Share

Home Unfold

Unfold 11 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Jill Stein, capres pro Palestina/Puspa Larasati-Context

Context.id, JAKARTA - Pilpres AS 2024 sudah terlaksana. Pemenangnya juga sudah diketahui, yakni Donald Trump, meskipun belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah AS.

Namun, sebenarnya ada hal yang menarik dari pilpres di AS ini. Selama ini kita selalu disuguhi persaingan antara Donald Trump dari Partai Republik dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat. 

Padahal ada capres-capres lain yang ikut serta kontestasi itu yakni Cornel West, Chase Oliver, Claudia De la Cruz, dan yang paling unik Jill Stein,

Jill Stein ini capres pembela Palestina dari Green Party atau Partai Hijau. Wanita berumur 74 tahun punya latar belakang pendidikan yang nggak main-main. 

Pada 1973, dia lulus dengan status magna cum laude dari Universitas Harvard, dengan gelar di bidang psikologi, sosiologi, dan antropologi.

Kemudian pada 1979, dia juga telah menyelesaikan pendidikan dari Harvard Medical School,dan sempat melakukan praktik kedokteran di Boston selama sekitar 25 tahun.

Selain menjadi dokter, dia juga aktif sebagai seorang aktivis lingkungan, dan sempat bekerja sebagai advokat kesehatan lingkungan pada akhir 90-an.

Lalu pada 2002, melalui Green Party, Stein mulai masuk ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai capres sebanyak tiga kali!

Nah, pada saat berkecimpung di dunia politik ini, meskipun lahir dari keluarga Yahudi, Stein vokal banget menentang kependudukan Israel di Palestina.

Dia bahkan telah mengkritik pemerintah AS yang terus memberikan bantuan kepada Israel dari hasil pajak rakyat AS

Kendati mendapat dukungan dari aktivis dan masyarakat Arab maupun muslim yang tinggal di AS, seperti diketahui amat mustahil Stein bisa menang di pilpres. 

Secara, selama ini Pilpres AS selalu didominasi Partai Demokrat dan Republik yang didukung taipan-taipan kelas dunia, misalnya Elon Musk yang mendapat untung banyak karena jagoannya yakni Donald Trump menang. 

Kondisinya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, para capres pasti didukung kelompok pengusaha. Eh atau di sini yang ngikutin sana ya? 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 11 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Jill Stein, capres pro Palestina/Puspa Larasati-Context

Context.id, JAKARTA - Pilpres AS 2024 sudah terlaksana. Pemenangnya juga sudah diketahui, yakni Donald Trump, meskipun belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah AS.

Namun, sebenarnya ada hal yang menarik dari pilpres di AS ini. Selama ini kita selalu disuguhi persaingan antara Donald Trump dari Partai Republik dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat. 

Padahal ada capres-capres lain yang ikut serta kontestasi itu yakni Cornel West, Chase Oliver, Claudia De la Cruz, dan yang paling unik Jill Stein,

Jill Stein ini capres pembela Palestina dari Green Party atau Partai Hijau. Wanita berumur 74 tahun punya latar belakang pendidikan yang nggak main-main. 

Pada 1973, dia lulus dengan status magna cum laude dari Universitas Harvard, dengan gelar di bidang psikologi, sosiologi, dan antropologi.

Kemudian pada 1979, dia juga telah menyelesaikan pendidikan dari Harvard Medical School,dan sempat melakukan praktik kedokteran di Boston selama sekitar 25 tahun.

Selain menjadi dokter, dia juga aktif sebagai seorang aktivis lingkungan, dan sempat bekerja sebagai advokat kesehatan lingkungan pada akhir 90-an.

Lalu pada 2002, melalui Green Party, Stein mulai masuk ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai capres sebanyak tiga kali!

Nah, pada saat berkecimpung di dunia politik ini, meskipun lahir dari keluarga Yahudi, Stein vokal banget menentang kependudukan Israel di Palestina.

Dia bahkan telah mengkritik pemerintah AS yang terus memberikan bantuan kepada Israel dari hasil pajak rakyat AS

Kendati mendapat dukungan dari aktivis dan masyarakat Arab maupun muslim yang tinggal di AS, seperti diketahui amat mustahil Stein bisa menang di pilpres. 

Secara, selama ini Pilpres AS selalu didominasi Partai Demokrat dan Republik yang didukung taipan-taipan kelas dunia, misalnya Elon Musk yang mendapat untung banyak karena jagoannya yakni Donald Trump menang. 

Kondisinya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, para capres pasti didukung kelompok pengusaha. Eh atau di sini yang ngikutin sana ya? 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Raja Ampat, Antara Surga dan Sekop Tambang

Raja Ampat, surga keanekaragaman hayati dunia, terancam menjadi kawasan industri tambang nikel yang seringkali menyisakan kerusakan ekologis.

Renita Sukma . 18 June 2025

Pekerja Indonesia Numpuk di Jepang, Sinyal Bagus atau Buruk?

Tingginya minat terhadap pekerja asing seperti dari Indonesia berkaitan erat dengan krisis demografi yang dialami Jepang

Renita Sukma . 13 June 2025

Mengapa Sejarah Indonesia Perlu Direvisi?

Dari mitos penjajahan 350 tahun hingga pertarungan narasi masa depan

Naufal Jauhar Nazhif . 05 June 2025

Dampak Tersembunyi Militer, Menghancurkan Sekaligus Mencemari Bumi

Sedikit yang tahu setiap ledakan bom, pelatihan militer dan bahkan keberadaan pangkalan militer menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar.

Naufal Jauhar Nazhif . 03 June 2025