Share

Home Originals

Originals 03 Januari 2025

Kembang Api di Malam Tahun Baru Sebabkan Banyak Polusi?

Tahukah kamu, ternyata menyalakan kembang api di malam tahun baru punya dampak buruk untuk lingkungan

Ilustrasi kembang api/Context - Rizki Ghazali

Context.id, JAKARTA - Kembang api selalu identik dengan perayaan tahun baru. Detik-detik menjelang pergantian tahun, desing bunyi dari kembang api yang terbang ke langit dan ledakan mercon warna-warni yang berhamburan membuat banyak orang merasa senang. 

Namun di tengah gempita perasaan senang karena kembang api, banyak hal negatif juga dari barang satu ini. Selain menghabiskan banyak uang, sisa bakaran kembang api juga menjadi sampah yang tidak sedikit. 

Terkait soal pemborosan, di AS itu sekitar 83% penduduknya rela menghabiskan uang sebesar Rp3,2 juta untuk membeli kembang api. Di Jerman juga sama saja, rata-rata penduduknya rela menghabiskan Rp1,6 juta. 

Bukan hanya itu saja, kembang api juga punya dampak bagi lingkungan, selain sampah yang tadi sudah disebutkan. 

Ahli kimia asal Jerman, Günter Klein-Sommer mengatakan setiap roket kembang api terdiri dari bahan-bahan kimia berbahaya di antaranya Kalium Nitrat: 75%,  Arang: 15% dan Sulfur: 10%. 

Kemudian pada 2016 di Jerman, kembang api perayaan tahun baru telah menghasilkan 50 ribu ton partikel PM10. PM10 adalah partikel dengan diameter kurang dari 10 mikron. 

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 17 persen emisi partikel kendaraan tahunan! Waduh, bahaya juga ya. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Home Originals

Originals 03 Januari 2025

Kembang Api di Malam Tahun Baru Sebabkan Banyak Polusi?

Tahukah kamu, ternyata menyalakan kembang api di malam tahun baru punya dampak buruk untuk lingkungan

Ilustrasi kembang api/Context - Rizki Ghazali

Context.id, JAKARTA - Kembang api selalu identik dengan perayaan tahun baru. Detik-detik menjelang pergantian tahun, desing bunyi dari kembang api yang terbang ke langit dan ledakan mercon warna-warni yang berhamburan membuat banyak orang merasa senang. 

Namun di tengah gempita perasaan senang karena kembang api, banyak hal negatif juga dari barang satu ini. Selain menghabiskan banyak uang, sisa bakaran kembang api juga menjadi sampah yang tidak sedikit. 

Terkait soal pemborosan, di AS itu sekitar 83% penduduknya rela menghabiskan uang sebesar Rp3,2 juta untuk membeli kembang api. Di Jerman juga sama saja, rata-rata penduduknya rela menghabiskan Rp1,6 juta. 

Bukan hanya itu saja, kembang api juga punya dampak bagi lingkungan, selain sampah yang tadi sudah disebutkan. 

Ahli kimia asal Jerman, Günter Klein-Sommer mengatakan setiap roket kembang api terdiri dari bahan-bahan kimia berbahaya di antaranya Kalium Nitrat: 75%,  Arang: 15% dan Sulfur: 10%. 

Kemudian pada 2016 di Jerman, kembang api perayaan tahun baru telah menghasilkan 50 ribu ton partikel PM10. PM10 adalah partikel dengan diameter kurang dari 10 mikron. 

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 17 persen emisi partikel kendaraan tahunan! Waduh, bahaya juga ya. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Kalau Tak Ditunda, Tarif Trump Bisa Bikin Sepatu Nike dan Adidas Melambung?

Harga sepasang sepatu terkenal bisa bicara banyak soal geopolitik dan geoekonomi

Renita Sukma . 15 April 2025

Terancam Tarif AS, Indonesia Longgarkan Impor dan TKDN

Keputusan untuk melonggarkan kebijakan TKDN dan membuka keran impor seperti simalakama bagi Indonesia

Renita Sukma . 14 April 2025

Ini Struktur Lengkap Danantara! Kenapa Banyak Orang Asingnya?

BPI Danantara baru saja mengumumkan struktur lengkapnya pada 24 Maret 2025. Menariknya, banyak orang asing yang mengisi jabatan di lembaga ini

Naufal Jauhar Nazhif . 27 March 2025

THR, Salah Satu Warisan Perjuangan Organisasi Komunis

Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) yang merupakan sayap PKI berkontribusi menghasilkan kebijakan tunjangan hari raya

Naufal Jauhar Nazhif . 26 March 2025