Gara-Gara Perang Rusia, Dunia Terancam Krisis Pangan?
Dunia kini dihantui dengan krisis pangan akibat perang. Dan jika terus terjadi, beberapa negara termasuk Indonesia bisa mengalami kelangkaan gandum.
Context, JAKARTA - Konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022, ternyata telah berdampak buruk bagi banyak hal di dunia. Dampak global perang Rusia-Ukraina yang paling terasa adalah ancaman krisis energi dan pangan yang telah dirasakan oleh banyak negara di dunia.
Dari sektor energi, rentetan sanksi yang diberikan negara Barat kepada Rusia telah membuat Rusia memangkas pasokan gas hingga 60 persen bagi sebagian negara di Uni Eropa. Karena hal ini, banyak negara di Eropa terpaksa untuk melakukan transisi energi dari gas alam kembali ke batubara.
Selain itu, sanksi-sanksi yang diberikan oleh negara Barat tersebut juga telah menyebabkan naiknya harga minyak mentah dunia sebesar 350 persen hanya dalam kurun waktu dua tahun saja. Hal ini lah yang juga menyebabkan naiknya harga-harga bensin di Indonesia. Naiknya harga energi, otomatis akan mengancam stabilitas supply chain dunia, tak terkecuali terhadap pangan.
Diketahui, penggunaan energi langsung dan tidak langsung telah menghabiskan sekitar 40 hingga 50 persen biaya produksi pangan. Jadi, jika harga energi naik, maka biaya produksi dipastikan juga akan naik. Hasilnya, harga pangan pun juga akan naik.
Selain itu, blokade Rusia terhadap Ukraina di Laut Hitam juga telah berdampak kepada naiknya harga komoditas dunia, terutama gandum, jagung, dan minyak bunga matahari. Pasalnya, kedua negara tersebut adalah pengekspor 7,3 persen gandum dunia, pengekspor 70 persen minyak bunga matahari dunia, dan pengekspor 2,6 persen jagung dunia.
RELATED ARTICLES
Gara-Gara Perang Rusia, Dunia Terancam Krisis Pangan?
Dunia kini dihantui dengan krisis pangan akibat perang. Dan jika terus terjadi, beberapa negara termasuk Indonesia bisa mengalami kelangkaan gandum.
Context, JAKARTA - Konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022, ternyata telah berdampak buruk bagi banyak hal di dunia. Dampak global perang Rusia-Ukraina yang paling terasa adalah ancaman krisis energi dan pangan yang telah dirasakan oleh banyak negara di dunia.
Dari sektor energi, rentetan sanksi yang diberikan negara Barat kepada Rusia telah membuat Rusia memangkas pasokan gas hingga 60 persen bagi sebagian negara di Uni Eropa. Karena hal ini, banyak negara di Eropa terpaksa untuk melakukan transisi energi dari gas alam kembali ke batubara.
Selain itu, sanksi-sanksi yang diberikan oleh negara Barat tersebut juga telah menyebabkan naiknya harga minyak mentah dunia sebesar 350 persen hanya dalam kurun waktu dua tahun saja. Hal ini lah yang juga menyebabkan naiknya harga-harga bensin di Indonesia. Naiknya harga energi, otomatis akan mengancam stabilitas supply chain dunia, tak terkecuali terhadap pangan.
Diketahui, penggunaan energi langsung dan tidak langsung telah menghabiskan sekitar 40 hingga 50 persen biaya produksi pangan. Jadi, jika harga energi naik, maka biaya produksi dipastikan juga akan naik. Hasilnya, harga pangan pun juga akan naik.
Selain itu, blokade Rusia terhadap Ukraina di Laut Hitam juga telah berdampak kepada naiknya harga komoditas dunia, terutama gandum, jagung, dan minyak bunga matahari. Pasalnya, kedua negara tersebut adalah pengekspor 7,3 persen gandum dunia, pengekspor 70 persen minyak bunga matahari dunia, dan pengekspor 2,6 persen jagung dunia.
POPULAR
RELATED ARTICLES