Share

Home Stories

Stories 26 Juni 2023

Jumlah Bidan di Kalimantan Utara Masih Sedikit

Jumlah bidan di Kalimantan Utara paling sedikit se-Indonesia

Pelayanan kesehatan di Puskesmas/ Istimewa

Context.id, JAKARTA -- Pemerintah harus menambah jumlah bidan di wilayah Kalimantan Utara karena jumlahnya paling sedikit jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah bidan di wilayah Kalimantan Utara paling sedikit yaitu hanya 1.295 orang bidan. Wilayah lain yang memiliki jumlah bidan sedikit juga ada di wilayah Kepulauan Bangka Belitung yaitu 1.809 bidan dan di Provinsi Gorontalo sekitar 2.221 orang.

Jumlah bidan tersebut berbanding terbalik dengan wilayah Jawa Timur yang memiliki banyak bidan dengan jumlah 33.437 orang bidan dan Jawa Barat sebanyak 33.046 orang bidan pada tahun 2022.

Di wilayah Jawa Tengah jumlah bidan juga cukup banyak, ada sekitar 30.773 orang bidan, lalu di Sumatera Utara 26.276 bidan, Aceh 21.606 bidan, lalu di Sulawesi Selatan 20.654 bidan, Sumatera Selatan 15.641 bidan dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ada 12.307 bidan.

Secara umum, tugas seorang bidan yaitu sebagai tenaga kesehatan profesional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan. Bidan juga dapat melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, termasuk memantau kesehatan fisik dan psikis ibu hamil. 

Profesi bidan sudah banyak tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Para bidan juga sudah mulai banyak dipercaya untuk membantu persalinan karena pendampingan mereka yang fokus terhadap individu ibu hamil disertai tindakan medis yang minimal.

BPS mencatat, total jumlah bidan yang ada di Indonesia sepanjang tahun 2022 yaitu 336.984 bidan, angka tersebut naik 16,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sayangnya, kenaikan jumlah bidan tersebut masih belum merata di beberapa provinsi di Indonesia, mengingat masih ada daerah yang jumlah bidannya masih sedikit.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku menaruh perhatian penuh terhadap para bidan yang ada di Jawa Timur. Menurut Khofifah, peran bidan tidak hanya sebatas pada upaya kelahiran seorang wanita saja, tetapi lebih dari itu.

Dia berpandangan bahwa bidan merupakan salah satu garda terdepan dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Pasalnya, bidan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, tapi juga memberikan pelayanan kesehatan terhadap anak.

“Tugas bidan ini sangat luar biasa. Mereka memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil seperti konseling pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, dan masa nifas. Termasuk memfasilitasi dan membantu jalannya proses persalinan,” tuturnya dalam keterangan resminya.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Thomas Mola

Stories 26 Juni 2023

Jumlah Bidan di Kalimantan Utara Masih Sedikit

Jumlah bidan di Kalimantan Utara paling sedikit se-Indonesia

Pelayanan kesehatan di Puskesmas/ Istimewa

Context.id, JAKARTA -- Pemerintah harus menambah jumlah bidan di wilayah Kalimantan Utara karena jumlahnya paling sedikit jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah bidan di wilayah Kalimantan Utara paling sedikit yaitu hanya 1.295 orang bidan. Wilayah lain yang memiliki jumlah bidan sedikit juga ada di wilayah Kepulauan Bangka Belitung yaitu 1.809 bidan dan di Provinsi Gorontalo sekitar 2.221 orang.

Jumlah bidan tersebut berbanding terbalik dengan wilayah Jawa Timur yang memiliki banyak bidan dengan jumlah 33.437 orang bidan dan Jawa Barat sebanyak 33.046 orang bidan pada tahun 2022.

Di wilayah Jawa Tengah jumlah bidan juga cukup banyak, ada sekitar 30.773 orang bidan, lalu di Sumatera Utara 26.276 bidan, Aceh 21.606 bidan, lalu di Sulawesi Selatan 20.654 bidan, Sumatera Selatan 15.641 bidan dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ada 12.307 bidan.

Secara umum, tugas seorang bidan yaitu sebagai tenaga kesehatan profesional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan. Bidan juga dapat melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, termasuk memantau kesehatan fisik dan psikis ibu hamil. 

Profesi bidan sudah banyak tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Para bidan juga sudah mulai banyak dipercaya untuk membantu persalinan karena pendampingan mereka yang fokus terhadap individu ibu hamil disertai tindakan medis yang minimal.

BPS mencatat, total jumlah bidan yang ada di Indonesia sepanjang tahun 2022 yaitu 336.984 bidan, angka tersebut naik 16,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sayangnya, kenaikan jumlah bidan tersebut masih belum merata di beberapa provinsi di Indonesia, mengingat masih ada daerah yang jumlah bidannya masih sedikit.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku menaruh perhatian penuh terhadap para bidan yang ada di Jawa Timur. Menurut Khofifah, peran bidan tidak hanya sebatas pada upaya kelahiran seorang wanita saja, tetapi lebih dari itu.

Dia berpandangan bahwa bidan merupakan salah satu garda terdepan dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Pasalnya, bidan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, tapi juga memberikan pelayanan kesehatan terhadap anak.

“Tugas bidan ini sangat luar biasa. Mereka memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil seperti konseling pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, dan masa nifas. Termasuk memfasilitasi dan membantu jalannya proses persalinan,” tuturnya dalam keterangan resminya.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Thomas Mola


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025