Share

Stories 03 Juli 2023

Mau Investasi di ORI023? Ini Keuntungan Tiap Bulannya

ORI023 terbilang spesial karena menjadi obligasi negara ritel pertama yang diterbitkan dalam dua seri. Berapa, ya, kupon yang kita terima tiap bulan?

Tangkapan layar gambar promosi ORI023 pada laman resmi Kementerian Keuangan, Senin (3/7/2023).

Context.id, JAKARTA - Pemerintah menggelar masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) terbaru, yakni obligasi negara ritel seri ORI023-T3 dan ORI023-T6 sampai 20 Juli 2023. Lantas, berapa potensi keuntungan ketika berinvestasi di ORI023?

Sebagai informasi, berdasarkan laman resmi Kementerian Keuangan RI, penerbitan obligasi negara ritel teranyar ini tergolong spesial karena menjadi yang pertama diterbitkan dalam dua seri dengan jangka waktu berbeda.

Namun, karakteristik keduanya tetap sama seperti ORI pada umumnya, yaitu memiliki kupon tetap atau fixed yang dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo, bisa dijual kembali di pasar sekunder, pembelian minimal Rp1 juta, dan bebas gagal bayar karena dijamin undang-undang.

Bedanya, untuk ORI023-T3 memiliki kupon 5,90 persen p.a. dengan tenor 3 tahun (jatuh tempo 15 Juli 2026), sementara ORI023-T6 memiliki kupon 6,10 persen p.a. dengan tenor 6 tahun (jatuh tempo 15 Juli 2029).

Sebagai penduduk Indonesia alias investor domestik, kita bisa membeli ORI023-T3 dengan kelipatan Rp1 juta dengan nilai maksimal Rp5 miliar. Sementara pembelian maksimal ORI023-T6 bisa sampai senilai Rp10 miliar. 

Nantinya, setelah berhasil membeli obligasi ritel yang merupakan penerbitan ke-23 kalinya oleh pemerintah RI ini, investor akan menerima pembayaran kupon pada tanggal 15 setiap bulan. Kalau mau dijual lagi, diperbolehkan setelah 15 September 2023 atau setelah pembayaran kupon pertama.

Tapi jangan lupa, ya, ada potongan pajak PPh final 10 persen untuk kupon per bulannya, sehingga kupon bersih untuk ORI023-T3 menjadi sekitar 5,31 persen p.a., sementara kupon bersih ORI023-T6 sekitar 5,49 persen. 

Sebagai contoh, apabila membeli ORI023-T3 senilai Rp1 juta, setelah menerima kupon pertama Rp8.089 pada 15 September 2023, akan mendapatkan kupon senilai Rp4.425 per bulan. 

Selanjutnya, misalnya beli Rp10 juta, artinya setelah mendapat kupon pertama Rp8.089 x 10 atau Rp80.890, kemudian mendapat Rp44.250 per bulan. Kalau Rp500 juta, berarti kupon pertama Rp4,04 juta, kemudian mendapat kupon bulanan sekitar Rp2,21 juta.

Untuk ORI023-T6, pembelian senilai Rp1 juta akan mendapatkan kupon perdana Rp8.363 pada 15 September 2023, kemudian investor akan menerima kupon senilai Rp4.575 per bulan.

Kemudian, misalnya membeli ORI023-T6 sampai Rp100 juta, artinya setelah mendapat kupon pertama Rp808.900, kemudian mendapat Rp457.470 per bulan. Untuk pembelian sampai Rp5 miliar berarti kupon bulanannya sekitar Rp22,87 juta, sementara pembelian Rp10 miliar memiliki kupon bulanan sekitar Rp45,74 juta.

 

Cara Beli ORI023

Terus, bagaimana cara membeli ORI023-T3 atau ORI023-T6? Investor bisa memilih mitra distribusi (midis) yang telah bekerja sama dengan Kemenkeu, terbagi 18 bank, 5 perusahaan efek, dan 6 platform teknologi finansial (tekfin/fintech).

Bagi calon investor yang belum memiliki nomor Single Investor Identification atau SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, dapat menghubungi midis yang dikehendaki. 

Setelah itu, registrasi di midis pilihan dengan menginput data-data tersebut, dan apabila berhasil, silakan melakukan pemesanan ORI023-T3 atau ORI023-T6. Investor pun akan mendapatkan pemberitahuan dari midis terkait kode pembayaran (billing code), dan bisa langsung melakukan pembayaran.

Setelah pembayaran, investor akan memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), kemudian memperoleh alokasi ORI023-T3 atau ORI023-T6 pada tanggal setelmen/penerbitan, tepatnya pada 26 Juli 2023.

Sekadar informasi, midis ORI023 mencakup seluruh bank pelat merah dan bank-bank swasta besar di Tanah Air, kemudian sekuritas milik Mandiri, BNI, dan BRI, serta Trimegah Sekuritas dan Phillip Sekuritas, serta tekfin sekaliber Bibit, Bareksa, Tanamduit, Investree, FUNDtastic, dan Modalku.



Penulis : Aziz Rahardyan

Editor   : Puput Ady

Stories 03 Juli 2023

Mau Investasi di ORI023? Ini Keuntungan Tiap Bulannya

ORI023 terbilang spesial karena menjadi obligasi negara ritel pertama yang diterbitkan dalam dua seri. Berapa, ya, kupon yang kita terima tiap bulan?

Tangkapan layar gambar promosi ORI023 pada laman resmi Kementerian Keuangan, Senin (3/7/2023).

Context.id, JAKARTA - Pemerintah menggelar masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) terbaru, yakni obligasi negara ritel seri ORI023-T3 dan ORI023-T6 sampai 20 Juli 2023. Lantas, berapa potensi keuntungan ketika berinvestasi di ORI023?

Sebagai informasi, berdasarkan laman resmi Kementerian Keuangan RI, penerbitan obligasi negara ritel teranyar ini tergolong spesial karena menjadi yang pertama diterbitkan dalam dua seri dengan jangka waktu berbeda.

Namun, karakteristik keduanya tetap sama seperti ORI pada umumnya, yaitu memiliki kupon tetap atau fixed yang dibayarkan setiap bulan sampai jatuh tempo, bisa dijual kembali di pasar sekunder, pembelian minimal Rp1 juta, dan bebas gagal bayar karena dijamin undang-undang.

Bedanya, untuk ORI023-T3 memiliki kupon 5,90 persen p.a. dengan tenor 3 tahun (jatuh tempo 15 Juli 2026), sementara ORI023-T6 memiliki kupon 6,10 persen p.a. dengan tenor 6 tahun (jatuh tempo 15 Juli 2029).

Sebagai penduduk Indonesia alias investor domestik, kita bisa membeli ORI023-T3 dengan kelipatan Rp1 juta dengan nilai maksimal Rp5 miliar. Sementara pembelian maksimal ORI023-T6 bisa sampai senilai Rp10 miliar. 

Nantinya, setelah berhasil membeli obligasi ritel yang merupakan penerbitan ke-23 kalinya oleh pemerintah RI ini, investor akan menerima pembayaran kupon pada tanggal 15 setiap bulan. Kalau mau dijual lagi, diperbolehkan setelah 15 September 2023 atau setelah pembayaran kupon pertama.

Tapi jangan lupa, ya, ada potongan pajak PPh final 10 persen untuk kupon per bulannya, sehingga kupon bersih untuk ORI023-T3 menjadi sekitar 5,31 persen p.a., sementara kupon bersih ORI023-T6 sekitar 5,49 persen. 

Sebagai contoh, apabila membeli ORI023-T3 senilai Rp1 juta, setelah menerima kupon pertama Rp8.089 pada 15 September 2023, akan mendapatkan kupon senilai Rp4.425 per bulan. 

Selanjutnya, misalnya beli Rp10 juta, artinya setelah mendapat kupon pertama Rp8.089 x 10 atau Rp80.890, kemudian mendapat Rp44.250 per bulan. Kalau Rp500 juta, berarti kupon pertama Rp4,04 juta, kemudian mendapat kupon bulanan sekitar Rp2,21 juta.

Untuk ORI023-T6, pembelian senilai Rp1 juta akan mendapatkan kupon perdana Rp8.363 pada 15 September 2023, kemudian investor akan menerima kupon senilai Rp4.575 per bulan.

Kemudian, misalnya membeli ORI023-T6 sampai Rp100 juta, artinya setelah mendapat kupon pertama Rp808.900, kemudian mendapat Rp457.470 per bulan. Untuk pembelian sampai Rp5 miliar berarti kupon bulanannya sekitar Rp22,87 juta, sementara pembelian Rp10 miliar memiliki kupon bulanan sekitar Rp45,74 juta.

 

Cara Beli ORI023

Terus, bagaimana cara membeli ORI023-T3 atau ORI023-T6? Investor bisa memilih mitra distribusi (midis) yang telah bekerja sama dengan Kemenkeu, terbagi 18 bank, 5 perusahaan efek, dan 6 platform teknologi finansial (tekfin/fintech).

Bagi calon investor yang belum memiliki nomor Single Investor Identification atau SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, dapat menghubungi midis yang dikehendaki. 

Setelah itu, registrasi di midis pilihan dengan menginput data-data tersebut, dan apabila berhasil, silakan melakukan pemesanan ORI023-T3 atau ORI023-T6. Investor pun akan mendapatkan pemberitahuan dari midis terkait kode pembayaran (billing code), dan bisa langsung melakukan pembayaran.

Setelah pembayaran, investor akan memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), kemudian memperoleh alokasi ORI023-T3 atau ORI023-T6 pada tanggal setelmen/penerbitan, tepatnya pada 26 Juli 2023.

Sekadar informasi, midis ORI023 mencakup seluruh bank pelat merah dan bank-bank swasta besar di Tanah Air, kemudian sekuritas milik Mandiri, BNI, dan BRI, serta Trimegah Sekuritas dan Phillip Sekuritas, serta tekfin sekaliber Bibit, Bareksa, Tanamduit, Investree, FUNDtastic, dan Modalku.



Penulis : Aziz Rahardyan

Editor   : Puput Ady


RELATED ARTICLES

Pembangunan Pabrik BYD Brasil Dihentikan karena Pekerjanya Dijadikan Budak

Para pekerja asal China itu hidup dalam kondisi yang mirip dengan perbudakan karena paspor dan sebagian besar gaji mereka dipotong oleh perusahaan ...

Context.id . 24 December 2024

Benarkah Penjualan EV Melambat pada 2024? Memahami Angka di Baliknya

Banyak yang menyebut tren kendaraan listrik global terus menurun. Namun hasil riset menunjukkan sebaliknya

Context.id . 24 December 2024

Nissan dan Honda Pertimbangkan Merger, Solusi Bertahan di Industri EV?

Para analis memandang merger ini sebagai peluang bagi kedua perusahaan untuk memperkuat posisi di pasar EV yang semakin kompetitif.

Context.id . 24 December 2024

Komentar Faksi-Faksi di Palestina Setelah Rezim Bashar al-Assad Tumbang

Kejatuhan rezim Bashar al-Assad di Suriah mendapat respon positif dari faksi-faksi perjuangan di Palestina

Context.id . 23 December 2024