Context, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) resmi dimulai pada Agustus 2022. Hal ini diinformasikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sebelumnya, pelaksanaan pemindahan ibu kota negara yang baru ke Kalimantan Timur ini sudah mendapatkan kepastian hukum dalam Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN). Dalam perjalanannya, nantinya pembangunan IKN akan dibagi menjadi beberapa tahap.

Berdasarkan rencana yang sudah dibuat, tahap pertama pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2022 hingga 2024. Pada tahap ini, akan dibangun infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI, dan gedung pemerintahan lainnya. 

Selain itu, akan dibangun juga perumahan sebagai tempat tinggal dari 500 ribu penduduk tahap awal. Pada tahap pertama ini juga lah pemindahan ASN fase awal akan dilakukan. Kemudian, jika pembangunan tahap pertama ini selesai sesuai rencana, Presiden Jokowi rencananya akan merayakan Kemerdekaan RI ke-79 di IKN pada 17 Agustus 2024.

KERJA SAMA DENGAN KOREA SELATAN

Pembangunan IKN tahap pertama ini akan dimulai pada Agustus 2022, ditandai dengan mulai dikerjakannya pembangunan infrastruktur dasar untuk ibu kota negara yang baru. Untuk mempersiapkan hal ini, Basuki tengah melakukan studi dan mendorong kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya yaitu Korea Selatan. 

“Selain SHMS dan ITS, akan diprioritaskan juga feasibility study dan basic design untuk jalan akses IKN karena kami akan memulai pembangunan infrastruktur dasar IKN pada Agustus 2022 mendatang,” kata Basuki.

SHMS sendiri adalah manajemen terpadu untuk Structural Health Monitoring System untuk jembatan nasional di Indonesia. Sedangkan ITS merupakan Intelligent Transport systems untuk area metropolitan Jakarta. Kedua hal ini adalah hasil kerja sama hibah antara Korea Selatan dan Indonesia.

JOKOWI OPTIMIS PEMBANGUNAN IKN LANCAR

Saat meninjau kawasan IKN pada hari Rabu (22/6/2022), Presiden Jokowi mengatakan kalau dirinya optimis jika pembangunan ibu kota baru ini akan berjalan lancar. Keberanian Jokowi dalam beroptimis ini berdasar pada pengalaman pemerintah yang telah berhasil membangun beberapa proyek infrastruktur besar dengan waktu yang cepat.

“Bandara di Kulon Progo sebesar itu saja (selesai) 18 bulan, 1,5 tahun. Padahal tantangannya banyak. Interiornya sulit, kemudian ceiling-nya juga tinggi banget, itu bisa diselesaikan,” ujar Jokowi.

Optimisme yang dibangun oleh Jokowi ini akan menjadi tantangan yang besar bagi PUPR. Pasalnya, proyek yang dikerjakan kali ini berbeda dengan proyek infrastruktur lainnya. Kali ini, yang dikerjakan PUPR bersama lembaga lainnya adalah mega proyek pembangunan ibu kota baru, yang tahap pertamanya diharapkan selesai pada 2 tahun kedepan.