Stories - 15 September 2022

Setelah 16 Tahun, Rafflesia Arnoldii Mekar di Bogor

Setelah penantian panjang selama 16 tahun, untuk pertama kalinya bunga Rafflesia Ardnoldii akhirnya mekar di luar habitatnya.


Ilustrasi Bunga Rafflesia Arnoldii. - Puspa Larasati -

Context, JAKARTA - Setelah penantian panjang selama 16 tahun, untuk pertama kalinya bunga Rafflesia Ardnoldii yang merupakan salah satu bunga khas Indonesia ini mekar di luar habitatnya. 

Rafflesia Arnoldi memang merupakan bunga yang membutuhkan waktu lama untuk tumbuh hingga mencapai tingkat mekar sempurna. Sebab, bunga yang aslinya berasal dari Sumatra ini adalah jenis parasit yang langka.

“Kalau tumbuhnya cepat dia akan membuat inangnya shock atau mati karena kebutuhan makanan dan air tergantung 100 persen ke inang. Sebagai parasit raksasa dia harus menjaga supaya inang gak sakit atau mati yang berakibat kematian dia (Rafflesia) juga.” jelas Periset dan Kurator Rafflesia Arnoldi di Kebun Raya Bogor Sofi Mursidawati dikutip Tempo.

Sebenarnya, upaya untuk melakukan konservasi terhadap bunga Rafflesia di luar habitatnya ini telah dilakukan sejak 1818. Namun, baru pada 2006, Kebun Raya Bogor mencoba untuk menumbuhkan biji bunga Rafflesia di wilayahnya. 

Akhirnya setelah menunggu lama, baru pada awal September 2022, salah satu knol bakal bunga Rafflesia pun mekar dengan ukuran kelopak sekitar 60 cm pada 12 September 2022.

Mekarnya bunga Rafflesia ini bukan karena diberikan tindakan-tindakan khusus, bunga bangkai itu mekar dengan sendirinya. Sofi menjelaskan bahwa yang selama ini dilakukan hanya lah memelihara lingkungan sekitarnya saja.


Apa itu Bunga Rafflesia Arnoldii?

Bunga yang unik ini pertama kali ditemukan pada 1818 di Sumatra. Bunga ini ditemukan saat Thomas Stanford Raffles melakukan ekspedisi di hutan tropis Sumatra. Karena ia yang dianggap menemukan bunga tersebut, maka bunga ini dinamakan bunga Rafflesia Arnoldii.

Dilansir Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), saat ini tercatat ada 33 spesies bunga Rafflesia di seluruh dunia, dan 14 di antaranya tumbuh di Kepulauan Indonesia, 11 jenisnya tumbuh di Sumatra.

Berbeda dengan jenis-jenis bunga lainnya, bunga Rafflesia tergolong unik karena tidak memiliki daun, akar, dan batang sejati. Bunga ini memiliki lima kelopak besar, tebal, dan kasar, berwarna merah dengan bintik-bintik berwarna putih. Pada saat mekar, bunga ini akan menumbuhkan kelopak berdiameter 60 hingga 110 cm dan tinggi bunga ini bisa mencapai 50 cm.

Saat ini, bunga Rafflesia telah masuk daftar tumbuhan langka nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 4 Tahun 1993. Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999, bunga ini juga merupakan salah satu tumbuhan yang dilindungi. Bahkan, bunga ini juga telah memiliki status konservasi terancam punah berdasarkan IUCN Red List.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Lamun dan Rumput Laut Bisa Menangkal Perubahan Iklim

Jumlah karbon biru yaitu karbon yang dapat disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir secara alami sebanyak 350.000 ton

Context.id | 25-04-2024

Mengenal Duck Syndrome, Istilah yang Lagi Populer

Sindrom ini menggambarkan seseorang yang mencoba menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna, tetapi sebenarnya diliputi kecemasan yang sangat besar

Context.id | 25-04-2024

Fragmen Virus Flu Burung dalam Susu Pasteurisasi, Apakah Berbahaya?

Hasil pengetesan beberapa sampel susu pasteurisasi ditemukan sisa-sisa fragmen virus Flu Burung yang telah menginfeksi sapi perah

Context.id | 25-04-2024

Alasan Masyarakat hingga Pejabat Indonesia Gemar Berobat ke Luar Negeri

Pengobatan ke rumah sakit di luar negeri sejak lama menjadi tren yang berkembang di Indonesia

Context.id | 25-04-2024