Share

Home Stories

Stories 10 Maret 2025

Apakah Cacing Bisa Merasakan Sakit? Ilmuwan Makin Dekat dengan Jawabannya

Ilmu pengetahuan mulai mengungkap invertebrata mungkin memiliki kesadaran lebih dari yang kita kira

Ilustrasi invertebrata/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Apakah cacing merasa sakit saat diinjak? Apakah semut senang saat menemukan makanan? Pertanyaan itu pasti sempat terlintas dalam pikiran kita.

Mengidentifikasi rasa sakit atau kesadaran manusia saja bukan perkara mudah, apalagi hewan. 

Hal itulah yang dirasakan Dr. Andrew Crump dari Royal Veterinary College saat meneliti tentang respons hewan terhadap rangsangan. 

Respons hewan terhadap rangsangan bisa berupa refleks otomatis atau proses berpikir yang lebih kompleks. 

Lebah, misalnya, tidak hanya bereaksi secara naluriah tetapi juga membuat keputusan berdasarkan pengalaman, seperti memilih makanan yang sebelumnya mereka hindari jika itu mengandung lebih banyak gula.

Penelitian terbaru seperti dilaporkan The Guardian menunjukkan gurita dapat belajar menghindari lingkungan yang menyakitkan dan mencari tempat yang lebih nyaman. 

Penemuan semacam ini membantu Inggris memasukkan moluska dan krustasea dalam Undang-Undang Kesejahteraan Hewan (Kesadaran) 2022, yang mengakui kemampuan mereka untuk "merasakan".

Namun, bagaimana dengan triliunan invertebrata kecil lainnya? Industri peternakan serangga, seperti udang dan lalat tentara hitam untuk sumber protein, terus berkembang. Tapi apakah mereka dibesarkan dan disembelih secara manusiawi?

Ilmuwan kini mencari penanda biologis untuk mengukur kesadaran pada serangga, bukan hanya untuk rasa sakit, tetapi juga kemungkinan perasaan lain seperti kesenangan. 

Jika kita sudah melindungi sapi dan ayam dalam hukum, bukankah invertebrata juga berhak mendapatkan perlindungan yang sama?

Seperti kata Tolstoy, “Jika Anda merasa sakit, Anda hidup. Jika Anda merasakan penderitaan makhluk lain, Anda adalah manusia.” 

Mungkin saatnya kita memperluas empati kita, bahkan kepada makhluk sekecil lebah dan kupu-kupu.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 10 Maret 2025

Apakah Cacing Bisa Merasakan Sakit? Ilmuwan Makin Dekat dengan Jawabannya

Ilmu pengetahuan mulai mengungkap invertebrata mungkin memiliki kesadaran lebih dari yang kita kira

Ilustrasi invertebrata/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Apakah cacing merasa sakit saat diinjak? Apakah semut senang saat menemukan makanan? Pertanyaan itu pasti sempat terlintas dalam pikiran kita.

Mengidentifikasi rasa sakit atau kesadaran manusia saja bukan perkara mudah, apalagi hewan. 

Hal itulah yang dirasakan Dr. Andrew Crump dari Royal Veterinary College saat meneliti tentang respons hewan terhadap rangsangan. 

Respons hewan terhadap rangsangan bisa berupa refleks otomatis atau proses berpikir yang lebih kompleks. 

Lebah, misalnya, tidak hanya bereaksi secara naluriah tetapi juga membuat keputusan berdasarkan pengalaman, seperti memilih makanan yang sebelumnya mereka hindari jika itu mengandung lebih banyak gula.

Penelitian terbaru seperti dilaporkan The Guardian menunjukkan gurita dapat belajar menghindari lingkungan yang menyakitkan dan mencari tempat yang lebih nyaman. 

Penemuan semacam ini membantu Inggris memasukkan moluska dan krustasea dalam Undang-Undang Kesejahteraan Hewan (Kesadaran) 2022, yang mengakui kemampuan mereka untuk "merasakan".

Namun, bagaimana dengan triliunan invertebrata kecil lainnya? Industri peternakan serangga, seperti udang dan lalat tentara hitam untuk sumber protein, terus berkembang. Tapi apakah mereka dibesarkan dan disembelih secara manusiawi?

Ilmuwan kini mencari penanda biologis untuk mengukur kesadaran pada serangga, bukan hanya untuk rasa sakit, tetapi juga kemungkinan perasaan lain seperti kesenangan. 

Jika kita sudah melindungi sapi dan ayam dalam hukum, bukankah invertebrata juga berhak mendapatkan perlindungan yang sama?

Seperti kata Tolstoy, “Jika Anda merasa sakit, Anda hidup. Jika Anda merasakan penderitaan makhluk lain, Anda adalah manusia.” 

Mungkin saatnya kita memperluas empati kita, bahkan kepada makhluk sekecil lebah dan kupu-kupu.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025