Dunia Terancam Krisis Pangan, Bagaimana Indonesia?
Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang adanya ancaman krisis pangan dan energi di seluruh dunia, Senin (1/8/2022).

Context.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang adanya ancaman krisis pangan dan energi di seluruh dunia, Senin (1/8/2022).
Pasalnya, saat ini harga pangan dunia sedang mengalami kenaikan hingga 50 persen. Belum lagi, banyak terjadi gangguan pasokan pangan ataupun energi, baik secara domestik maupun global.
Namun, Jokowi memastikan bahwa pemerintah sangat berupaya menekan harga pasar agar tidak naik terlalu drastis. Pemerintah juga sedang memperkuat subsidi energi untuk menjaga stabilitas stok serta harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, subsidi yang dikeluarkan pada periode ini mencapai Rp502 triliun, dan sebagai perbandingan, subsidi pada periode sebelumnya hanya Rp170 triliun. Hal ini pun menjadi pencapaian tersendiri bagi Indonesia, karena bisa mengeluarkan subsidi sebesar itu.
“Negara mana pun tidak akan kuat subsidi sebesar itu. Tapi sekarang Alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama,” ujar Jokowi.
Selain itu, dari pihak Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia juga sudah melakukan sejumlah kebijakan, seperti mempertahankan suku bunga dan meningkatkan koordinasi dalam forum tim pengendalian inflasi pemerintah pusat dan daerah untuk mengantisipasi krisis ini.
Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa inflasi di Indonesia tetap ada. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bahwa laju inflasi Indonesia pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen. Angka inipun merupakan laju inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, dimana inflasi saat itu mencapai 6,25 persen.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan negara-negara dengan level ekonomi yang sama, inflasi Indonesia masih cenderung rendah. Thailand, telah mengalami inflasi sebesar 7,7 persen, India sebesar 7 persen, dan Filipina sebesar 6,1 persen.
Kemudian, jika dibandingkan dengan negara besar dunia, inflasi Indonesia sangatlah kecil. Diketahui, inflasi Amerika Serikat mencapai 9,1 persen dan Inggris mencapai 9,4 persen.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Dunia Terancam Krisis Pangan, Bagaimana Indonesia?
Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang adanya ancaman krisis pangan dan energi di seluruh dunia, Senin (1/8/2022).

Context.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang adanya ancaman krisis pangan dan energi di seluruh dunia, Senin (1/8/2022).
Pasalnya, saat ini harga pangan dunia sedang mengalami kenaikan hingga 50 persen. Belum lagi, banyak terjadi gangguan pasokan pangan ataupun energi, baik secara domestik maupun global.
Namun, Jokowi memastikan bahwa pemerintah sangat berupaya menekan harga pasar agar tidak naik terlalu drastis. Pemerintah juga sedang memperkuat subsidi energi untuk menjaga stabilitas stok serta harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, subsidi yang dikeluarkan pada periode ini mencapai Rp502 triliun, dan sebagai perbandingan, subsidi pada periode sebelumnya hanya Rp170 triliun. Hal ini pun menjadi pencapaian tersendiri bagi Indonesia, karena bisa mengeluarkan subsidi sebesar itu.
“Negara mana pun tidak akan kuat subsidi sebesar itu. Tapi sekarang Alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama,” ujar Jokowi.
Selain itu, dari pihak Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia juga sudah melakukan sejumlah kebijakan, seperti mempertahankan suku bunga dan meningkatkan koordinasi dalam forum tim pengendalian inflasi pemerintah pusat dan daerah untuk mengantisipasi krisis ini.
Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa inflasi di Indonesia tetap ada. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bahwa laju inflasi Indonesia pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen. Angka inipun merupakan laju inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, dimana inflasi saat itu mencapai 6,25 persen.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan negara-negara dengan level ekonomi yang sama, inflasi Indonesia masih cenderung rendah. Thailand, telah mengalami inflasi sebesar 7,7 persen, India sebesar 7 persen, dan Filipina sebesar 6,1 persen.
Kemudian, jika dibandingkan dengan negara besar dunia, inflasi Indonesia sangatlah kecil. Diketahui, inflasi Amerika Serikat mencapai 9,1 persen dan Inggris mencapai 9,4 persen.
POPULAR
RELATED ARTICLES