Share

Home Stories

Stories 11 Juli 2022

“Uber Files”, Sisi Gelap Sebuah Industri Ride-Hailing

Ribuan file rahasia Uber yang mengungkapkan perilakunya buruknya bocor dan dibagikan dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ)

Ribuan file rahasia Uber yang mengungkapkan perilakunya buruknya bocor dan dibagikan dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ)

Context.id, JAKARTA - Ribuan file rahasia Uber yang mengungkapkan perilakunya buruknya bocor dan dibagikan dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ), pada Minggu (10/7/2022). 

Diketahui, data yang bocor berupa file berjumlah lebih dari 124.000 dokumen, yang terdiri atas 83.000 email dan 1.000 file. Adapun beberapa file diantaranya juga terdapat pesan teks antara Travis Kalanick masih menjadi CEO Uber dengan eksekutif lainnya. 

Dokumen tersebut  diambil selama lima tahun pada periode 2013-2017, dimana tahun berakhirnya adalah tahun dimana Kalanick turun sebagai CEO Uber karena banyaknya kontroversi.

Adapun berikut ini beberapa poin dari Uber Files.


Melanggar Kebijakan Setempat

Salah satu informasinya adalah mengenai operasi Uber yang ternyata mengambil tindakan agresif dengan membawa layanan ride-hailing ini ke kota-kota di dunia, pada saat itu. Dalam laporan tersebut, bahkan Uber ketahuan melanggar kebijakan setempat dan peraturan taksi. 


Melobi Pemerintah Perancis untuk Ekspansi Bisnis

Selain itu, ada pula informasi mengenai Uber yang melobi dan membuat kampanye kepada masyarakat senilai $90 juta per tahun. Hal ini dilakukan agar Uber mendapatkan dukungan dari para pemimpin dunia, yang salah satunya adalah  Presiden Prancis Emmanuel Macron. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengganggu industri taksi Eropa.


Kekerasan pada Driver Merupakan Cara untuk Berkembang

Dilansir dari Engadget, pada tahun 2016, Kalanick dilaporkan memerintahkan karyawan Prancis untuk meminta pengemudi Uber lokal  memprotes pemogokan taksi yang sedang berlangsung di Paris pada saat itu. 

Ketika seorang eksekutif memperingatkan Kalanick bahwa hal tersebut tidak benar, mantan CEO itu menyatakan hal sebaliknya. "Saya pikir itu layak," katanya. “Kekerasan menjamin kesuksesan. Dan orang-orang ini harus dilawan, bukan?” ujar Kalanick. 


Juru Bicara Uber Mengakui Kesalahan

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Uber, Jill Hazelbaker mengakui bahwa ada banyak kesalahan di bawah pemerintahan Kalanick. Maka dari itu, sejak eks CEO tersebut lengser, Uber telah memasang kontrol dan kepatuhan yang ketat. 

“Kami belum dan tidak akan membuat alasan untuk perilaku masa lalu yang jelas-jelas tidak sejalan dengan nilai-nilai kami saat ini. Sebaliknya, kami meminta publik untuk menilai kami dengan apa yang telah kami lakukan selama lima tahun terakhir dan apa yang akan kami lakukan di tahun-tahun mendatang, ”katanya Hazelbaker, dilansir dari Tech Crunch.  



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 11 Juli 2022

“Uber Files”, Sisi Gelap Sebuah Industri Ride-Hailing

Ribuan file rahasia Uber yang mengungkapkan perilakunya buruknya bocor dan dibagikan dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ)

Ribuan file rahasia Uber yang mengungkapkan perilakunya buruknya bocor dan dibagikan dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ)

Context.id, JAKARTA - Ribuan file rahasia Uber yang mengungkapkan perilakunya buruknya bocor dan dibagikan dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ), pada Minggu (10/7/2022). 

Diketahui, data yang bocor berupa file berjumlah lebih dari 124.000 dokumen, yang terdiri atas 83.000 email dan 1.000 file. Adapun beberapa file diantaranya juga terdapat pesan teks antara Travis Kalanick masih menjadi CEO Uber dengan eksekutif lainnya. 

Dokumen tersebut  diambil selama lima tahun pada periode 2013-2017, dimana tahun berakhirnya adalah tahun dimana Kalanick turun sebagai CEO Uber karena banyaknya kontroversi.

Adapun berikut ini beberapa poin dari Uber Files.


Melanggar Kebijakan Setempat

Salah satu informasinya adalah mengenai operasi Uber yang ternyata mengambil tindakan agresif dengan membawa layanan ride-hailing ini ke kota-kota di dunia, pada saat itu. Dalam laporan tersebut, bahkan Uber ketahuan melanggar kebijakan setempat dan peraturan taksi. 


Melobi Pemerintah Perancis untuk Ekspansi Bisnis

Selain itu, ada pula informasi mengenai Uber yang melobi dan membuat kampanye kepada masyarakat senilai $90 juta per tahun. Hal ini dilakukan agar Uber mendapatkan dukungan dari para pemimpin dunia, yang salah satunya adalah  Presiden Prancis Emmanuel Macron. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengganggu industri taksi Eropa.


Kekerasan pada Driver Merupakan Cara untuk Berkembang

Dilansir dari Engadget, pada tahun 2016, Kalanick dilaporkan memerintahkan karyawan Prancis untuk meminta pengemudi Uber lokal  memprotes pemogokan taksi yang sedang berlangsung di Paris pada saat itu. 

Ketika seorang eksekutif memperingatkan Kalanick bahwa hal tersebut tidak benar, mantan CEO itu menyatakan hal sebaliknya. "Saya pikir itu layak," katanya. “Kekerasan menjamin kesuksesan. Dan orang-orang ini harus dilawan, bukan?” ujar Kalanick. 


Juru Bicara Uber Mengakui Kesalahan

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Uber, Jill Hazelbaker mengakui bahwa ada banyak kesalahan di bawah pemerintahan Kalanick. Maka dari itu, sejak eks CEO tersebut lengser, Uber telah memasang kontrol dan kepatuhan yang ketat. 

“Kami belum dan tidak akan membuat alasan untuk perilaku masa lalu yang jelas-jelas tidak sejalan dengan nilai-nilai kami saat ini. Sebaliknya, kami meminta publik untuk menilai kami dengan apa yang telah kami lakukan selama lima tahun terakhir dan apa yang akan kami lakukan di tahun-tahun mendatang, ”katanya Hazelbaker, dilansir dari Tech Crunch.  



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025