Divisi Penjualan 2 Kali Kena PHK LinkedIn
LinkedIn pangkas 716 pekerja dampak dari prospek ekonomi global yang melemah, Selasa (9/5/2023).
Context.id, JAKARTA - LinkedIn pangkas 716 pekerja dampak dari prospek ekonomi global yang melemah, Selasa (9/5/2023). Selain itu, aplikasi pencarian kerja InCareer (aplikasi pencari kerja di China) juga ditutup.
Diketahui sebelumnya, jejaring sosial profesional milik Microsoft ini pernah melakukan PHK terhadap 960 karyawan saat pandemi covid melanda.
Platform yang masuk ke dalam 10 besar media sosial terbesar dunia ini merupakan gagasan Reid Hoffman, pengusaha asal AS yang pernah mendirikan SocialNet pada 1997. Namun, situs tersebut gulung tikar dalam dua tahun, setelah gagal menemukan cukup basis pengguna.
Kendati demikian, kalau kita kilas balik, LinkedIn selama ini terus mengalami kenaikan pengguna. Tak main-main, LinkedIn berhasil mencapai satu miliar pengguna pada kurun waktu lima tahun terakhir.
Sejalan, peningkatan tersebut terjadi pula di Indonesia. Jumlah pengunduh LinkedIn pun ikut bertambah menjadi 58,4 juta kali. Naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian, berdasarkan data yang dikumpulkan LinkedIn pada 2022, pendapatan oleh layanan periklanan juga mengalami kenaikan.
Oleh sebab itu, kabar adanya PHK dan penutupan layanan InCareer (cabang dari LinkedIn) di China menjadi pertanyaan beberapa pihak.
Apalagi, di samping mencuatnya keuntungan yang diperoleh, bagian penjualan (sales) lah yang terdampak di dua gelombang PHK ini.
Tanggapan CEO LinkedIn
CEO LinkedIn, Ryan Roslansky dalam suratnya kepada karyawan, mengatakan bahwa langkah PHK dalam peran tim penjualan, operasi, dan dukungannya ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan dan mempercepat pengambilan keputusan.
Padahal seperti yang diketahui, divisi penjualan sendiri memegang peran penting dalam meluncurkan strategi pemasaran sebuah perusahaan. Namun saat ini, LinkedIn justru menggaet vendor sebagai mitra eksternal untuk mengerjakan pekerjaan baru.
Kendati demikian, LinkedIn menyatakan bahwa mantan karyawannya dapat melamar lagi ke perusahaan sosial media profesional tersebut, jika mereka memenuhi syarat.
RELATED ARTICLES
Divisi Penjualan 2 Kali Kena PHK LinkedIn
LinkedIn pangkas 716 pekerja dampak dari prospek ekonomi global yang melemah, Selasa (9/5/2023).
Context.id, JAKARTA - LinkedIn pangkas 716 pekerja dampak dari prospek ekonomi global yang melemah, Selasa (9/5/2023). Selain itu, aplikasi pencarian kerja InCareer (aplikasi pencari kerja di China) juga ditutup.
Diketahui sebelumnya, jejaring sosial profesional milik Microsoft ini pernah melakukan PHK terhadap 960 karyawan saat pandemi covid melanda.
Platform yang masuk ke dalam 10 besar media sosial terbesar dunia ini merupakan gagasan Reid Hoffman, pengusaha asal AS yang pernah mendirikan SocialNet pada 1997. Namun, situs tersebut gulung tikar dalam dua tahun, setelah gagal menemukan cukup basis pengguna.
Kendati demikian, kalau kita kilas balik, LinkedIn selama ini terus mengalami kenaikan pengguna. Tak main-main, LinkedIn berhasil mencapai satu miliar pengguna pada kurun waktu lima tahun terakhir.
Sejalan, peningkatan tersebut terjadi pula di Indonesia. Jumlah pengunduh LinkedIn pun ikut bertambah menjadi 58,4 juta kali. Naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian, berdasarkan data yang dikumpulkan LinkedIn pada 2022, pendapatan oleh layanan periklanan juga mengalami kenaikan.
Oleh sebab itu, kabar adanya PHK dan penutupan layanan InCareer (cabang dari LinkedIn) di China menjadi pertanyaan beberapa pihak.
Apalagi, di samping mencuatnya keuntungan yang diperoleh, bagian penjualan (sales) lah yang terdampak di dua gelombang PHK ini.
Tanggapan CEO LinkedIn
CEO LinkedIn, Ryan Roslansky dalam suratnya kepada karyawan, mengatakan bahwa langkah PHK dalam peran tim penjualan, operasi, dan dukungannya ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan dan mempercepat pengambilan keputusan.
Padahal seperti yang diketahui, divisi penjualan sendiri memegang peran penting dalam meluncurkan strategi pemasaran sebuah perusahaan. Namun saat ini, LinkedIn justru menggaet vendor sebagai mitra eksternal untuk mengerjakan pekerjaan baru.
Kendati demikian, LinkedIn menyatakan bahwa mantan karyawannya dapat melamar lagi ke perusahaan sosial media profesional tersebut, jika mereka memenuhi syarat.
POPULAR
RELATED ARTICLES