Context.id, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, dunia maya sempat heboh dengan beredarnya video yang memperlihatkan Brigitte Macron, istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, menoyor seseorang. 

Aksi spontan itu memantik gelombang komentar netizen, ada yang mengkritik, ada pula yang menganggapnya lucu. Tapi di balik viralnya video tersebut, Brigitte menyimpan sisi menarik yang jarang disorot; kekayaan dan kemandiriannya sebagai ibu negara.

Brigitte Macron, yang lahir dengan nama Brigitte Marie-Claude Trogneux pada 13 April 1953 di kota Amiens, bukan datang dari keluarga biasa. Ia berasal dari keluarga pemilik usaha cokelat dan macaron ternama di Prancis, Maison Jean Trogneux. 

Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1872 dan dikenal sebagai produsen cokelat mewah yang melegenda. Dari sinilah sebagian besar warisan kekayaan Brigitte berasal.

Namun, Brigitte tak hanya bergantung pada bisnis cokelat keluarganya. Ia juga dikenal memiliki investasi properti yang cukup menggiurkan. Salah satu aset terbesarnya adalah Villa Monéjan, rumah empat lantai yang terletak di kawasan elit Le Touquet. 

Properti warisan orang tuanya ini kini diperkirakan bernilai antara Rp49,7 miliar hingga Rp51,5 miliar.Selain itu, ia juga memiliki dua properti lain yang disewakan ke perusahaan butik dan perusahaan real estate. 

Dari bisnis penyewaan ini saja, Brigitte mencatatkan pendapatan sebesar Rp434 juta pada 2017 dan meningkat menjadi Rp508 juta per tahun pada 2021.

Memiliki warisan bisnis cokelat, kepemilikan properti, dan pendapatan pasif dari penyewaan real estate, Brigitte Macron tercatat memiliki kekayaan bersih sekitar Rp184 miliar pada tahun 2025. 

Angka ini menjadikannya sebagai salah satu ibu negara paling mandiri secara finansial di Eropa. Brigitte dikenal luas bukan hanya karena statusnya sebagai istri presiden, tetapi juga karena sikap independen dan keterlibatannya dalam berbagai isu sosial di Prancis. 

Keberadaannya sebagai first lady yang tidak menggantungkan diri pada gaji atau jabatan suaminya membuat sosoknya semakin menarik untuk diperbincangkan meski kadang dibumbui kontroversi.