Share

Unfold 11 Oktober 2022

Dampak Bahaya Gas Air Mata Seperti di Kanjuruhan

Penembakan gas air mata ke arah suporter saat pertandingan sepak bola nyatanya tidak hanya terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Context, JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang telah menelan setidaknya 131 korban jiwa. Diduga, salah satu penyebabnya adalah gas air mata yang ditembakkan oleh polisi tribun yang saat itu diisi oleh ribuan penonton.

Saat itu, polisi yang berniat ingin membubarkan para suporter yang menyerbu lapangan, menembakkan gas air mata ke arah kerumunan suporter. Namun, tidak hanya yang berada di lapangan saja, namun juga yang berada di tribun. Akibatnya, banyak orang yang terkena dan terpapar gas air mata.

Akibat efeknya yang menyakitkan, ribuan suporter pun panik dan berbondong-bondong menuju pintu keluar. Akibatnya, banyak suporter yang meninggal akibat kehabisan oksigen karena terhimpit dan terinjak banyak orang. Selain menyebabkan kepanikan, efek gas air mata ini memang cukup berbahaya, apalagi terhadap seseorang yang memiliki penyakit saluran pernapasan.

Jika seseorang terkena gas air mata, maka efeknya bisa menimbulkan mual dan muntah, kesulitan bernapas, batuk, kesulitan menelan, penglihatan kabur, mata memerah dan berair, serta dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Lebih parahnya lagi, gas air mata ini juga ternyata juga bisa menimbulkan efek jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, kebutaan, cacat permanen, luka bakar kimia, hingga kematian. Efek-efek berbahaya tersebut disebabkan oleh kandungan kimia yang terdapat pada gas air mata, antara lain Kloro Asetofenon (CN), Chlorobenzylidene Malononitrile (CS) Chloropicrin (PS), Bromobenzyl Cyanide (CA), Dibenzoxazepine (CR), serta kombinasi bahan kimia lainnya.
 



Penulis : Context.id

Editor   : Context.id

Unfold 11 Oktober 2022

Dampak Bahaya Gas Air Mata Seperti di Kanjuruhan

Penembakan gas air mata ke arah suporter saat pertandingan sepak bola nyatanya tidak hanya terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Context, JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang telah menelan setidaknya 131 korban jiwa. Diduga, salah satu penyebabnya adalah gas air mata yang ditembakkan oleh polisi tribun yang saat itu diisi oleh ribuan penonton.

Saat itu, polisi yang berniat ingin membubarkan para suporter yang menyerbu lapangan, menembakkan gas air mata ke arah kerumunan suporter. Namun, tidak hanya yang berada di lapangan saja, namun juga yang berada di tribun. Akibatnya, banyak orang yang terkena dan terpapar gas air mata.

Akibat efeknya yang menyakitkan, ribuan suporter pun panik dan berbondong-bondong menuju pintu keluar. Akibatnya, banyak suporter yang meninggal akibat kehabisan oksigen karena terhimpit dan terinjak banyak orang. Selain menyebabkan kepanikan, efek gas air mata ini memang cukup berbahaya, apalagi terhadap seseorang yang memiliki penyakit saluran pernapasan.

Jika seseorang terkena gas air mata, maka efeknya bisa menimbulkan mual dan muntah, kesulitan bernapas, batuk, kesulitan menelan, penglihatan kabur, mata memerah dan berair, serta dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Lebih parahnya lagi, gas air mata ini juga ternyata juga bisa menimbulkan efek jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, kebutaan, cacat permanen, luka bakar kimia, hingga kematian. Efek-efek berbahaya tersebut disebabkan oleh kandungan kimia yang terdapat pada gas air mata, antara lain Kloro Asetofenon (CN), Chlorobenzylidene Malononitrile (CS) Chloropicrin (PS), Bromobenzyl Cyanide (CA), Dibenzoxazepine (CR), serta kombinasi bahan kimia lainnya.
 



Penulis : Context.id

Editor   : Context.id


RELATED ARTICLES

Oleh-oleh Prabowo dari KTT APEC di Peru, Apa Saja?

Selain menghadiri KTT APEC, di Peru, Prabowo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Kepala Negara Peru, Kanada, dan juga ...

Naufal Jauhar Nazhif . 21 November 2024

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol ma ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Naufal Jauhar Nazhif . 11 November 2024

Pentagon Tuduh Kim Jong Un Bantu Putin di Ukraina, Kirim Ribuan Tentara!

Tudingan keterlibatan Korea Utara di perang Rusia-Ukraina membuat situasi semakin mencekam dan memanas.

Naufal Jauhar Nazhif . 07 November 2024