Share

Stories 11 April 2022

Ini 4 Kota dengan Harga Hunian Termahal di Dunia

Salah satu faktor penentu seseorang memutuskan untuk tinggal di suatu tempat adalah tergantung dari tinggi rendahnya harga hunian.

Context.id, JAKARTA – Sayangnya, tak semua orang mampu memiliki rumah di kota yang diinginkan karena harganya yang fantastis. Apalagi jika penghasilan masyarakatnya pas-pasan.

Alhasil, hunian impian hanya jadi angan-angan, sebab harga hunian kian meningkat seiring berjalannya waktu.

Melansir laman Financial Times, sudah dirangkum lima kota dengan hunian termahal di dunia. Berikut ulasannya!

 

1. Hong Kong

Hong Kong menempati posisi pertama dalam harga hunian termahal di dunia pada 2020, dengan harga US$1,25 juta atau Rp18 miliar dan harga sewa mencapai US$2,682 atau Rp38 juta per bulannya.

Tak heran, hanya 51,5 persen masyarakat Hong Kong yang memiliki rumah. Adapun harga properti yang sangat mahal ini dikarenakan jumlah masyarakat yang tidak berbanding lurus dengan jumlah tanah di sana.

Menurut situs pemerintah Hong Kong, terdapat sekitar 7,51 juta penduduk Hong Kong. Padahal jumlah tanahnya hanya seluas 1.113 km persegi. Jika dihitung tiap 1 meternya ditempati oleh 148 orang, belum termasuk dengan fasilitas umum dan perkantoran.

 

2. Munich, Jerman

Kota berpenduduk 1,5 juta ini populer di kalangan orang Jerman yang mencari tempat tinggal baru. Ekonomi di kota ini dinilai kuat serta sebagai rumah bagi beberapa perusahaan besar Jerman, seperti Siemens, Allianz, dan BMW.

Menurut Statista, rata-rata harga rumah di Munich mencapai 9.800 euro atau sebesar Rp153,5 juta pada 2021.

 

3. Singapura

Negara tetangga Indonesia ini menempati posisi ketiga. Alasannya sama dengan Hong Kong, yakni permintaan tanah yang tidak sesuai dengan ketersediaan tanah di Singapura.

Dilansir dari Value Champion, rata-rata harga rumah biasa di Singapura adalah S$3.168.077 atau seharga Rp33,3 miliar. Oleh karena itu, banyak dari masyarakat Singapura yang membeli satu properti untuk seumur hidupnya.

 

4. RRT (Shanghai, Shenzhen, dan Beijing)

Banyaknya orang kaya di tiga kota ini menyebabkan harga properti melambung tinggi. Mereka membeli rumah sebanyak-banyaknya yang menyebabkan hunian menjadi langka dan mahal.

Melansir dari Statista, harga rumah di Shanghai dan Shenzhen mencapai 15.192 yuan atau 34,2 juta per meter persegi. Di Beijing, harga rumah mencapai 18.867 yuan atau mencapai Rp42,5 juta per meter persegi.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 11 April 2022

Ini 4 Kota dengan Harga Hunian Termahal di Dunia

Salah satu faktor penentu seseorang memutuskan untuk tinggal di suatu tempat adalah tergantung dari tinggi rendahnya harga hunian.

Context.id, JAKARTA – Sayangnya, tak semua orang mampu memiliki rumah di kota yang diinginkan karena harganya yang fantastis. Apalagi jika penghasilan masyarakatnya pas-pasan.

Alhasil, hunian impian hanya jadi angan-angan, sebab harga hunian kian meningkat seiring berjalannya waktu.

Melansir laman Financial Times, sudah dirangkum lima kota dengan hunian termahal di dunia. Berikut ulasannya!

 

1. Hong Kong

Hong Kong menempati posisi pertama dalam harga hunian termahal di dunia pada 2020, dengan harga US$1,25 juta atau Rp18 miliar dan harga sewa mencapai US$2,682 atau Rp38 juta per bulannya.

Tak heran, hanya 51,5 persen masyarakat Hong Kong yang memiliki rumah. Adapun harga properti yang sangat mahal ini dikarenakan jumlah masyarakat yang tidak berbanding lurus dengan jumlah tanah di sana.

Menurut situs pemerintah Hong Kong, terdapat sekitar 7,51 juta penduduk Hong Kong. Padahal jumlah tanahnya hanya seluas 1.113 km persegi. Jika dihitung tiap 1 meternya ditempati oleh 148 orang, belum termasuk dengan fasilitas umum dan perkantoran.

 

2. Munich, Jerman

Kota berpenduduk 1,5 juta ini populer di kalangan orang Jerman yang mencari tempat tinggal baru. Ekonomi di kota ini dinilai kuat serta sebagai rumah bagi beberapa perusahaan besar Jerman, seperti Siemens, Allianz, dan BMW.

Menurut Statista, rata-rata harga rumah di Munich mencapai 9.800 euro atau sebesar Rp153,5 juta pada 2021.

 

3. Singapura

Negara tetangga Indonesia ini menempati posisi ketiga. Alasannya sama dengan Hong Kong, yakni permintaan tanah yang tidak sesuai dengan ketersediaan tanah di Singapura.

Dilansir dari Value Champion, rata-rata harga rumah biasa di Singapura adalah S$3.168.077 atau seharga Rp33,3 miliar. Oleh karena itu, banyak dari masyarakat Singapura yang membeli satu properti untuk seumur hidupnya.

 

4. RRT (Shanghai, Shenzhen, dan Beijing)

Banyaknya orang kaya di tiga kota ini menyebabkan harga properti melambung tinggi. Mereka membeli rumah sebanyak-banyaknya yang menyebabkan hunian menjadi langka dan mahal.

Melansir dari Statista, harga rumah di Shanghai dan Shenzhen mencapai 15.192 yuan atau 34,2 juta per meter persegi. Di Beijing, harga rumah mencapai 18.867 yuan atau mencapai Rp42,5 juta per meter persegi.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Benarkah Penggunaan AI Menandakan Penurunan Berpikir Kritis Manusia?

Sebuah studi menunjukkan adanya korealasi antara tren peningkatan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dengan penurunan kemampuan kognitif manusia

Context.id . 17 January 2025

Altcoin Bakal Melejit dan Lewati Bitcoin di 2025?

Tahun 2025 diprediksi menjadi era baru bagi altcoin, kripto selain bitcoin

Context.id . 15 January 2025

Meta Bakal Ganti Insinyur Tingkat Menengah dengan Teknologi AI

Teknologi kecerdasan buatan (AI) akan menggantikan peran insinyur untuk menulis atau menyusun kode sistem operasi di Meta

Context.id . 15 January 2025

Sama Seperti Indonesia, Thailand Mulai Melarang Impor Sampah Plastik

Negara-negara berkembang menjadi penampung sampah plastik dari negara maju karena bisa dijadikan bahan baku murah untuk industri daur ulang

Context.id . 15 January 2025