Stories - 07 November 2022

7 November Hari Wayang Nasional, Bagaimana Sejarahnya?

Salah satu jenis wayang, yakni wayang kulit telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.


Salah satu jenis wayang, yakni wayang kulit telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. - Context ID -

Context.id, JAKARTA - Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang paling tua. Selain itu, salah satu jenis wayang, yakni wayang kulit telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. 

Tak heran, jika makin hari keberadaan wayang semakin diapresiasi dan dihargai. Sampai tahun 2018, Presiden Joko Widodo pun menetapkan tanggal 7 November sebagai hari wayang nasional. 

Berdasarkan asal katanya, wayang dipercaya berasal dari kata wah hyang yang berarti roh nenek moyang. Hal ini tidak terlepas dari fungsi wayang pada awal penciptaannya pada 3500 silam, yakni sebagai sarana pemujaan roh-roh nenek moyang yang sudah meninggal. 

Lalu, seiring berkembangnya zaman dan kepercayaan, wayang inipun mengalami perubahan makna. Wayang tidak lagi dimaknai sebagai bayangan dari roh nenek moyang, melainkan sebagai pertunjukan rakyat. Sejak itulah, wayang beralih fungsi menjadi sarana hiburan, edukasi, serta penyebaran agama. 

Sekalipun itu, dipercaya pula bahwa wayang tidak terbentuk asli di Indonesia, melainkan berasal dari India selatan. Namun, seni ini menyebar ke Pulau Jawa seiring dengan masuknya agama Hindu ke Nusantara dan berkembang dengan masif di Indonesia. Hal ini pun terbukti dengan kisah dan penokohan wayang yang sangat berkaitan dengan dewa-dewi dari agama Hindu dari India. 

Dikutip dari Kusbiyanto dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan, seni budaya wayang yang pada masa awal perkembangannya berjumlah hingga ratusan, yang terdiri atas perbedaan bentuk, kisah, ataupun bahan pembentuk. Sayangnya, saat ini hanya tersisa 25 jenis wayang yang beredar di masyarakat. Adapun berikut ini jenis-jenis wayang yang masih ada dan populer di Indonesia.


 

1. Wayang Kulit

Wayang jenis ini merupakan jenis yang paling umum ditemukan dan dipertunjukan di Indonesia. Jenis wayang yang satu ini bak lempengan kertas yang dibuat dari kulit kerbau. Adapun tiangnya dibuat dengan tulang dari kerbau.

Mayoritas lakon yang dibawakan adalah cerita mengenai kisah Mahabaratha, Barathayudha, serta Ramayana. Namun, tidak jarang dalang juga membawakan lakon karangannya sendiri (lakon carangan).

Wayang kulit ini umumnya ditemukan di Jawa Tengah dan Bali, seiring dengan persebaran agama Hindu yang terpusat di wilayah tersebut. Adapun setiap daerah akan memiliki cerita khas dan gambar khas daerahnya tersendiri. 


 

2. Wayang Golek

Berbeda dengan wayang yang kita kenal, wayang golek merupakan wayang yang menyerupai boneka. Wayang golek biasanya terbuat dari kayu algasia karena mudah dibentuk dan tiangnya terbuat dari bambu.

Wayang ini berasal dari daerah Jawa Barat dan biasanya mengisahkan cerita Ramayana ataupun karangan sang dalang. Namun diketahui bahwa wayang ini biasanya tidak hanya sebagai media hiburan masyarakat, melainkan juga sebagai alat untuk upacara budaya. 


 

3. Wayang Beber

Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia atau dapat dikatakan wayang jenis ini merupakan nenek moyang dari wayang-wayang di Indonesia. Adapun wayang jenis ini merupakan pertunjukan wayang yang cara penyajiannya dengan dibentangkan. 

Diketahui, pada mulanya, wayang beber dibuat dari kulit pohon. Namun, seiring perkembangan jaman, wayang ini dibuat menggunakan kertas semen atau kain. 


 

4. Wayang Suket

Dikutip dari Tempo, dalam bahasa Jawa, suket memiliki arti rumput. Oleh karena itu, wayang suket ini merupakan wayang yang memiliki bahan dasar rumput dengan jenis kasuran. Adapun wayang jenis ini berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah dengan penemunya adalah Kasan Wikrama Tunut (Mbah Gepuk). 

Sebenarnya secara alur cerita, wayang jenis ini hampir sama dengan jenis-jenis wayang lainnya, yakni cerita tentang Mahabarata, Ramayana, Bharatayudha, ataupun lakon karangan sang dalang. 


 

5. Wayang Potehi

Dikutip dari laman Indonesia Kaya, wayang potehi merupakan seni pertunjukan asal China yang telah beralkuturasi dengan budaya lokal. Adapun nama potehi sendiri berasal dari kata “pou” yang berarti kain, “te” yang berarti kantong, dan “hi” yang berarti wayang. Maka dari itu, pada dasarnya wayang potehi hampir sama dengan boneka tangan yang dikenal masyarakat.

Namun perbedaannya, wayang jenis ini biasanya membawakan cerita-cerita tentang masa dinasti-dinasti China di masa lampau dan digunakan sebagai sarana menyampaikan terima kasih, pujian, serta doa kepada para dewa dan leluhur.

Oleh karena itu juga, pertunjukan wayang yang satu ini banyak berkembang di sekitar klenteng, terutama pada beberapa kota di sisi utara Jawa.  


Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Penting! Ini Alasan Mengapa Ponsel Harus Dimatikan Seminggu Sekali

Ponsel akan menghentikan sementara semua proses yang berjalan di latar belakang, termasuk malware yang mungkin tidak kita sadari sedang aktif.

Context.id | 23-10-2024

Mati dalam Kesendirian, Fenomena di Negara Asia

Kematian kesepian di Asia menunjukkan perlunya membangun koneksi sosial yang nyata dan mengatasi stigma kesehatan mental untuk mendukung generasi muda

Context.id | 23-10-2024

Apa Alasan Kuat yang Membuat Prabowo Disukai Generasi Muda?

Prabowo Subianto mendapat dukungan kuat dari generasi muda, terutama Gen Z, berkat gabungan pendekatan yang lebih manusiawi sekaligus tegas.

Context.id | 23-10-2024

Revolusi Bahasa di Tangan Gen Z

Di tangan Gen Z, media sosial membuat perkembangan bahasa menjadi lebih cepat bahkan melahirkan kosakata baru

Context.id | 22-10-2024