Share

Home Unfold

Unfold 19 Desember 2022

Orangtua Indonesia Candu Obat Sirup saat Anak Demam

Sepanjang 2022, terdapat lebih dari 200 anak yang mengalami kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Context, JAKARTA - Sepanjang 2022, terdapat lebih dari 200 anak yang mengalami kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Dilaporkan, penyebabnya adalah kandungan pelarut yang terdapat pada parasetamol dalam bentuk sirup atau obat cair.

Menurut data Kementerian Kesehatan, pasien gagal ginjal akut akibat obat parasetamol sirup ini sebagian besar memiliki rentang usia dari 6 bulan hingga 18 tahun, dan paling banyak diderita oleh anak usia balita.

Kebanyakan dari mereka memiliki gejala awal berupa infeksi saluran cerna, ISPA, kemudian jumlah air seni yang terus berkurang hingga akhirnya tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Setelah ditelusuri, ternyata kandungan berbahaya yang terdapat dalam obat paracetamol tersebut adalah etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas. Diketahui, nilai ambang batas dari penggunaan EG dan DEG pada obat cari adalah sebesar 0,1 persen ata setara 1.000 part per million (ppm).

Hingga 9 November 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM telah menarik izin edar dari 69 obat sirup dari tiga pabrik farmasi. Obat-obat sirup yang ditarik peredarannya tersebut diduga telah menyalahi aturan ambang batas penggunaan EG dan DEG.

Di Indonesia sendiri, penggunaan parasetamol pada anak memang sudah menjadi hal yang lumrah. Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Udayana pada 2018, sekitar 57,6 persen orang tua memberikan obat parasetamol kepada anaknya saat suhu tubuh anak masih kurang dari 38 derajat celcius.

Padahal, sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak baru boleh diberikan parasetamol jika demamnya sudah lebih dari 39 derajat celcius. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 94,1 persen orang tua memilih untuk memberikan obat parasetamol dengan bentuk sirup.



Penulis : Context.id

Editor   : Context.id

Home Unfold

Unfold 19 Desember 2022

Orangtua Indonesia Candu Obat Sirup saat Anak Demam

Sepanjang 2022, terdapat lebih dari 200 anak yang mengalami kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Context, JAKARTA - Sepanjang 2022, terdapat lebih dari 200 anak yang mengalami kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Dilaporkan, penyebabnya adalah kandungan pelarut yang terdapat pada parasetamol dalam bentuk sirup atau obat cair.

Menurut data Kementerian Kesehatan, pasien gagal ginjal akut akibat obat parasetamol sirup ini sebagian besar memiliki rentang usia dari 6 bulan hingga 18 tahun, dan paling banyak diderita oleh anak usia balita.

Kebanyakan dari mereka memiliki gejala awal berupa infeksi saluran cerna, ISPA, kemudian jumlah air seni yang terus berkurang hingga akhirnya tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Setelah ditelusuri, ternyata kandungan berbahaya yang terdapat dalam obat paracetamol tersebut adalah etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas. Diketahui, nilai ambang batas dari penggunaan EG dan DEG pada obat cari adalah sebesar 0,1 persen ata setara 1.000 part per million (ppm).

Hingga 9 November 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM telah menarik izin edar dari 69 obat sirup dari tiga pabrik farmasi. Obat-obat sirup yang ditarik peredarannya tersebut diduga telah menyalahi aturan ambang batas penggunaan EG dan DEG.

Di Indonesia sendiri, penggunaan parasetamol pada anak memang sudah menjadi hal yang lumrah. Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Udayana pada 2018, sekitar 57,6 persen orang tua memberikan obat parasetamol kepada anaknya saat suhu tubuh anak masih kurang dari 38 derajat celcius.

Padahal, sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak baru boleh diberikan parasetamol jika demamnya sudah lebih dari 39 derajat celcius. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 94,1 persen orang tua memilih untuk memberikan obat parasetamol dengan bentuk sirup.



Penulis : Context.id

Editor   : Context.id


RELATED ARTICLES

TikTok Gelontorkan Investasi Jumbo ke Thailand, Indonesia Terpinggirkan?

TikTok Shop Indonesia mencatatkan transaksi hingga Rp101,8 triliun pada 2024, menjadikannya pasar terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat

Naufal Jauhar Nazhif . 07 February 2025

Amerika Serikat Takut Sama TikTok! Ini Alasannya

Pemerintah AS sudah lama khawatir ByteDance bisa menyerahkan data pengguna Amerika ke pemerintah China

Naufal Jauhar Nazhif . 03 February 2025

Perang Dagang AS vs China, Bagaimana Nasib Indonesia?

Potensi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China kembali mencuat menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS. Bagaimana dampakn ...

Naufal Jauhar Nazhif . 23 January 2025

Apa Sih Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Bagaimana Cara Ngitungnya?

Opsen pajak kendaraan bermotor resmi berlaku sejak 5 Januari 2025. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah pajak mobil bakal makin mahal?

Naufal Jauhar Nazhif . 16 January 2025