Share

Home Stories

Stories 25 April 2022

Bagaimana agar Para Jenius Gak Pergi ke Luar Negeri?

Tujuh juta penduduk Indonesia merantau, Jokowi meminta para jenius Indonesia untuk pulang dan mengabdi pada bangsa.

Ilustrasi karir orang jenius. - Context.id -

Context.id, JAKARTA - Banyaknya sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang memilih berkarir di luar negeri, membuat Presiden Joko Widodo khawatir.

Jokowi secara terang-terangan meminta para jenius Indonesia untuk pulang ke tanah air dan mengabdi pada bangsa.

“Saya kira banyak yang, anak-anak kita yang ada di luar, yang perlu kita undang untuk kembali ke Tanah Air dalam rangka membangun sistem digital kita agar lebih baik dan kondusif lagi,” kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Setpres, Selasa, 1 Maret 2022.

Memulangkan para jenius ini nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk dapat mengembangkanpendidikan, kesejahteraan masyarakat, fasilitas publik, hingga stabilitas ekonomi nasional.

Seperti yang diucapkan Ainun Najib, salah satu jenius yang diminta pulang Jokowi, saat berdialog melalui video conference, Selasa (1/3/2022).

“Kuncinya dua Pak, opportunity dan stability. Opportunity ini tentu Indonesia punya banyak sekali opportunity sebagai salah satu pemain besar di market terbesar ketiga di dunia, Southeast Asia. Nah, stability ini mungkin yang agak tricky. Ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, ada yang pertimbangan stabilitas karier, terus kalau saya pribadi pendidikan anak-anak, nggak mau kalah dengan putra-putra jenegan Pak sekolah di Singapura. Jadi stabilitas itu mungkin masih perlu diperbaiki,” ucap Ainun Najib, Head of Analytics, Platform and Regional Bussiness Grab Singapura.

Jika langkah ini dilakukan pemerintah, kemungkinan besar para jenius Indonesia akan mempertimbangkan untuk lebih memilih berkarir di negerinya sendiri. Dengan begitu, Indonesia tak akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 25 April 2022

Bagaimana agar Para Jenius Gak Pergi ke Luar Negeri?

Tujuh juta penduduk Indonesia merantau, Jokowi meminta para jenius Indonesia untuk pulang dan mengabdi pada bangsa.

Ilustrasi karir orang jenius. - Context.id -

Context.id, JAKARTA - Banyaknya sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang memilih berkarir di luar negeri, membuat Presiden Joko Widodo khawatir.

Jokowi secara terang-terangan meminta para jenius Indonesia untuk pulang ke tanah air dan mengabdi pada bangsa.

“Saya kira banyak yang, anak-anak kita yang ada di luar, yang perlu kita undang untuk kembali ke Tanah Air dalam rangka membangun sistem digital kita agar lebih baik dan kondusif lagi,” kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Setpres, Selasa, 1 Maret 2022.

Memulangkan para jenius ini nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk dapat mengembangkanpendidikan, kesejahteraan masyarakat, fasilitas publik, hingga stabilitas ekonomi nasional.

Seperti yang diucapkan Ainun Najib, salah satu jenius yang diminta pulang Jokowi, saat berdialog melalui video conference, Selasa (1/3/2022).

“Kuncinya dua Pak, opportunity dan stability. Opportunity ini tentu Indonesia punya banyak sekali opportunity sebagai salah satu pemain besar di market terbesar ketiga di dunia, Southeast Asia. Nah, stability ini mungkin yang agak tricky. Ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, ada yang pertimbangan stabilitas karier, terus kalau saya pribadi pendidikan anak-anak, nggak mau kalah dengan putra-putra jenegan Pak sekolah di Singapura. Jadi stabilitas itu mungkin masih perlu diperbaiki,” ucap Ainun Najib, Head of Analytics, Platform and Regional Bussiness Grab Singapura.

Jika langkah ini dilakukan pemerintah, kemungkinan besar para jenius Indonesia akan mempertimbangkan untuk lebih memilih berkarir di negerinya sendiri. Dengan begitu, Indonesia tak akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025

China Terus Mencoba Menyaingi Teknologi Cip AS

China terus memperkuat industri cipnya untuk menghadapi tekanan dari Amerika Serikat yang memboikot pengiriman cip ke Negeri Tirai Bambu itu

Renita Sukma . 06 October 2025

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Komisi PBB Klaim Israel Lakukan Genosida di Gaza

Komisi PBB melaporkan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan mendorong masyarakat internasional untuk menghukum piha ...

Renita Sukma . 16 September 2025