Stories - 26 July 2022

Pagar Penonton JIS Roboh, Apa yang Salah?

Baru saja selesai dibangun, tapi pagar penonton Jakarta International Stadium (JIS) sudah ambruk di acara Grand Launchingnya.


Sejumlah penonton berdiri di atas puing pagar pembatas yang roboh saat peresmian Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta. -Antara-

Context, JAKARTA - Baru saja selesai dibangun, tapi pagar penonton Jakarta International Stadium (JIS) sudah ambruk di acara Grand Launchingnya yang diselenggarakan pada Minggu (24/7/2022).

Sebelumnya, stadion berstandar internasional ini sudah pernah diisi oleh sekitar 70 ribu penonton di malam puncak Jakarta Hajatan ke-495 pada 25 Juni 2022. Namun, baru kali ini (24/7/2022) JIS dihadiri oleh puluhan ribu suporter sepak bola. Hasilnya, ternyata stadion baru tersebut seolah kaget dan grogi, sehingga pagar yang berada di tribun utara pun roboh di hari perkenalannya.

Berbeda dengan puluhan ribu penonton di malam puncak Jakarta Hajatan, sekitar 64 ribu suporter sepak bola yang hadir di Grand Launching tidak hanya duduk diam dan menikmati acara saja. Kebanyakan dari mereka akan berteriak, melompat bersama, dan bahkan saking fanatiknya, banyak juga yang menaiki pagar penonton untuk mengibarkan bendera atau sekedar memperluas pandangan.

Dilansir dari Bisnis.com, adanya suporter yang menaiki pagar tersebut lah yang menjadi awal mula robohnya pagar penonton JIS. Diduga, pagar tersebut roboh karena tidak kuat menahan beban yang ada. 

Kemudian melansir Tempo, robohnya pagar tersebut terjadi saat antusias suporter mulai meningkat kala band Dewa19 bersama Virzha menyanyikan lagu berjudul “kangen”. Untungnya pada saat itu tidak ada korban jiwa. Namun ada satu orang suporter yang luka akibat kejadian tersebut. 

Sebelum kejadian, sebenarnya sudah ada banyak petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menghimbau agar suporter tidak memanjat pagar. Namun, suporter tersebut tidak mendengarkan himbauan tersebut. Alhasil, pagar tersebut pun roboh.


Tanggapan Anies Baswedan

Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jika robohnya pagar penonton tersebut merupakan sebuah proses yang akan dijadikan sebuah bahan evaluasi.

“Sama seperti ini (robohnya pagar) bagian dari proses alami, kita tumbuh bersama digunakan lalu ada feedback, ada perbaikan. Lalu, insya Allah nanti akan bisa terpenuhi yang menjadi kebutuhan (JIS),” kata Anies Baswedan.

Selain itu, Gubernur DKI tersebut juga berharap agar Jakmania bisa menunjukkan sebagai suporter kelas dunia. Anies ingin agar Jakmania bisa bersikap dewasa dengan menjaga fasilitas Jakarta International Stadium.

"Kami harap The Jakmania menjadi penjaga semangat pemain di lapangan. Saya serahkan JIS kepada The Jakmania, warga Jakarta dan Indonesia. Jaga baik-baik, ini rumah kita, tempat mempersatukan kita," ujar Anies.

Kemudian, Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto juga melayangkan tanggapan yang sama dengan Anies. Ia mengatakan jika robohnya pagar penonton di stadion yang megah tersebut akan menjadi bahan evaluasi. Ia juga mengatakan bahwa pagar penonton nantinya akan ditambah kekuatannya.

“Mengenai pagar roboh antusiasme dari Jakmania luar biasa, kami bangga. Satu lagi, tentunya kami liat dulu, kekuatannya kami cek lagi semuanya nanti,” tutur Widi di JIS.


Jadi Perdebatan di Media Sosial

Setelah kejadian ini, banyak pihak yang merasa jika oknum suporter Jakmania lah yang harus disalahkan. Tidak tertibnya mereka saat menonton Persija membuat pagar stadion yang baru dibuat itu roboh. Namun, tidak hanya Jakmania saja yang disalahkan, namun pihak kontraktor sebagai pembangun JIS juga turut disalahkan.

Seorang pengguna Twitter dengan username @Fadanii31 yang mengaku datang langsung ke stadion saat acara Grand Launching, mengatakan jika pagar tersebut memang roboh karena adanya Jakmania yang duduk di atas pagar penonton. 

Awalnya, oknum suporter tersebut memang ingin memasang spanduk suporter di tribun utara. Bahkan, saat memasang spanduk tersebut, mereka sempat dibantu oleh pihak Satpol PP. Tapi, oknum suporter tersebut malah menetap dan tidak beranjak dari atas pagar. Hasilnya, pagar pun roboh.

“Bahkan petugasnya kayak bantuin dan ngebolehin mereka buat turun ke bawah supaya spanduknya rapih. Tapi kok tapi, setelah itu dipasang, kok ya mereka malah keterusan nangkring disitu. saat itu pun gue udah curiga apakah itu aman? dan ternyata bener malah ambruk,” tulis @Fadanii31 di akun twitternya.

Tweet tersebut mendapatkan banyak reaksi beragam dan banyak yang tidak setuju jika robohnya pagar tersebut adalah murni salah Jakmania. Dalam kolom replynya, seorang pengguna Twitter dengan username @CupangBos mengatakan jika naik ke pagar penonton sudah biasa dilakukan suporter Indonesia, dan di stadion lain pun tidak ada pagar yang roboh.

“Rata-rata suporter di Indonesia pada duduk di pagar kok bang. Kalau gak percaya nonton Indosiar deh (Persib vs polisi). Tapi kok pagarnya kuat? Bahkan suporter Jakarta biasa nonton di stadion GBK dan Patriot bahkan away kok ga pernah ada berita pagar roboh padahal bangunanya sudah tahunan,” tulis @CupangBos

Kemudian, pengguna Twitter lainnya, @FahrurRsy mengatakan jika ada suporter yang naik ke atas pagar, logikanya akan banyak suporter yang menjadi korban. 

“Di mana yang naik ke pagar pas rubuh? Kalau pun di atas pagar logikanya pasti supporter pada jatuh,” tanya @FahrurRsy sambil membagikan sebuah video yang melihatkan detik-detik robohnya pagar penonton.


Dibangun dengan Anggaran Mewah

Dilansir dari Bisnis.com, biaya pembangunan JIS ini menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp4,4 triliun. Besarnya biaya tersebut karena JIS memang direncanakan untuk menjadi stadion multifungsi dengan fasilitas yang lengkap. 

Selain itu, kapasitas penonton di tribun JIS juga sangat besar, stadion ini dapat menampung 82.000 penonton. Angka ini menjadikan JIS sebagai stadion dengan kapasitas yang paling besar di Indonesia, mengalahkan Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Selain anggaran pembangunannya yang besar, biaya operasional per tahunnya juga tidak kalah besar. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, biaya operasional JIS berkisar Rp50-60 miliar. Menurutnya, biaya yang mahal ini karena Pemerintah Provinsi DKI ingin mengelola JIS dengan profesional. 


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Siomay Peringkat 1 Cemilan Terlezat Dunia

Setelah Rendang dan Sate, kini Siomay diakui sebagai salah satu dumpling atau cemilan berbahan pangsit terbaik dunia

Context.id | 25-04-2024

Kampus Elit AS Protes Genosida Gaza, Mengulang Sejarah Demo Perang Vietnam?

Periode 50-60an, mahasiswa dari berbagai kampus di Amerika Serikat melakukan unjuk rasa menolak keterlibatan AS dalam Perang Vietnam

Context.id | 25-04-2024

Suara Golkar Terbesar di Koalisi Prabowo, Jatah Menterinya Banyak?

Kinerja perolehan suara mentereng dalam Pemilu Legislatif atau Pileg 2024 dinilai menjadi tolok ukur

Noviarizal Fernandez | 24-04-2024

Laga Panas Para Jawara di AFC Cup U-23

Tiga mantan pemenang Piala Asia AFC U23 lainnya juga turut lolos ke babak penentu itu

Noviarizal Fernandez | 24-04-2024