Share

Stories 14 Oktober 2022

Jantung Tertua di Dunia Ditemukan, Berapa Usianya?

Jantung tersebut adalah bagian dari seekor ikan prasejarah yang mati sekitar 380 juta tahun lalu.

Fosil jantung ikan Gogo. -Curtin University-

Context, JAKARTA - Tim ilmuwan di Australia menemukan fosil jantung tertua di muka bumi. Jantung tersebut adalah bagian dari seekor ikan prasejarah yang mati sekitar 380 juta tahun lalu. 

Fosil jantung tertua tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat baik. Dilansir Science Alert, seorang ahli paleontologi menyatakan bahwa jantung yang ditemukan sudah termineralisasi, sehingga dapat awet hingga ratusan juta tahun lamanya.

Jantung tersebut adalah milik seekor ikan lapis baja yang disebut sebagai arthrodires. Makhluk tersebut berkembang dan hidup sekitar 50 juta tahun pada masa devonian. Kemudian, arthrodires pun punah bersamaan dengan peristiwa kepunahan global yang menimpa hewan-hewan purba.

Biasanya, jaringan lunak seperti organ dalam tubuh sangat lah jarang ditemukan dalam sebuah fosil purba. Pasalnya, jaringan tersebut mudah terurai sebelum proses fosilisasi terjadi. Sehingga, yang lebih sering ditemukan adalah jaringan keras seperti tulang, cangkang, gigi, dan lain-lain. 

Maka dari itu, penemuan organ-organ lunak seperti contohnya jantung yang baru saja ditemukan dengan bentuk yang masih utuh, bahkan terfosilisasi secara 3D ini dianggap menjadi penemuan yang sangat berharga. Karena dari penemuan ini, akan membantu para ilmuwan untuk meneliti aspek biologi, ekologi, atau pun evolusi organisme purba.

"Sebagai ahli paleontologi yang telah mempelajari fosil selama lebih dari 20 tahun, saya benar-benar takjub menemukan jantung 3D dan terawetkan dengan indah pada leluhur berusia 380 juta tahun," ujar ahli paleontologi Kate Trinajstic dari Curtin University Australia.

Kemudian, Kate juga mengatakan bahwa penemuan jantung purba tersebut membuktikan bahwa adanya lompatan evolusi yang cukup besar pada hewan vertebrata, terutama perubahan pada darah kepada dan leher untuk mengakomodasi rahang.

"Evolusi sering dianggap sebagai serangkaian langkah kecil, tetapi fosil kuno ini menunjukkan ada lompatan yang lebih besar antara vertebrata yang tidak berahang dan berahang. Ikan ini benar-benar memiliki jantung di mulut dan di bawah insangnya - sama seperti hiu hari ini."


Lokasi Penemuan

Dilansir Ars Technica, fosil jantung berusia ratusan juta tahun ini ditemukan dari Formasi Gogo di Australia Barat, hal ini juga membuat ikan purba tersebut disebut ilmuwan sebagai ikan Gogo. Pada masa Devonian, yaitu sekitar 419,2 juta hingga 358,9 juta tahun yang lalu, wilayah tersebut adalah sebuah terumbu karang yang sangat luas. 

Saat masih menjadi ekosistem terumbu karang, banyak makhluk laut yang hidup di wilayah tersebut. Hingga akhirnya, kini wilayah tersebut menjadi sebuah lapisan fosil yang diklasifikasikan sebagai Lagerstatten (endapan sedimen fosil dengan pelestarian yang luar biasa). Fosil-fosil hewan laut purba pun sering ditemukan di tempat ini, dan tak jarang yang menyertakan jaringan lunaknya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 14 Oktober 2022

Jantung Tertua di Dunia Ditemukan, Berapa Usianya?

Jantung tersebut adalah bagian dari seekor ikan prasejarah yang mati sekitar 380 juta tahun lalu.

Fosil jantung ikan Gogo. -Curtin University-

Context, JAKARTA - Tim ilmuwan di Australia menemukan fosil jantung tertua di muka bumi. Jantung tersebut adalah bagian dari seekor ikan prasejarah yang mati sekitar 380 juta tahun lalu. 

Fosil jantung tertua tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat baik. Dilansir Science Alert, seorang ahli paleontologi menyatakan bahwa jantung yang ditemukan sudah termineralisasi, sehingga dapat awet hingga ratusan juta tahun lamanya.

Jantung tersebut adalah milik seekor ikan lapis baja yang disebut sebagai arthrodires. Makhluk tersebut berkembang dan hidup sekitar 50 juta tahun pada masa devonian. Kemudian, arthrodires pun punah bersamaan dengan peristiwa kepunahan global yang menimpa hewan-hewan purba.

Biasanya, jaringan lunak seperti organ dalam tubuh sangat lah jarang ditemukan dalam sebuah fosil purba. Pasalnya, jaringan tersebut mudah terurai sebelum proses fosilisasi terjadi. Sehingga, yang lebih sering ditemukan adalah jaringan keras seperti tulang, cangkang, gigi, dan lain-lain. 

Maka dari itu, penemuan organ-organ lunak seperti contohnya jantung yang baru saja ditemukan dengan bentuk yang masih utuh, bahkan terfosilisasi secara 3D ini dianggap menjadi penemuan yang sangat berharga. Karena dari penemuan ini, akan membantu para ilmuwan untuk meneliti aspek biologi, ekologi, atau pun evolusi organisme purba.

"Sebagai ahli paleontologi yang telah mempelajari fosil selama lebih dari 20 tahun, saya benar-benar takjub menemukan jantung 3D dan terawetkan dengan indah pada leluhur berusia 380 juta tahun," ujar ahli paleontologi Kate Trinajstic dari Curtin University Australia.

Kemudian, Kate juga mengatakan bahwa penemuan jantung purba tersebut membuktikan bahwa adanya lompatan evolusi yang cukup besar pada hewan vertebrata, terutama perubahan pada darah kepada dan leher untuk mengakomodasi rahang.

"Evolusi sering dianggap sebagai serangkaian langkah kecil, tetapi fosil kuno ini menunjukkan ada lompatan yang lebih besar antara vertebrata yang tidak berahang dan berahang. Ikan ini benar-benar memiliki jantung di mulut dan di bawah insangnya - sama seperti hiu hari ini."


Lokasi Penemuan

Dilansir Ars Technica, fosil jantung berusia ratusan juta tahun ini ditemukan dari Formasi Gogo di Australia Barat, hal ini juga membuat ikan purba tersebut disebut ilmuwan sebagai ikan Gogo. Pada masa Devonian, yaitu sekitar 419,2 juta hingga 358,9 juta tahun yang lalu, wilayah tersebut adalah sebuah terumbu karang yang sangat luas. 

Saat masih menjadi ekosistem terumbu karang, banyak makhluk laut yang hidup di wilayah tersebut. Hingga akhirnya, kini wilayah tersebut menjadi sebuah lapisan fosil yang diklasifikasikan sebagai Lagerstatten (endapan sedimen fosil dengan pelestarian yang luar biasa). Fosil-fosil hewan laut purba pun sering ditemukan di tempat ini, dan tak jarang yang menyertakan jaringan lunaknya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Apakah Asteroid yang Kaya Logam Mulia Ribuan Triliun Dolar Bisa Ditambang?

Sebuah wahana antariksa sedang dalam perjalanan menuju sebuah asteroid yang mungkin mengandung logam berharga senilai sekitar US 100 ribu kuadrili ...

Context.id . 22 November 2024

Sertifikasi Halal Perkuat Daya Saing Produk Dalam Negeri

Sertifikasi halal menjadi salah satu tameng bagi pengusaha makanan dan minuman dari serbuan produk asing.

Noviarizal Fernandez . 22 November 2024

Paus Fransiskus Bakal Kanonisasi Carlo Acutis, Santo Millenial Pertama

Paus Fransiskus akan mengkanonisasi Carlo Acutis pada 27 April 2025, menjadikannya santo millenial pertama dan simbol kesatuan iman dengan dunia d ...

Context.id . 22 November 2024

Benar-benar Komedi, Pisang Dilakban Bisa Dilelang hingga Rp98,8 Miliar

Karya seni konseptual pisang karya Maurizio Cattelan, \"Comedian,\" saat dilelang di rumah lelang Sotheby’s jatuh ke tangan seorang pengusaha kr ...

Context.id . 22 November 2024