Stories - 06 June 2023

Milenial Susah Beli Rumah? Begini Faktanya

Hanya 40,95 persen milenial yang membeli hunian dengan uang sendiri, sedangkan sisanya masih dibantu atau bahkan dibelikan orang tua.


Calon pembeli melihat maket apartemen Citraland milik pengembang properti PT Ciputra Development Tbk., Jumat (26/5/2023)/JIBI - Paulus Tandi Bone

Context.id, JAKARTA - Kebutuhan primer manusia adalah sandang, pangan, dan papan.  Dengan kata lain, pakaian, makanan, dan tempat tinggal menjadi kebutuhan utama manusia.

Namun, semakin lama kebutuhan primer ketiga itu seakan kian sulit terpenuhi, terutama bagi generasi milenial.

Pasalnya, lebih dari 60 persen properti di Indonesia berada di kisaran Rp750 juta ke atas dan lebih dari 50 persen berada di kisaran Rp1 miliar ke atas. Data tersebut bersumber dari laporan yang diterbitkan Rumahku.com.

 

BACA JUGA    Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Waspadai Dampak Polusi

 

Padahal, mengutip Bisnis.com, rata-rata penghasilan milenial diperkirakan berkisar Rp6 juta-Rp7 juta per bulan. Alhasil, menurut survei dari Indonesia Property Watch (IPW), hanya 40,95 persen milenial yang membeli hunian dengan uang sendiri, sedangkan sisanya masih dibantu atau bahkan dibelikan orang tua.

Hal ini menunjukkan bahwa dukungan finansial orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap pembelian hunian, terutama rumah pertama.

Lantas, bagaimana nasib generasi milenial yang minim dukungan finansial dari orang tua? 

 

BACA JUGA    Mengenal Museum Dewantara yang Rusak Akibat Tawuran

 

Ada 72,5 persen masyarakat yang siap membeli rumah, tapi tidak mendapatkan dukungan finansial dari orang tua. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya milenial yang menghindari pembiayaan rumah secara kredit.

Laporan survei nasional dari UniTrend menyatakan bahwa 52,9 persen masyarakat lebih memilih untuk membeli rumah secara tunai.

“Membeli rumah secara kredit itu masih dihindari masyarakat, padahal banyak sekali orang-orang yang terbantu dengan KPR atau sistem pembiayaan lainnya untuk pembelian rumah,” ujar Manager UniTrend, Ignatius Ardhana Reswara, dikutip dari Bisnis.com.

Tak mengherankan bila Kementerian PUPR melaporkan bahwa ada sekitar 81 juta generasi milenial di Indonesia yang masih belum memiliki rumah.

Kendati demikian, data dari Rumah.com Property Market Index menyatakan bahwa pada kuartal I/2023, pasar properti sedang mengalami kenaikan permintaan hingga 14,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini pun tak lepas dari stabilitas makroekonomi yang terjadi pada 2023, yakni nilai tukar rupiah yang menguat, optimisme Bank Indonesia (BI) terhadap pertumbuhan ekonomi, hingga kebijakan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan.


Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Oktaviano Donald

MORE  STORIES

Miliarder Beli Klub Eropa, Ada Pengaruh ke Sepak Bola Indonesia?

Deretan pengusaha kakap Tanah Air miliki saham mayoritas di klub-klub sepak bola luar negeri

Noviarizal Fernandez | 17-05-2024

Polemik Pernikahan Massal 100 Anak Perempuan di Nigeria

Pendidikan lebih prioritas bagi anak-anak perempuan dibandingkan memaksanya untuk melakukan pernikahan

Context.id | 17-05-2024

Reimajinasi Baru Museum dan Cagar Budaya Menjadi Ruang Belajar Inklusif.

Kemdikbudristek meluncurkan Indonesian Heritage Agency atau IHA untuk memberikan citra baru bagi museum dan situs budaya nasional.

Context.id | 17-05-2024

Cerita Petani Kopi Binaan Starbucks, Kualitas Makin Baik Untung Kian Tebal

Starbucks FSC berkomitmen membantu para petani lokal dalam mengelola dan meningkatkan kualitas kopi yang mereka tanam

Ririn oktaviani | 17-05-2024