Edward Snowden, Pembocor Rahasia AS yang Jadi WN Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui baru saja menawarkan kewarganegaraan kepada mantan kontraktor keamanan Amerika Serikat (AS) Edward Snowden.
Context, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui baru saja menawarkan kewarganegaraan Rusia kepada 72 warga negara asing, dan salah satunya adalah mantan kontraktor keamanan Amerika Serikat (AS) Edward Snowden.
Pada hari Senin (26/9/2022), nama Snowden terdapat pada daftar nama yang diterbitkan oleh Kremlin di situs resmi mereka. Tetapi, belum ada tanggapan apapun dari pemerintah Rusia, begitu pun dari Snowden.
Dari sisi AS, Juru Bicara Departemen Luar Negerinya, Ned Price mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui rencana tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa Snowden tetap diminta untuk kembali ke AS dan menghadapi pengadilan pidana atas tuduhan spionase.
Siapa Edward Snowden?
Snowden adalah mantan kontraktor keamanan AS yang saat ini sedang melarikan diri dari negaranya setelah membocorkan dokumen tentang program pengawasan rahasia Badan Keamanan Nasional AS (NSA) pada 2013. Snowden sendiri juga bekerja untuk NSA pada 2009 hingga 2013.
Dilansir DW, kini ia tinggal di Rusia, setelah meminta suaka kepada Rusia pada 2013. Sebelum ditawari kewarganegaraan, pada 2020 ia juga sudah diberikan izin tinggal permanen oleh Rusia.
Selain Snowden, istrinya sendiri, Lindsay Mill yang juga merupakan warga AS telah mengajukan paspor Rusia. Diketahui, kehidupan keluarga kecil Snowden di Rusia sudah membaik, mereka juga telah dikaruniai seorang anak pada Desember 2020.
Snowden pun tidak pernah menonjolkan diri setelah melarikan diri ke Rusia. Ia terlihat hidup damai, dan cenderung menghindari konflik. Ia hanya terlihat sesekali mengkritik kebijakan Rusia di media sosial miliknya.
Apa Informasi yang Dibocorkan Edward Snowden?
Pada Juni 2013, Edward Snowden telah membocorkan informasi yang sangat rahasia kepada jurnalis Glenn Greenwald dan Laura Poitras. Rahasia yang dibocorkan tersebut adalah program pengawasan global yang dijalankan badan intelijen AS dan Inggris.
Saat membocorkan informasi tersebut, Snowden mengatakan bahwa publik perlu tahu jika AS dan Inggris sedang melakukan pengawasan berskala besar terhadap warga yang tidak bersalah.
Dari penjelasannya, Snowden mengungkapkan bahwa telah banyak perusahaan internet besar yang telah menyerahkan data pribadi para penggunanya. Dilansir kantor berita Rusia, Tass, program rahasia yang bernama PRISM itu ditujukan untuk mengumpulkan informasi seperti rekaman audio, video, foto, email, dan informasi tentang koneksi pengguna ke berbagai situs web.
Selain itu, banyak informasi rahasia lainnya yang telah dibocorkan Snowden ke publik, antara lain seperti penyadapan pemimpin-pemimpin dunia dalam gelaran KTT G20 di London pada tahun 2009, NSA yang diam-diam menginstall software pada 100.000 komputer di seluruh dunia untuk memudahkan serangan siber, dan program pengawasan rahasia Blarney dan Rampart-T yang bertujuan untuk memata-matai 20 pemimpin asing sejak 1991.
RELATED ARTICLES
Edward Snowden, Pembocor Rahasia AS yang Jadi WN Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui baru saja menawarkan kewarganegaraan kepada mantan kontraktor keamanan Amerika Serikat (AS) Edward Snowden.
Context, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui baru saja menawarkan kewarganegaraan Rusia kepada 72 warga negara asing, dan salah satunya adalah mantan kontraktor keamanan Amerika Serikat (AS) Edward Snowden.
Pada hari Senin (26/9/2022), nama Snowden terdapat pada daftar nama yang diterbitkan oleh Kremlin di situs resmi mereka. Tetapi, belum ada tanggapan apapun dari pemerintah Rusia, begitu pun dari Snowden.
Dari sisi AS, Juru Bicara Departemen Luar Negerinya, Ned Price mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui rencana tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa Snowden tetap diminta untuk kembali ke AS dan menghadapi pengadilan pidana atas tuduhan spionase.
Siapa Edward Snowden?
Snowden adalah mantan kontraktor keamanan AS yang saat ini sedang melarikan diri dari negaranya setelah membocorkan dokumen tentang program pengawasan rahasia Badan Keamanan Nasional AS (NSA) pada 2013. Snowden sendiri juga bekerja untuk NSA pada 2009 hingga 2013.
Dilansir DW, kini ia tinggal di Rusia, setelah meminta suaka kepada Rusia pada 2013. Sebelum ditawari kewarganegaraan, pada 2020 ia juga sudah diberikan izin tinggal permanen oleh Rusia.
Selain Snowden, istrinya sendiri, Lindsay Mill yang juga merupakan warga AS telah mengajukan paspor Rusia. Diketahui, kehidupan keluarga kecil Snowden di Rusia sudah membaik, mereka juga telah dikaruniai seorang anak pada Desember 2020.
Snowden pun tidak pernah menonjolkan diri setelah melarikan diri ke Rusia. Ia terlihat hidup damai, dan cenderung menghindari konflik. Ia hanya terlihat sesekali mengkritik kebijakan Rusia di media sosial miliknya.
Apa Informasi yang Dibocorkan Edward Snowden?
Pada Juni 2013, Edward Snowden telah membocorkan informasi yang sangat rahasia kepada jurnalis Glenn Greenwald dan Laura Poitras. Rahasia yang dibocorkan tersebut adalah program pengawasan global yang dijalankan badan intelijen AS dan Inggris.
Saat membocorkan informasi tersebut, Snowden mengatakan bahwa publik perlu tahu jika AS dan Inggris sedang melakukan pengawasan berskala besar terhadap warga yang tidak bersalah.
Dari penjelasannya, Snowden mengungkapkan bahwa telah banyak perusahaan internet besar yang telah menyerahkan data pribadi para penggunanya. Dilansir kantor berita Rusia, Tass, program rahasia yang bernama PRISM itu ditujukan untuk mengumpulkan informasi seperti rekaman audio, video, foto, email, dan informasi tentang koneksi pengguna ke berbagai situs web.
Selain itu, banyak informasi rahasia lainnya yang telah dibocorkan Snowden ke publik, antara lain seperti penyadapan pemimpin-pemimpin dunia dalam gelaran KTT G20 di London pada tahun 2009, NSA yang diam-diam menginstall software pada 100.000 komputer di seluruh dunia untuk memudahkan serangan siber, dan program pengawasan rahasia Blarney dan Rampart-T yang bertujuan untuk memata-matai 20 pemimpin asing sejak 1991.
POPULAR
RELATED ARTICLES