Share

Unfold 07 November 2024

Pentagon Tuduh Kim Jong Un Bantu Putin di Ukraina, Kirim Ribuan Tentara!

Tudingan keterlibatan Korea Utara di perang Rusia-Ukraina membuat situasi semakin mencekam dan memanas.

Kim Jong Un kirim pasukan ke Rusia/ Rizki Ghazali-Context

Context.id, JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hampir tiga tahun, yaitu sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Perang ini merupakan konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. 

Persoalannya, perang kedua negara yang berada di Eropa ini nyatanya menyeret negara lain yang tidak berada di benua tersebut. Melibatkan Amerika Serikat yang negaranya di benua Amerika? Ini tentu saja. 

Tapi nggak hanya AS saja, Korea Utara (Korut) yang ada di Asia juga terlibat. Lah kok bisa? Ya bisa-bisa saja. Pasalnya, hubungan Rusia dan Korea Utara, terutama di bidang militer terus meningkat akhir-akhir ini. 

Apalagi, keduanya saat ini punya musuh yang sama, yaitu negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat. 

Bahkan pada kunjungannya ke Rusia pada 2023, pemimpin tertinggi Korut yakni Kim Jong Un bilang ke Putin, kalau Rusia sedang melakukan perjuangan suci melawan Barat. 

Perang suci melawan imperialisme Barat itulah yang membuat Jong Un ini ngebet ingin membantu Rusia. 

Setahun setelah kunjungan itu, tepatnya Oktober kemarin, Pentagon alias Markas Besar Departemen Pertahanan AS merilis pernyataan bahwa intelijennya menemukan adanya keterlibatan tentara Korut di perang Rusia-Ukraina. 

Ya, Korut disebut-sebut telah mengirim tentara untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Tentara yang membantu juga bukan sedikit jumlahnya, tapi mencapai 10.000 tentara

Kabar dari Pentagon lagi, ada sekitar 2.000 tentara Korut yang disiagakan di Rusia bagian barat dan diberikan seragam serta dipersennjatai peralatan militer Rusia. 

Intelijen Ukraina juga menambahkan pasukan ini bukan cuma siaga, tapi bakal ikut pertempuran membantu pasukannya Putin di wilayah perbatasan Kursk

Namun kabar adanya tentara Korut di Rusia dibantah sama Perwakilan Rusia di PBB, Vasily Nebenzya.

Meneurut Nebenzya kerja sama militer kedua negara memang ada, tapi nggak sampai mengirim bantuan tentara ke perang Ukraina

Tapi memang, setelah hubungan Rusia-Korut menghangat, tuduhan-tuduhan serupa kerap dilontarkan oleh Barat

Sebelumnya Barat menuding Korut mengirim 1.000 kontainer peralatan militernya ke Rusia dengan imbalan transfer teknologi nuklir canggih dari Rusia ke Korut

Persoalannya kalau Korut beneran ngirim pasukan ke Ukraina, ini bisa membuat negara lain seperti China dan AS terjun langsung ke dalam konflik dan perang bisa meluas ke semenanjung Korea hingga Indo-Pasifik.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 07 November 2024

Pentagon Tuduh Kim Jong Un Bantu Putin di Ukraina, Kirim Ribuan Tentara!

Tudingan keterlibatan Korea Utara di perang Rusia-Ukraina membuat situasi semakin mencekam dan memanas.

Kim Jong Un kirim pasukan ke Rusia/ Rizki Ghazali-Context

Context.id, JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hampir tiga tahun, yaitu sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Perang ini merupakan konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. 

Persoalannya, perang kedua negara yang berada di Eropa ini nyatanya menyeret negara lain yang tidak berada di benua tersebut. Melibatkan Amerika Serikat yang negaranya di benua Amerika? Ini tentu saja. 

Tapi nggak hanya AS saja, Korea Utara (Korut) yang ada di Asia juga terlibat. Lah kok bisa? Ya bisa-bisa saja. Pasalnya, hubungan Rusia dan Korea Utara, terutama di bidang militer terus meningkat akhir-akhir ini. 

Apalagi, keduanya saat ini punya musuh yang sama, yaitu negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat. 

Bahkan pada kunjungannya ke Rusia pada 2023, pemimpin tertinggi Korut yakni Kim Jong Un bilang ke Putin, kalau Rusia sedang melakukan perjuangan suci melawan Barat. 

Perang suci melawan imperialisme Barat itulah yang membuat Jong Un ini ngebet ingin membantu Rusia. 

Setahun setelah kunjungan itu, tepatnya Oktober kemarin, Pentagon alias Markas Besar Departemen Pertahanan AS merilis pernyataan bahwa intelijennya menemukan adanya keterlibatan tentara Korut di perang Rusia-Ukraina. 

Ya, Korut disebut-sebut telah mengirim tentara untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Tentara yang membantu juga bukan sedikit jumlahnya, tapi mencapai 10.000 tentara

Kabar dari Pentagon lagi, ada sekitar 2.000 tentara Korut yang disiagakan di Rusia bagian barat dan diberikan seragam serta dipersennjatai peralatan militer Rusia. 

Intelijen Ukraina juga menambahkan pasukan ini bukan cuma siaga, tapi bakal ikut pertempuran membantu pasukannya Putin di wilayah perbatasan Kursk

Namun kabar adanya tentara Korut di Rusia dibantah sama Perwakilan Rusia di PBB, Vasily Nebenzya.

Meneurut Nebenzya kerja sama militer kedua negara memang ada, tapi nggak sampai mengirim bantuan tentara ke perang Ukraina

Tapi memang, setelah hubungan Rusia-Korut menghangat, tuduhan-tuduhan serupa kerap dilontarkan oleh Barat

Sebelumnya Barat menuding Korut mengirim 1.000 kontainer peralatan militernya ke Rusia dengan imbalan transfer teknologi nuklir canggih dari Rusia ke Korut

Persoalannya kalau Korut beneran ngirim pasukan ke Ukraina, ini bisa membuat negara lain seperti China dan AS terjun langsung ke dalam konflik dan perang bisa meluas ke semenanjung Korea hingga Indo-Pasifik.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol ma ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Naufal Jauhar Nazhif . 11 November 2024

Pentagon Tuduh Kim Jong Un Bantu Putin di Ukraina, Kirim Ribuan Tentara!

Tudingan keterlibatan Korea Utara di perang Rusia-Ukraina membuat situasi semakin mencekam dan memanas.

Naufal Jauhar Nazhif . 07 November 2024

AI Ancam Lahan Pekerjaan Manusia? Ini Cara Menghindarinya!

CEO NVIDIA Jensen Huang, baru-baru ini mengatakan ada kemungkinan jika AI akan menggantikan sejumlah pekerjaan manusia

Naufal Jauhar Nazhif . 05 November 2024