Guna Tingkatkan Nilai UMKM, Shipper Luncurkan AloShop

Context.id, JAKARTA - Saat ini, salah satu pahlawan perekonomian negara adalah UMKM. Pasalnya, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Maka dari itu, sektor inipun sedang giat-giatnya dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta.

Perusahaan logistik dan gudang digital, Shipper yang melihat hal ini pun membuat Legendary Brand Festival 2023, yang berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian serta Localfest. Acara inipun telah memfasilitasi 100 pelaku usaha legendaris serta lebih dari 10.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Selain itu pada kesempatan ini, Shipper juga meluncurkan AloShop untuk membantu para e-commerce untuk mengembangkan bisnisnya, baik dalam hal mengelola toko, produk, stok, serta marketing dengan lebih efektif. 

 “AloShop diluncurkan agar UMKM tidak hanya dapat meningkatkan penjualan. Namun, juga dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis dan perluasan skala usaha,” ujar Chief Marketing Officer (CMO) Shipper, Jessica Hendrawidjaja. 

Hal ini pun seturut dengan ucapan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dalam kata sambutannya. “Kemendag berkomitmen meningkatkan daya saing UMKM melalui empat pilar yaitu pengembangan UMKM, sinergi UMKM dengan marketplace, akses pembiayaan bersama LPEI, dan akses pasokan produk UMKM ke ritel modern,” ujar Zulfikri. 

Oleh karena itu, menurut Zulfikri, kegiatan yang dilakukan Shipper dalam acara yang berlangsung pada 25-26 Februari ini, serta peluncuran platform AloShop sungguh selaras dengan misi Kementerian Perdagangan. 

“Inisiatif Shipper dengan Legendary Brand Festival 2023 sejalan dengan misi Kementerian Perdagangan yang membangun ekosistem untuk mempertemukan para pelaku UMKM dengan retail modern hingga perusahaan grosir besar melalui ekosistem e.ko.lab,” ujar Zulkifli.

Diketahui, Legendary Brand Festival 2023 yang berlangsung pada 25-26 Februari 2023 merupakan festival yang terdiri atas forum bisnis, konferensi, serta pameran. 

Tahun ini, acara ikut dimeriahkan oleh beberapa jenawa dalam negeri seperti Buccheri, Khong Guan, Wardah, Mustika Ratu, Olympic Furniture, Somethinc, dan sejumlah usaha lainnya yang bergerak di sektor fesyen, kecantikan, serta FnB. 

Adapun acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri, seperti Menteri Perdagangan RI, Zulfikri Hasan dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim.

Lebih lanjut, festival ini juga menghadirkan sejumlah pengusaha ataupun petinggi dari brand-brand ternama di Indonesia, mulai dari Zaskia Adya Mecca, Irene Ursula (Somethinc), Kusuma Anjani (Mustika Ratu), Isabella Ingrid (Studio Tropik), Yansen Yansah (Buccheri), dan masih banyak lainnya. 

Kendati demikian, festival ini bukan hanya sebagai wadah kolaborasi, melainkan juga dapat menjadi wadah pengembangan inovasi, berjejaring, hingga perluasan pemasaran produk para pelaku usaha.

Hal ini pun dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas UMKM Indonesia sehingga bisa bersaing di pasar global. Apalagi mengingat bahwa di tahun ini, risiko keuangan global masih bisa terasa, sehingga UMKM harus dapat mengembangkan dirinya, baik dalam hal digitalisasi, pemasaran produk, inovasi produk, dan inovasi layanan.

“Kami ingin meningkatkan keunggulan kompetitif produk UMKM, sehingga mereka bisa bertahan dan bahkan bertumbuh, hingga dapat membangun bisnis yang berkelanjutan,” ujar Co-founder dan COO Shipper, Budi Handoko.