Stories - 26 September 2022

Penelitian: Benua Pertama di Bumi Sempat Tenggelam

Benua pertama di bumi sempat terbentuk, kemudian tenggelam, lalu muncul lagi menjadi daratan.


Ilustrasi Benua Pangea sebelum terpencar. -Research Gate-

Context, JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukKan fakta bahwa benua pertama di Bumi tidaklah stabil. Benua tersebut sempat terbentuk, kemudian tenggelam, lalu muncul lagi menjadi daratan.

Penelitian yang dipaparkan oleh laman Science Alert tersebut dilakukan pada beberapa batuan tertua di dunia. Batuan tersebut telah memberikan pengetahuan mengenai karakteristik kraton, yaitu bagian litosfer yang sangat tua yang telah bertahan dari perubahan benua selama ribuan tahun.

Temuan tersebut membuat peneliti dapat mengetahui perubahan geologi Bumi selama 4,5 miliar tahun. "Batu di inti benua, yang disebut cratons, berusia lebih dari tiga miliar tahun," ujar ahli geologi Fabio Capitanio dari Monash University School of Earth, Atmosphere and Environment di Australia.

Dari penelitian yang dilakukannya, Fabio menjelaskan bahwa ditemukan bukti mengenai pembentukan benua. Lanjutnya, ia mengatakan bahwa kemungkinan benua terbentuk dari bagian dalam keluar, di sekitar inti kratonik.

Kraton yang diketahui saat ini bersifat lebih apung dan kaku jika dibandingkan dengan bagian litosfer lainnya. Tetapi, komposisinya tidak biasa, sebab terdiri dari mineral dengan berbagai usia, dan komposisi sumber daya alam lainnya.

Bersama timnya, Fabio telah membuat simulasi melalui teknologi komputasi untuk melihat perubahan bumi selama miliaran tahun pertama keberadaannya. Hasilnya, penelitiannya menunjukkan bahwa blok benua pertama yang muncul di bumi tidak lah stabil. Setelah muncul, benua tersebut sempat tenggelam kembali ke dalam mantel.

Saat tenggelam, benua pertama tersebut pun meleleh kembali dan bercampur dengan bahan-bahan cair lainnya hingga larut. Tidak seperti yang selama ini kita pelajari, bahwa benua pertama di bumi kemudian berpencar menjadi beberapa benua.

Lanjutnya, Fabio menjelaskan bahwa kemudian benua tersebut muncul kembali, namun kemungkinan masih ada beberapa bagian benua yang tertahan di mantel bumi, menunggu untuk mengapung kembali suatu saat nanti.

Fabio dan Timnya menyebut hal ini sebagai massive regional relamination (MRR). Sebab, komponen benua tersebut kemungkinan merupakan kunci dari pembentukan benua di bumi pada awal pembentukannya.

"Pekerjaan kami penting dalam dua hal," kata Capitanio."Pertama, kraton adalah tempat penyimpanan/penemuan logam penting dan mineral lainnya. Dan kedua, mereka memberitahu kita bagaimana planet terbentuk dan berubah di masa lalu, termasuk bagaimana benua terbentuk dan bagaimana mereka mendukung kehidupan, dan bagaimana atmosfer terbentuk. dan berubah sebagai akibat dari tektonik planet."

Jika hal ini benar, maka kemungkinan besar Pangea bukan lah benua yang pertama kali terbentuk. Benua sebelumnya yang sudah terbentuk sempat tenggelam, kemudian muncul kembali menjadi benua yang kita tahu sebagai Pangea.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

DJKI Gelar Klinik Kekayaan Intelektual di Seluruh Indonesia

Sejak 2022, MIC berhasil mendorong pertumbuhan KI di daerah-daerah melalui kerja sama DJKI dengan Kanwil Kemenkumham di seluruh Indonesia

Noviarizal Fernandez | 26-04-2024

Wajah Bisa Menggambarkan Status Kelas Sosial, Ini Penjelasannya

Wajah seseorang dapat menggambarkan kondisi kehidupannya

Context.id | 26-04-2024

Rusia Veto Usulan Amerika Mengenai Penempatan Nuklir di Ruang Angkasa

Rusia tidak ingin pelarangan senjata di luar angkasa hanya berlaku untuk nuklir, mereka ingin pelarangan semua senjata atau hulu ledak lainnya.

Context.id | 26-04-2024

Perpusnas Prancis Karantina Buku Terkontaminasi Racun Arsenik

Ratusan sampul buku telah diteliti dan diduga ada kandungan logam berat

Context.id | 26-04-2024