Share

Home Stories

Stories 12 Juni 2023

Dampak El Nino, Awas DBD Mulai Mengintai

Pasien penyakit DBD sampai saat ini terus meningkat

Virus dengue/flickr.com

Context.id JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkas) mengimbau masyarakat waspada dengan penyakit demam berdarah (DBD) yang pasiennya terus meningkat dan kini mulai menyasar anak-anak.

Berdasarkan catatan Kemenkes, sepanjang tahun 2023, sudah ada sebanyak 35.694 kasus DBD, 270 kasus di antaranya telah menyebabkan kematian kepada pasien DBD di seluruh Indonesia.

Data Kemenkes juga mencatat bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang paling banyak kasus DBD, ada sebanyak 6.000 kasus, lalu Bali 3.400 kasus. Lalu, daerah lainnya yang juga tercatat memiliki pasien DBD antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Teggara Barat (NTB).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kemenkes, Imran Pambudi membeberkan bahwa tingginya pasien DBD di Indonesia disebabkan oleh fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan kekeringan atau el nino. Fenomena tersebut telah berdampak pada naiknya kasus DBD di Indonesia.

“Kita khawatir akan terjadi lonjakan kasus, makanya kita ingatkan semua Pemerintah Daerah (Pemda) lewat Surat Edaran (SE),” tuturnya di Jakarta, Senin (12/6).

Kemenkes sendiri mengaku sedang menjalankan enam strategi nasional penanggulangan dengue untuk periode 2021-2025 yaitu penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkesinambungan, meningkatkan akses dan mutu tata laksana dengue, menguatkan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen Kejadian Luar Biasa (KLB) yang responsif.

Ditambah lagi, Kemenkes juga akan menjalankan peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan dan komitmen pemerintah hingga pengembangan kajian, penelitian dan inovasi sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti. 

“Komitmen pemerintah daerah sangat penting untuk bisa mengalokasikan sumber daya yang cukup. Dalam hal ini bisa manusia atau dana agar bisa mengatasi masalah dengue ini,” katanya.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Puput Ady

Stories 12 Juni 2023

Dampak El Nino, Awas DBD Mulai Mengintai

Pasien penyakit DBD sampai saat ini terus meningkat

Virus dengue/flickr.com

Context.id JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkas) mengimbau masyarakat waspada dengan penyakit demam berdarah (DBD) yang pasiennya terus meningkat dan kini mulai menyasar anak-anak.

Berdasarkan catatan Kemenkes, sepanjang tahun 2023, sudah ada sebanyak 35.694 kasus DBD, 270 kasus di antaranya telah menyebabkan kematian kepada pasien DBD di seluruh Indonesia.

Data Kemenkes juga mencatat bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang paling banyak kasus DBD, ada sebanyak 6.000 kasus, lalu Bali 3.400 kasus. Lalu, daerah lainnya yang juga tercatat memiliki pasien DBD antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Teggara Barat (NTB).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kemenkes, Imran Pambudi membeberkan bahwa tingginya pasien DBD di Indonesia disebabkan oleh fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan kekeringan atau el nino. Fenomena tersebut telah berdampak pada naiknya kasus DBD di Indonesia.

“Kita khawatir akan terjadi lonjakan kasus, makanya kita ingatkan semua Pemerintah Daerah (Pemda) lewat Surat Edaran (SE),” tuturnya di Jakarta, Senin (12/6).

Kemenkes sendiri mengaku sedang menjalankan enam strategi nasional penanggulangan dengue untuk periode 2021-2025 yaitu penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkesinambungan, meningkatkan akses dan mutu tata laksana dengue, menguatkan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen Kejadian Luar Biasa (KLB) yang responsif.

Ditambah lagi, Kemenkes juga akan menjalankan peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan dan komitmen pemerintah hingga pengembangan kajian, penelitian dan inovasi sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti. 

“Komitmen pemerintah daerah sangat penting untuk bisa mengalokasikan sumber daya yang cukup. Dalam hal ini bisa manusia atau dana agar bisa mengatasi masalah dengue ini,” katanya.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Puput Ady


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025