Awas, Penyakit ISPA Mengintai Anak Anda
Kualitas udara yang semakin buruk membuat anak-anak rentan terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Context.id, JAKARTA - Pemerintah didesak untuk melakukan edukasi ke masyarakat agar kembali menggunakan masker karena kualitas udara semakin memburuk, terutama di wilayah DKI Jakarta.
Kualitas udara yang buruk bisa membawa banyak penyakit gangguan pernapasan di antaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan bronkopneumonia terhadap orang dewasa maupun anak-anak.
Anak-anak sendiri masuk ke dalam kategori kelompok sensitif terhadap kualitas udara sehingga rentan sakit jika menghirup udara yang buruk, terutama di DKI Jakarta.
Berdasarkan laporan IQAirc hingga pukul 09.00 WIB pagi tadi, kualitas udara di DKI Jakarta ada di angka 104 dengan polutan utama PM2.5 dan kadar 36,9 µg/m³ (mikrometer per meter kubik).
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengemukakan bahwa kualitas udara yang buruk tersebut telah membuat kegaduhan dan keresahan di masyarakat.
Menurut Rahmad, jika ada anak-anak yang menghirup udara buruk tersebut dampaknya yaitu mengalami sakit pilek, batuk dan membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali pulih.
“Penggunaan masker di luar rumah ini perlu, khususnya pada anak-anak saat ada di dekat sumber polusi seperti di jalan-jalan raya. Ini untuk mengatasi risiko dampak dari kondisi udara buruk dan polusi," tuturnya di Jakarta, Selasa (20/6).
Menurutnya, solusi untuk masyarakat jika tengah berada di wilayah udara berkualitas buruk adalah menggunakan masker ketika berada di luar rumah, meminimalisir aktivitas di luar rumah dan rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dekat rumah.
Selain itu, dia juga menyarankan agar orang tua lebih peka jika anaknya mengalami gejala flu dan batuk. Menurutnya, jika anak-anak mengalami gejala tersebut harus segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat.
“Orang tua harus peka apabila anak mulai menunjukkan ciri-ciri terpapar virus yang menyebabkan gangguan pernapasan. Harus segera dicek ke rumah sakit agar tidak berkelanjutan," katanya.
RELATED ARTICLES
Awas, Penyakit ISPA Mengintai Anak Anda
Kualitas udara yang semakin buruk membuat anak-anak rentan terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Context.id, JAKARTA - Pemerintah didesak untuk melakukan edukasi ke masyarakat agar kembali menggunakan masker karena kualitas udara semakin memburuk, terutama di wilayah DKI Jakarta.
Kualitas udara yang buruk bisa membawa banyak penyakit gangguan pernapasan di antaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan bronkopneumonia terhadap orang dewasa maupun anak-anak.
Anak-anak sendiri masuk ke dalam kategori kelompok sensitif terhadap kualitas udara sehingga rentan sakit jika menghirup udara yang buruk, terutama di DKI Jakarta.
Berdasarkan laporan IQAirc hingga pukul 09.00 WIB pagi tadi, kualitas udara di DKI Jakarta ada di angka 104 dengan polutan utama PM2.5 dan kadar 36,9 µg/m³ (mikrometer per meter kubik).
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengemukakan bahwa kualitas udara yang buruk tersebut telah membuat kegaduhan dan keresahan di masyarakat.
Menurut Rahmad, jika ada anak-anak yang menghirup udara buruk tersebut dampaknya yaitu mengalami sakit pilek, batuk dan membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali pulih.
“Penggunaan masker di luar rumah ini perlu, khususnya pada anak-anak saat ada di dekat sumber polusi seperti di jalan-jalan raya. Ini untuk mengatasi risiko dampak dari kondisi udara buruk dan polusi," tuturnya di Jakarta, Selasa (20/6).
Menurutnya, solusi untuk masyarakat jika tengah berada di wilayah udara berkualitas buruk adalah menggunakan masker ketika berada di luar rumah, meminimalisir aktivitas di luar rumah dan rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dekat rumah.
Selain itu, dia juga menyarankan agar orang tua lebih peka jika anaknya mengalami gejala flu dan batuk. Menurutnya, jika anak-anak mengalami gejala tersebut harus segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat.
“Orang tua harus peka apabila anak mulai menunjukkan ciri-ciri terpapar virus yang menyebabkan gangguan pernapasan. Harus segera dicek ke rumah sakit agar tidak berkelanjutan," katanya.
POPULAR
RELATED ARTICLES