Share

Home Stories

Stories 19 Oktober 2022

Es Antartika Mencair Tiap Tahun, Apa Dampaknya?

Gletser di Benua Es Antartika dikabarkan terus mencair dalam skala besar setiap tahunnya.

Dinding es terapung yang berada di Benua Antartika. -CSIRO-

Context, JAKARTA - Gletser di Benua Es Antartika dikabarkan terus mencair dalam skala besar setiap tahunnya. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya intrusi air laut hangat yang terus terjadi.

Dilansir sebuah paparan yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), intrusi air laut sendiri merupakan peristiwa naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan. Singkatnya, intrusi terjadi saat air laut meresap ke dalam air air tanah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), intrusi tersebut menjadi penyebab Lapisan Es Denman di Antartika Timur mencair dengan kecepatan 70,8 miliar ton per tahunnya.

Dilansir Canada Today, Antartika Timur sempat diperkirakan tidak akan mengalami pencairan es yang besar seperti yang terjadi di Antartika Barat. Namun, beberapa penelitian terakhir menyebutkan bahwa air hangat yang telah mencapai bagian timur Antartika berkontribusi pada pencairan es di wilayah tersebut yang semakin cepat. 


Apa Dampaknya Jika Semua Es Antartika Mencair

Menurut National Snow and Ice Data Center (NSIDC), mencairnya seluruh lapisan es di seluruh permukaan bumi tidak akan terjadi dalam beberapa abad mendatang, bahkan meskipun pemanasan global telah terjadi.

Tetapi, jika hal ini terjadi, kemungkinan Antartika Timur akan menjadi penyumbang terakhir es di muka bumi. Sebab, saat ini wilayah tersebut menjadi wilayah terdingin yang ada di muka bumi. Meskipun begitu, sebuah studi pada 2013 yang dilakukan oleh Chris Stokes dan timnya mengungkapkan bahwa lapisan tersebut adalah yang paling sensitif terhadap pemanasan global.

Kemudian, selama pencairan esnya tersebut, peneliti Carys Cook bersama rekan-rekannya menemukan bahwa Antartika Timur telah menyumbang kenaikan permukaan laut global setinggi 10 meter, dari total kenaikan permukaan laut setinggi 22 meter.

Kemudian dilansir coolantarctica.com, jika saat ini semua es di Antartika mencair, maka permukaan laut di seluruh dunia akan naik sekitar 70 meter. Alhasil, peta dunia, termasuk garis pantai dunia akan berubah, dan bahkan beberapa kota pantai akan hilang. 

Contohnya, Florida di Amerika Serikat akan hilang seluruhnya. Hal yang sama akan dialami oleh sebagian besar Belanda, Bangladesh, Denmark, negara kepulauan seperti Indonesia, dan beberapa negara pulau kecil. Selain itu, diperkirakan sekitar 40 persen dari populasi dunia akan mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi.

Kemudian, cairnya es antartika juga akan menyebabkan terjadinya perubahan unsur kandungan kimia di lautan. Pasalnya, es yang cair tersebut adalah air tawar, hal ini membuat kadar keasinan laut berkurang. Selain itu, mencairnya es juga akan berdampak pada tingkat keasaman air laut. 

Jika ini terjadi, kemungkinan akan mengganggu makhluk laut yang sensitif, dan juga arus laut yang sebagian besar didorong oleh perubahan salinitas dan suhu.

Kemudian, hal yang pasti akan terjadi jika es di Antartika mencair seluruhnya adalah suhu yang berubah menjadi lebih panas. Akibat hal ini, kemungkinan besar daerah tropis termasuk Indonesia sudah sulit untuk ditinggali. Sebagian besar populasi akan pindah ke tempat-tempat yang lebih dekat dengan kutub, ekosistem hancur, tanaman dan hewan pun akan mengalami kepunahan.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Home Stories

Stories 19 Oktober 2022

Es Antartika Mencair Tiap Tahun, Apa Dampaknya?

Gletser di Benua Es Antartika dikabarkan terus mencair dalam skala besar setiap tahunnya.

Dinding es terapung yang berada di Benua Antartika. -CSIRO-

Context, JAKARTA - Gletser di Benua Es Antartika dikabarkan terus mencair dalam skala besar setiap tahunnya. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya intrusi air laut hangat yang terus terjadi.

Dilansir sebuah paparan yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), intrusi air laut sendiri merupakan peristiwa naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan. Singkatnya, intrusi terjadi saat air laut meresap ke dalam air air tanah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), intrusi tersebut menjadi penyebab Lapisan Es Denman di Antartika Timur mencair dengan kecepatan 70,8 miliar ton per tahunnya.

Dilansir Canada Today, Antartika Timur sempat diperkirakan tidak akan mengalami pencairan es yang besar seperti yang terjadi di Antartika Barat. Namun, beberapa penelitian terakhir menyebutkan bahwa air hangat yang telah mencapai bagian timur Antartika berkontribusi pada pencairan es di wilayah tersebut yang semakin cepat. 


Apa Dampaknya Jika Semua Es Antartika Mencair

Menurut National Snow and Ice Data Center (NSIDC), mencairnya seluruh lapisan es di seluruh permukaan bumi tidak akan terjadi dalam beberapa abad mendatang, bahkan meskipun pemanasan global telah terjadi.

Tetapi, jika hal ini terjadi, kemungkinan Antartika Timur akan menjadi penyumbang terakhir es di muka bumi. Sebab, saat ini wilayah tersebut menjadi wilayah terdingin yang ada di muka bumi. Meskipun begitu, sebuah studi pada 2013 yang dilakukan oleh Chris Stokes dan timnya mengungkapkan bahwa lapisan tersebut adalah yang paling sensitif terhadap pemanasan global.

Kemudian, selama pencairan esnya tersebut, peneliti Carys Cook bersama rekan-rekannya menemukan bahwa Antartika Timur telah menyumbang kenaikan permukaan laut global setinggi 10 meter, dari total kenaikan permukaan laut setinggi 22 meter.

Kemudian dilansir coolantarctica.com, jika saat ini semua es di Antartika mencair, maka permukaan laut di seluruh dunia akan naik sekitar 70 meter. Alhasil, peta dunia, termasuk garis pantai dunia akan berubah, dan bahkan beberapa kota pantai akan hilang. 

Contohnya, Florida di Amerika Serikat akan hilang seluruhnya. Hal yang sama akan dialami oleh sebagian besar Belanda, Bangladesh, Denmark, negara kepulauan seperti Indonesia, dan beberapa negara pulau kecil. Selain itu, diperkirakan sekitar 40 persen dari populasi dunia akan mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi.

Kemudian, cairnya es antartika juga akan menyebabkan terjadinya perubahan unsur kandungan kimia di lautan. Pasalnya, es yang cair tersebut adalah air tawar, hal ini membuat kadar keasinan laut berkurang. Selain itu, mencairnya es juga akan berdampak pada tingkat keasaman air laut. 

Jika ini terjadi, kemungkinan akan mengganggu makhluk laut yang sensitif, dan juga arus laut yang sebagian besar didorong oleh perubahan salinitas dan suhu.

Kemudian, hal yang pasti akan terjadi jika es di Antartika mencair seluruhnya adalah suhu yang berubah menjadi lebih panas. Akibat hal ini, kemungkinan besar daerah tropis termasuk Indonesia sudah sulit untuk ditinggali. Sebagian besar populasi akan pindah ke tempat-tempat yang lebih dekat dengan kutub, ekosistem hancur, tanaman dan hewan pun akan mengalami kepunahan.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Konidin X Nobrands Luncurkan Sepatu Kekinian untuk Generasi Aktif

Konidin gandeng Nobrands luncurkan sepatu edisi terbatas \"The Unstoppable Step \" 14 April 2025, dorong semangat generasi muda terus maju tanpa batas

Media Digital . 17 April 2025

Bagaimana Efek Tarif Trump ke Pekerja Muda?

Tarif resiprokal atau tarif Trump tidak hanya berdampak pada pengusaha, namun juga pekerja muda. Seperti apa?

Renita Sukma . 16 April 2025

Trump Mau AI Ditenagai Batu Bara Indah dan Bersih, Apa Bisa?

Di mata Trump dan Amerika, batu bara adalah energi bersih yang ramah lingkungan

Noviarizal Fernandez . 15 April 2025

Google Gemini Kini Bisa Ubah Dokumen Jadi Podcast

Gemini bakal membacakan isi artikel atau laporan kamu, lengkap dengan intonasi ala penyiar podcast

Noviarizal Fernandez . 14 April 2025