Sejarah Pasar Gembrong, Surga Mainan yang Terbakar
Pasar Gembrong sudah tidak asing di telinga masyarakat karena dikenal sebagai surga mainan anak-anak. Lalu, bagaimana sejarah dari Pasar Gembrong?
Context.id, JAKARTA - Kebakaran besar melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022). Setidaknya, 450 keluarga terpaksa kehilangan tempat tinggal karena ratusan rumah hangus terbakar. Kerugian dari insiden ini ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
“400 bangunan rumah dan pertokoan di RT 2,3,4, 5, dan 6 RW 01 terbakar, dengan luas kebakaran kurang lebih 1200 meter persegi,” ujar Kepala Seksi Operasional Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, Senin (25/4/2022).
Terbakarnya Pasar Gembrong tentu sangat disayangkan. Apalagi, pasar ini sudah tidak asing di telinga masyarakat karena dikenal sebagai surga mainan anak-anak. Lalu, sebenarnya bagaimana sejarah Pasar Gembrong itu sendiri?
Kata Gembrong dari Pasar Gembrong merupakan bahasa Sunda yang artinya dikerumuni.
Pasar Gembrong sudah ada pada 1960-an di Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur. Pedagang di sini awalnya bukan menjual mainan, namun menjual sayur mayur dan sebagainya.
Namun saat kerusuhan 1998, kios sayuran rusak dan ambruk. Beberapa pedagang akhirnya membangun kios semi permanen dan menjual berbagai mainan usai kerusuhan berakhir. Aksi ini kemudian ditiru pedagang lainnya, sehingga Pasar Gembrong kini menjadi pasar mainan.
Pasar Gembrong sempat direlokasi ke Pasar Cipinang Besar, tak jauh dari lokasi pertamanya di Jalan Basuki Rachmat. Namun karena sepinya pembeli, banyak pedagang kembali ke lokasi lama.
Pasar Gembrong inipun kini dihuni oleh ratusan pedagang mainan dan karpet, terutama menjelang natal dan tahun baru.
RELATED ARTICLES
Sejarah Pasar Gembrong, Surga Mainan yang Terbakar
Pasar Gembrong sudah tidak asing di telinga masyarakat karena dikenal sebagai surga mainan anak-anak. Lalu, bagaimana sejarah dari Pasar Gembrong?
Context.id, JAKARTA - Kebakaran besar melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022). Setidaknya, 450 keluarga terpaksa kehilangan tempat tinggal karena ratusan rumah hangus terbakar. Kerugian dari insiden ini ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
“400 bangunan rumah dan pertokoan di RT 2,3,4, 5, dan 6 RW 01 terbakar, dengan luas kebakaran kurang lebih 1200 meter persegi,” ujar Kepala Seksi Operasional Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, Senin (25/4/2022).
Terbakarnya Pasar Gembrong tentu sangat disayangkan. Apalagi, pasar ini sudah tidak asing di telinga masyarakat karena dikenal sebagai surga mainan anak-anak. Lalu, sebenarnya bagaimana sejarah Pasar Gembrong itu sendiri?
Kata Gembrong dari Pasar Gembrong merupakan bahasa Sunda yang artinya dikerumuni.
Pasar Gembrong sudah ada pada 1960-an di Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur. Pedagang di sini awalnya bukan menjual mainan, namun menjual sayur mayur dan sebagainya.
Namun saat kerusuhan 1998, kios sayuran rusak dan ambruk. Beberapa pedagang akhirnya membangun kios semi permanen dan menjual berbagai mainan usai kerusuhan berakhir. Aksi ini kemudian ditiru pedagang lainnya, sehingga Pasar Gembrong kini menjadi pasar mainan.
Pasar Gembrong sempat direlokasi ke Pasar Cipinang Besar, tak jauh dari lokasi pertamanya di Jalan Basuki Rachmat. Namun karena sepinya pembeli, banyak pedagang kembali ke lokasi lama.
Pasar Gembrong inipun kini dihuni oleh ratusan pedagang mainan dan karpet, terutama menjelang natal dan tahun baru.
POPULAR
RELATED ARTICLES