Share

Unfold 14 November 2024

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol malah merajalela

Context.id, JAKARTA - Selama kurang lebih dua tahun, transaksi gelap terkait judi online alias judol meningkat 201,6%! Padahal, imbauan dan penindakan judol oleh aparata penegak hukum terus dilakukan. 

Namun harus diakui, memberantas judol ternyata nggak segampang itu. Pihak kepolisian mengakui kalau mereka memang kesulitan untuk menumpas judol karena kompleksitas transaksinya. 

Contohnya, mulai dari transaksinya saja, yang tadinya menggunakan rekening, sekarang sudah beralih ke payment getaway kayak QRIS, e-Wallet, atau e-Money.

Ditambah, minimal deposit judol hanya Rp10.000, padahal tadinya Rp100.000. Alhasil, semua lapisan masyarakat bisa ikut mengakses judol. 

Masalah lainnya, server judol sudah berpindah ke negara yang melegalkan judi, seperti Kamboja dan China. Persoalan ini membuat bandar besar judol makin susah dilacak! Kompleksitas skema judol ini membuat situsnya terus berkembang, bahkan tersangkanya sudah ribuan orang!

Pada periode yang sama, sebanyak 5.991 rekening sudah ditindak, dan 68.108 situs judi online sudah diblokir. Sejauh ini aset terkait judol sebesar Rp861,8 miliar yang telah berhasil disita

Tapi, jumlah itu masih terbilang sedikit kalau dibandingkan dengan kisaran perputaran uang judi online yang mencapai Rp900 triliun!

Angka itu bukanlah nilai yang kecil. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah perputaran transaksinya naik tiga kali lipat

Selain mengandalkan pemerintah, masyarakat juga harus sadar sendiri untuk tidak terlibat judol. Pokoknya jangan sampai tergiur sama iming-iming keuntungan besar dari bertransaksi di judol!



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 14 November 2024

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol malah merajalela

Context.id, JAKARTA - Selama kurang lebih dua tahun, transaksi gelap terkait judi online alias judol meningkat 201,6%! Padahal, imbauan dan penindakan judol oleh aparata penegak hukum terus dilakukan. 

Namun harus diakui, memberantas judol ternyata nggak segampang itu. Pihak kepolisian mengakui kalau mereka memang kesulitan untuk menumpas judol karena kompleksitas transaksinya. 

Contohnya, mulai dari transaksinya saja, yang tadinya menggunakan rekening, sekarang sudah beralih ke payment getaway kayak QRIS, e-Wallet, atau e-Money.

Ditambah, minimal deposit judol hanya Rp10.000, padahal tadinya Rp100.000. Alhasil, semua lapisan masyarakat bisa ikut mengakses judol. 

Masalah lainnya, server judol sudah berpindah ke negara yang melegalkan judi, seperti Kamboja dan China. Persoalan ini membuat bandar besar judol makin susah dilacak! Kompleksitas skema judol ini membuat situsnya terus berkembang, bahkan tersangkanya sudah ribuan orang!

Pada periode yang sama, sebanyak 5.991 rekening sudah ditindak, dan 68.108 situs judi online sudah diblokir. Sejauh ini aset terkait judol sebesar Rp861,8 miliar yang telah berhasil disita

Tapi, jumlah itu masih terbilang sedikit kalau dibandingkan dengan kisaran perputaran uang judi online yang mencapai Rp900 triliun!

Angka itu bukanlah nilai yang kecil. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah perputaran transaksinya naik tiga kali lipat

Selain mengandalkan pemerintah, masyarakat juga harus sadar sendiri untuk tidak terlibat judol. Pokoknya jangan sampai tergiur sama iming-iming keuntungan besar dari bertransaksi di judol!



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol ma ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Naufal Jauhar Nazhif . 11 November 2024

Pentagon Tuduh Kim Jong Un Bantu Putin di Ukraina, Kirim Ribuan Tentara!

Tudingan keterlibatan Korea Utara di perang Rusia-Ukraina membuat situasi semakin mencekam dan memanas.

Naufal Jauhar Nazhif . 07 November 2024

AI Ancam Lahan Pekerjaan Manusia? Ini Cara Menghindarinya!

CEO NVIDIA Jensen Huang, baru-baru ini mengatakan ada kemungkinan jika AI akan menggantikan sejumlah pekerjaan manusia

Naufal Jauhar Nazhif . 05 November 2024