Ancaman Sampah Plastik Penuhi Lautan Indonesia
Kerusakan parah ekosistem laut yang diakibatkan oleh sampah plastik mesti disadari oleh masyarakat Indonesia.
Context.id, JAKARTA - Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik harus disadari betul oleh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi sampah plastik yang berada di lautan Indonesia. Jumlahnya bahkan bukan kaleng-kaleng, mencapai puluhan ribu metrik ton.
Dataindonesia mencatat Indonesia termasuk negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia. Tercatat jumlah sampah plastik dari Indonesia ke lautan mencapai 56.333 metrik ton setiap tahun.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah besar bagi lingkungan. Pasalnya, sampah plastik dapat mencemari air laut, sehingga mengganggu rantai makanan, bahkan melukai dan membunuh biota laut. Banyak hewan laut seperti penyu dan lumba-lumba yang menjadi cacat atau mati karena terjerat sampah plastik di laut.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan pemerintah Indonesia terus berupaya mengatasi persoalan lingkungan hidup, utamanya sampah di lautan. Berbagai kebijakan dan langkah di lapangan sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah laut ini.
"Tingkat polusi plastik yang meningkat dengan cepat merupakan masalah lingkungan global yang serius yang berdampak negatif secara multidimensi baik itu lingkungan hidup, sosial, ekonomi dan budaya serta dampak kesehatan," ujarnya saat membuka Festival Peduli Sampah Nasional, Selasa (13/6/2023).
Lebih lanjut, Menteri LHK mengatakan apabila tidak ada tindakan yang berarti, Uniited Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat yaitu dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada 2016 menjadi 23-37 juta ton pada 2040.
Dia juga menjelaskan pada pertemuan 2nd session of the Intergovernmental Negotiation Committee (INC2) on Plastic Pollution di Paris, 29 Mei -2 Juni 2023 yang lalu, memberikan gambaran situasi persoalan polusi plastik merupakan persoalan bersama secara global yang harus diselesaikan secara bersama pula.
“Diharapkan dengan agreement yang akan terbentuk dengan sifat legally binding secara internasional, maka akan dapat mengikat sebagai kekuatan bersama untuk mengatasi persoalan polusi plastik, yang tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, KLHK juga menyampaikan apesiasi penghargaan kepada beberapa tokoh penggiat bank sampah yang telah menunjukkan kinerja terbaiknya. Bank sampah memiliki peran strategis sebagai sarana edukasi, instrumen perubahan perilaku masyarakat dan moda penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dalam rantai nilai pengelolaan sampah.
Keberadaan institusi itu dapat menjadi salah pintu masuk terpilihnya sampah di sumber, menentukan ketersediaan dan kualitas sampah sebagai materi daur ulang sebagai upaya pemenuhan bahan baku industri daur ulang dalam negeri.
Selain itu, kata Siti, bank sampah juga merupakan mitra strategis dalam penerapan kewajiban produsen dalam pengurangan sampah. Menurut data Sistem infrmasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah bank sampah di Indonesia saat ini telah mencapai 25.540 unit.
“Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada pengelola bank sampah atas ketulusannya dalam kerja- kerja edukasi untuk pemahaman bagi masyarakat memilah sampah di rumah. Tentu saja ada peran penggerak bank sampah yang juga penting di sini, untuk itu saya sampaikan ucapan terima kasih,” ucap Siti.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, Rosa Vivin Ratnawati, pada laporannya kepada Menteri LHK, menyampaikan dalam FPSN akan diselenggarakan beberapa kegiatan antara lain pameran yang diikuti oleh 47 peserta, seminar, dialog dan talkshow, pertemuan para pelaku usaha, dan sebagainya.
“Rangkaian kegiatan selama FSPN 2023 terbuka untuk umum, diikuti oleh berbagai elemen baik dari pemerintah, perusahaan di bidang pengelolaan sampah dan limbah, perusahaan penghasil mesin, hingga para penyedia layanan jasa konsultasi dan profesional dalam pengelolaan limbah,” terang Rosa Vivien.
Festival ini terbuka untuk umum dan diselenggarakan selama 4 hari (13-16 Juni 2023) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Pelaksanaan FPSN 2023 menjadi sangat istimewa karena sejalan dengan tema hari lingkungan hidup sedunia yakni solusi untuk polusi plastik dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution
RELATED ARTICLES
Ancaman Sampah Plastik Penuhi Lautan Indonesia
Kerusakan parah ekosistem laut yang diakibatkan oleh sampah plastik mesti disadari oleh masyarakat Indonesia.
Context.id, JAKARTA - Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik harus disadari betul oleh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi sampah plastik yang berada di lautan Indonesia. Jumlahnya bahkan bukan kaleng-kaleng, mencapai puluhan ribu metrik ton.
Dataindonesia mencatat Indonesia termasuk negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia. Tercatat jumlah sampah plastik dari Indonesia ke lautan mencapai 56.333 metrik ton setiap tahun.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah besar bagi lingkungan. Pasalnya, sampah plastik dapat mencemari air laut, sehingga mengganggu rantai makanan, bahkan melukai dan membunuh biota laut. Banyak hewan laut seperti penyu dan lumba-lumba yang menjadi cacat atau mati karena terjerat sampah plastik di laut.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan pemerintah Indonesia terus berupaya mengatasi persoalan lingkungan hidup, utamanya sampah di lautan. Berbagai kebijakan dan langkah di lapangan sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah laut ini.
"Tingkat polusi plastik yang meningkat dengan cepat merupakan masalah lingkungan global yang serius yang berdampak negatif secara multidimensi baik itu lingkungan hidup, sosial, ekonomi dan budaya serta dampak kesehatan," ujarnya saat membuka Festival Peduli Sampah Nasional, Selasa (13/6/2023).
Lebih lanjut, Menteri LHK mengatakan apabila tidak ada tindakan yang berarti, Uniited Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat yaitu dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada 2016 menjadi 23-37 juta ton pada 2040.
Dia juga menjelaskan pada pertemuan 2nd session of the Intergovernmental Negotiation Committee (INC2) on Plastic Pollution di Paris, 29 Mei -2 Juni 2023 yang lalu, memberikan gambaran situasi persoalan polusi plastik merupakan persoalan bersama secara global yang harus diselesaikan secara bersama pula.
“Diharapkan dengan agreement yang akan terbentuk dengan sifat legally binding secara internasional, maka akan dapat mengikat sebagai kekuatan bersama untuk mengatasi persoalan polusi plastik, yang tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, KLHK juga menyampaikan apesiasi penghargaan kepada beberapa tokoh penggiat bank sampah yang telah menunjukkan kinerja terbaiknya. Bank sampah memiliki peran strategis sebagai sarana edukasi, instrumen perubahan perilaku masyarakat dan moda penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dalam rantai nilai pengelolaan sampah.
Keberadaan institusi itu dapat menjadi salah pintu masuk terpilihnya sampah di sumber, menentukan ketersediaan dan kualitas sampah sebagai materi daur ulang sebagai upaya pemenuhan bahan baku industri daur ulang dalam negeri.
Selain itu, kata Siti, bank sampah juga merupakan mitra strategis dalam penerapan kewajiban produsen dalam pengurangan sampah. Menurut data Sistem infrmasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah bank sampah di Indonesia saat ini telah mencapai 25.540 unit.
“Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada pengelola bank sampah atas ketulusannya dalam kerja- kerja edukasi untuk pemahaman bagi masyarakat memilah sampah di rumah. Tentu saja ada peran penggerak bank sampah yang juga penting di sini, untuk itu saya sampaikan ucapan terima kasih,” ucap Siti.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, Rosa Vivin Ratnawati, pada laporannya kepada Menteri LHK, menyampaikan dalam FPSN akan diselenggarakan beberapa kegiatan antara lain pameran yang diikuti oleh 47 peserta, seminar, dialog dan talkshow, pertemuan para pelaku usaha, dan sebagainya.
“Rangkaian kegiatan selama FSPN 2023 terbuka untuk umum, diikuti oleh berbagai elemen baik dari pemerintah, perusahaan di bidang pengelolaan sampah dan limbah, perusahaan penghasil mesin, hingga para penyedia layanan jasa konsultasi dan profesional dalam pengelolaan limbah,” terang Rosa Vivien.
Festival ini terbuka untuk umum dan diselenggarakan selama 4 hari (13-16 Juni 2023) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Pelaksanaan FPSN 2023 menjadi sangat istimewa karena sejalan dengan tema hari lingkungan hidup sedunia yakni solusi untuk polusi plastik dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution
POPULAR
RELATED ARTICLES