Share

Home Stories

Stories 23 September 2022

Selain Capit Boneka, Apalagi Permainan Haram Lainnya?

Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan fatwa haram kepada permainan claw machine atau capit boneka. Apa alasannya?

Ilustrasi mainan capit. - Puspa Larasati -

Context, JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan fatwa haram kepada permainan claw machine atau capit boneka yang biasa ditemukan di tempat atau pusat bermain.

Keputusan ini dikeluarkan oleh pengurus NU purworejo pada Sabtu (17/9/2022), melalui Lembaga Bahtsul Masail NU Purworejo. Dilansir Bisnis, anggota Tim Perumus Masalah KH Romli Hasan menjelaskan bahwa permainan capit boneka ini telah meresahkan orang tua.

“Kami para ulama di NU tergerak untuk membahasnya, sehingga persoalannya menjadi jelas dan orang tua tidak lagi waswas,” ujar KH Romli

Menurut KH Romli Hasan, permainan capit boneka ini menjadi pembicaraan di tengah masyarakat, ada yang menganggapnya sebagai judi, ada yang menganggapnya hanya sebagai sebuah permainan. 

Kemudian, dilakukan lah pembahasan mengenai permainan ini, sebab permainan capit boneka sudah mulai menyebar dan memasuki desa-desa di Purworejo. Setelah dilakukan pembahasan, NU Purworejo memutuskan bahwa ada unsur haram dalam permainan ini. 


Apanya yang Haram?

Menurut KH Romli Hasan, cara memainkan permainan ini lah yang menjadikan capit boneka haram. Karena, untuk memainkan capit boneka ini, pemain harus memasukan koin ke dalam kotak permainan. Koin tersebut awalnya ditukar dengan uang yang harganya ditentukan oleh pengelola permainan.

Dari koin tersebut, pemain harus mencoba untuk mencapit boneka atau benda lainnya yang terdapat di dalam kotak. Namun, permainan ini tidak semudah kedengarannya. Tidak setiap pemain bisa mendapatkan benda yang ia capit. Sebab, sering kali benda tersebut tidak tercapit, atau jatuh kembali. 

Hasilnya, para pemain bisa saja untung, dan bisa saja tidak untung. Karena itu, praktik seperti ini dianggap tidak bisa diarahkan kepada akad ijarah, atau praktik sewa menyewa. Karena dari awal, pemain tidak tahu kalau dia akan gagal atau tidak. Hal ini lah yang dianggap NU Purworejo sebagai judi.


Permainan Lain yang Dianggap Haram

Pada Maret 2019 lalu, NU juga sempat untuk mempertimbangkan memberikan fatwa haram kepada game online PUBG karena berisikan kekerasan. PUBG memang merupakan game online bergenre game online yang mewajibkan pemainnya untuk saling menembak. Hal ini bisa dianggap menjadi contoh yang tidak baik bagi anak-anak, sehingga NU sempat mempertimbangkan fatwa haram.

Selain itu, berdasarkan laman islam.nu.or.id, NU juga menjelaskan bahwa game lainnya yang haram adalah semua game yang dimainkan dengan unsur taruhan. Baik itu bermain futsal, permainan online, basket, dan lain sebagainya, jika dilakukan dengan taruhan akan menjadi haram. Karena, taruhan dalam Islam adalah salah satu dari bentuk perjudian.

Bentuk taruhan yang dilarang juga bukan hanya dalam bentuk uang, melainkan segala jenis taruhan, seperti taruhan minuman, makanan, sewa lapangan bermain, dan lain sebagainya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 23 September 2022

Selain Capit Boneka, Apalagi Permainan Haram Lainnya?

Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan fatwa haram kepada permainan claw machine atau capit boneka. Apa alasannya?

Ilustrasi mainan capit. - Puspa Larasati -

Context, JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan fatwa haram kepada permainan claw machine atau capit boneka yang biasa ditemukan di tempat atau pusat bermain.

Keputusan ini dikeluarkan oleh pengurus NU purworejo pada Sabtu (17/9/2022), melalui Lembaga Bahtsul Masail NU Purworejo. Dilansir Bisnis, anggota Tim Perumus Masalah KH Romli Hasan menjelaskan bahwa permainan capit boneka ini telah meresahkan orang tua.

“Kami para ulama di NU tergerak untuk membahasnya, sehingga persoalannya menjadi jelas dan orang tua tidak lagi waswas,” ujar KH Romli

Menurut KH Romli Hasan, permainan capit boneka ini menjadi pembicaraan di tengah masyarakat, ada yang menganggapnya sebagai judi, ada yang menganggapnya hanya sebagai sebuah permainan. 

Kemudian, dilakukan lah pembahasan mengenai permainan ini, sebab permainan capit boneka sudah mulai menyebar dan memasuki desa-desa di Purworejo. Setelah dilakukan pembahasan, NU Purworejo memutuskan bahwa ada unsur haram dalam permainan ini. 


Apanya yang Haram?

Menurut KH Romli Hasan, cara memainkan permainan ini lah yang menjadikan capit boneka haram. Karena, untuk memainkan capit boneka ini, pemain harus memasukan koin ke dalam kotak permainan. Koin tersebut awalnya ditukar dengan uang yang harganya ditentukan oleh pengelola permainan.

Dari koin tersebut, pemain harus mencoba untuk mencapit boneka atau benda lainnya yang terdapat di dalam kotak. Namun, permainan ini tidak semudah kedengarannya. Tidak setiap pemain bisa mendapatkan benda yang ia capit. Sebab, sering kali benda tersebut tidak tercapit, atau jatuh kembali. 

Hasilnya, para pemain bisa saja untung, dan bisa saja tidak untung. Karena itu, praktik seperti ini dianggap tidak bisa diarahkan kepada akad ijarah, atau praktik sewa menyewa. Karena dari awal, pemain tidak tahu kalau dia akan gagal atau tidak. Hal ini lah yang dianggap NU Purworejo sebagai judi.


Permainan Lain yang Dianggap Haram

Pada Maret 2019 lalu, NU juga sempat untuk mempertimbangkan memberikan fatwa haram kepada game online PUBG karena berisikan kekerasan. PUBG memang merupakan game online bergenre game online yang mewajibkan pemainnya untuk saling menembak. Hal ini bisa dianggap menjadi contoh yang tidak baik bagi anak-anak, sehingga NU sempat mempertimbangkan fatwa haram.

Selain itu, berdasarkan laman islam.nu.or.id, NU juga menjelaskan bahwa game lainnya yang haram adalah semua game yang dimainkan dengan unsur taruhan. Baik itu bermain futsal, permainan online, basket, dan lain sebagainya, jika dilakukan dengan taruhan akan menjadi haram. Karena, taruhan dalam Islam adalah salah satu dari bentuk perjudian.

Bentuk taruhan yang dilarang juga bukan hanya dalam bentuk uang, melainkan segala jenis taruhan, seperti taruhan minuman, makanan, sewa lapangan bermain, dan lain sebagainya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Bukan Cuma Kafe, di Blok M Juga Ada Koperasi Kelurahan Merah Putih

Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Melawai di Blok M Hub, Jakarta Selatan merupakan Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan pertama di Indonesia

Renita Sukma . 26 August 2025

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Menang di WTO, Mendag Dorong Uni Eropa Cabut Bea Imbalan Biodiesel

Pemerintah Indonesia mendesak Uni Eropa agar segera menghapus bea masuk imbalan atas impor produk biodiesel RI setelah terbitnya keputusan WTO

Renita Sukma . 25 August 2025