GOTO telah dihentikan oleh CIMB Sekuritas Indonesia.
Pukul 09.13 WIB, saham GOTO anjlok 5,52 persen atau 16 poin menjadi Rp274. Pagi ini, saham GOTO bergerak di rentang Rp270-Rp290. Total transaksinya mencapai Rp191,3 miliar.
CIMB Sekuritas yang merupakan agen stabilisasi GOTO menghentikan skema greenshoe pada Rabu (27/4/2022). Hal ini disampaikan langsung Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Sugiharto Widjaja.
“Laporan ini merupakan laporan terakhir kami sebagai agen stabilisasi GOTO, dikarenakan saham yang dipergunakan untuk proses stabilisasi harga telah habis dibeli,” ujar Sugiharto dalam keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).
Melansir Bisnis, greenshoe option adalah sebuah tindakan untuk mengantisipasi naik turunnya harga saham pada masa penawaran. Opsi ini dapat diambil oleh perusahaan yang ingin mencatatkan diri di pasar modal.
Kemudian, perusahaan memberikan tanggung jawab ini kepada sekuritas dengan memberikan maksimal 15 persen dari total saham yang dikeluarkan. Nantinya, saham-saham dapat diperjualbelikan oleh sekuritas jika diperlukan.
Lazimnya, opsi ini digunakan untuk penjualan saham jika emiten mengalami kelebihan permintaan. Namun, dalam kasus GOTO, greenshoe dilakukan untuk menstabilkan harga.
Menurut Sugiharto, CIMB Sekuritas telah membeli sebanyak 75,43 juta (75.431.200) saham GOTO pada Rabu (27/4/2022) dengan harga pembelian rata-rata Rp293,24 untuk melakukan stabilisasi harga.
Alhasil, saham yang telah dijual untuk greenshoe sudah mencapai 6,09 miliar saham atau sudah mencapai keseluruhan dari saham yang dialokasikan untuk greenshoe.
“Jumlah akumulasi saham yang telah dibeli dan persentasenya hingga saat ini adalah 6,09 miliar (6.092.258.400) atau 100 persen dari 6,09 miliar saham,” tulis Sugiharto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/4/2022).
RELATED ARTICLES
Saham GOTO Anjlok Usai Greenshoe Dihentikan
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dibuka anjlok pada perdagangan Kamis (28/4/2022).
Context.id, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dibuka anjlok pada perdagangan Kamis (28/4/2022). Belum lagi stabilisasi harga (skema greenshoe) terhadap saham GOTO telah dihentikan oleh CIMB Sekuritas Indonesia.
Pukul 09.13 WIB, saham GOTO anjlok 5,52 persen atau 16 poin menjadi Rp274. Pagi ini, saham GOTO bergerak di rentang Rp270-Rp290. Total transaksinya mencapai Rp191,3 miliar.
CIMB Sekuritas yang merupakan agen stabilisasi GOTO menghentikan skema greenshoe pada Rabu (27/4/2022). Hal ini disampaikan langsung Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Sugiharto Widjaja.
“Laporan ini merupakan laporan terakhir kami sebagai agen stabilisasi GOTO, dikarenakan saham yang dipergunakan untuk proses stabilisasi harga telah habis dibeli,” ujar Sugiharto dalam keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).
Melansir Bisnis, greenshoe option adalah sebuah tindakan untuk mengantisipasi naik turunnya harga saham pada masa penawaran. Opsi ini dapat diambil oleh perusahaan yang ingin mencatatkan diri di pasar modal.
Kemudian, perusahaan memberikan tanggung jawab ini kepada sekuritas dengan memberikan maksimal 15 persen dari total saham yang dikeluarkan. Nantinya, saham-saham dapat diperjualbelikan oleh sekuritas jika diperlukan.
Lazimnya, opsi ini digunakan untuk penjualan saham jika emiten mengalami kelebihan permintaan. Namun, dalam kasus GOTO, greenshoe dilakukan untuk menstabilkan harga.
Menurut Sugiharto, CIMB Sekuritas telah membeli sebanyak 75,43 juta (75.431.200) saham GOTO pada Rabu (27/4/2022) dengan harga pembelian rata-rata Rp293,24 untuk melakukan stabilisasi harga.
Alhasil, saham yang telah dijual untuk greenshoe sudah mencapai 6,09 miliar saham atau sudah mencapai keseluruhan dari saham yang dialokasikan untuk greenshoe.
“Jumlah akumulasi saham yang telah dibeli dan persentasenya hingga saat ini adalah 6,09 miliar (6.092.258.400) atau 100 persen dari 6,09 miliar saham,” tulis Sugiharto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/4/2022).
POPULAR
RELATED ARTICLES