Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina
Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party
Context.id, JAKARTA - Pilpres AS 2024 sudah terlaksana. Pemenangnya juga sudah diketahui, yakni Donald Trump, meskipun belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah AS.
Namun, sebenarnya ada hal yang menarik dari pilpres di AS ini. Selama ini kita selalu disuguhi persaingan antara Donald Trump dari Partai Republik dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Padahal ada capres-capres lain yang ikut serta kontestasi itu yakni Cornel West, Chase Oliver, Claudia De la Cruz, dan yang paling unik Jill Stein,
Jill Stein ini capres pembela Palestina dari Green Party atau Partai Hijau. Wanita berumur 74 tahun punya latar belakang pendidikan yang nggak main-main.
Pada 1973, dia lulus dengan status magna cum laude dari Universitas Harvard, dengan gelar di bidang psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Kemudian pada 1979, dia juga telah menyelesaikan pendidikan dari Harvard Medical School,dan sempat melakukan praktik kedokteran di Boston selama sekitar 25 tahun.
Selain menjadi dokter, dia juga aktif sebagai seorang aktivis lingkungan, dan sempat bekerja sebagai advokat kesehatan lingkungan pada akhir 90-an.
Lalu pada 2002, melalui Green Party, Stein mulai masuk ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai capres sebanyak tiga kali!
Nah, pada saat berkecimpung di dunia politik ini, meskipun lahir dari keluarga Yahudi, Stein vokal banget menentang kependudukan Israel di Palestina.
Dia bahkan telah mengkritik pemerintah AS yang terus memberikan bantuan kepada Israel dari hasil pajak rakyat AS
Kendati mendapat dukungan dari aktivis dan masyarakat Arab maupun muslim yang tinggal di AS, seperti diketahui amat mustahil Stein bisa menang di pilpres.
Secara, selama ini Pilpres AS selalu didominasi Partai Demokrat dan Republik yang didukung taipan-taipan kelas dunia, misalnya Elon Musk yang mendapat untung banyak karena jagoannya yakni Donald Trump menang.
Kondisinya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, para capres pasti didukung kelompok pengusaha. Eh atau di sini yang ngikutin sana ya?
RELATED ARTICLES
Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina
Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party
Context.id, JAKARTA - Pilpres AS 2024 sudah terlaksana. Pemenangnya juga sudah diketahui, yakni Donald Trump, meskipun belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah AS.
Namun, sebenarnya ada hal yang menarik dari pilpres di AS ini. Selama ini kita selalu disuguhi persaingan antara Donald Trump dari Partai Republik dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Padahal ada capres-capres lain yang ikut serta kontestasi itu yakni Cornel West, Chase Oliver, Claudia De la Cruz, dan yang paling unik Jill Stein,
Jill Stein ini capres pembela Palestina dari Green Party atau Partai Hijau. Wanita berumur 74 tahun punya latar belakang pendidikan yang nggak main-main.
Pada 1973, dia lulus dengan status magna cum laude dari Universitas Harvard, dengan gelar di bidang psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Kemudian pada 1979, dia juga telah menyelesaikan pendidikan dari Harvard Medical School,dan sempat melakukan praktik kedokteran di Boston selama sekitar 25 tahun.
Selain menjadi dokter, dia juga aktif sebagai seorang aktivis lingkungan, dan sempat bekerja sebagai advokat kesehatan lingkungan pada akhir 90-an.
Lalu pada 2002, melalui Green Party, Stein mulai masuk ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai capres sebanyak tiga kali!
Nah, pada saat berkecimpung di dunia politik ini, meskipun lahir dari keluarga Yahudi, Stein vokal banget menentang kependudukan Israel di Palestina.
Dia bahkan telah mengkritik pemerintah AS yang terus memberikan bantuan kepada Israel dari hasil pajak rakyat AS
Kendati mendapat dukungan dari aktivis dan masyarakat Arab maupun muslim yang tinggal di AS, seperti diketahui amat mustahil Stein bisa menang di pilpres.
Secara, selama ini Pilpres AS selalu didominasi Partai Demokrat dan Republik yang didukung taipan-taipan kelas dunia, misalnya Elon Musk yang mendapat untung banyak karena jagoannya yakni Donald Trump menang.
Kondisinya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, para capres pasti didukung kelompok pengusaha. Eh atau di sini yang ngikutin sana ya?
POPULAR
RELATED ARTICLES