Share

Unfold 05 November 2024

AI Ancam Lahan Pekerjaan Manusia? Ini Cara Menghindarinya!

CEO NVIDIA Jensen Huang, baru-baru ini mengatakan ada kemungkinan jika AI akan menggantikan sejumlah pekerjaan manusia

Context.id, JAKARTA - Pernah nonton film I, Robot? Film berseting Chicago pada 2035, yang menggambarkan kemajuan teknologi dan bagaimana manusia hidup berdampingan dengan robot.

Banyak robot-robot cerdas yang digerakkan kecerdasan buatan (AI) mengisi pos-pos pelayanan publik. Situasi seperti gambaran di film itu rasa-rasanya semakin dekat dengan kehidupan manusia saat ini.

Booming AI di semua bidang kehidupan, perkembangan dan kemajuan robot humanoid, terakhir ada lukisan buat robot yang laku terjual dengan harga tinggi di sebuah rumah lelang Inggris membuat kita harus siap berada dalam kondisi itu. 

Belum lama ini, CEO NVIDIA Jensen Huang, salah satu orang yang berkontribusi besar bagi perkembangan AI menyatakan kalau teknologi ini memang bisa menggantikan pekerjaan manusia, meskipun belum sepenuhnya. 

Kata Jensen, AI mungkin bisa mengerjakan 20% pekerjaan manusia yang ada saat ini, terutama yang berkaitan dengan teknologi. Hanya saja yang menjadi catatan, walaupun hanya 20%, saat pekerjaan itu diambil alih oleh AI, hasilnya meningkat 1.000 kali lebih baik!

Nah, sejalan dengan pandangan itu Wamen Pendidikan Tinggi RI yang baru, Profesor Stella Christie pernah bilang kalau mesin, termasuk AI itu bisa berpikir. 

Apa yang dikerjakan oleh manusia, hasilnya bisa sama persis dengan apa yang dikerjakan oleh AI

Memang ada kemungkinan besar apa yang dikerjakan oleh AI itu tidak selalu benar alias punya potensi salah. Tapi ingat, AI itu terus berkembang memperbaiki dirinya baik dilatih oleh penciptanya maupun menyerap informasi yang didapatkannya sendiri.

Salah satu cara agar bisa bersaing dan nggak kesalip oleh kecanggihan AI, adalah dengan memiliki skill yang lebih baik dari AI, mau itu Dall-E, Runway, ataupun ChatGPT 

Nah, kata Prof Stella, ada dua hal yang tidak bisa dilakukan oleh AI, yakni human focus skill, dan system thinking. Duh, suatu saat nanti, dunia bakal dikuasai AI beneran tidak ya?



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Naufal Jauhar Nazhif

Unfold 05 November 2024

AI Ancam Lahan Pekerjaan Manusia? Ini Cara Menghindarinya!

CEO NVIDIA Jensen Huang, baru-baru ini mengatakan ada kemungkinan jika AI akan menggantikan sejumlah pekerjaan manusia

Context.id, JAKARTA - Pernah nonton film I, Robot? Film berseting Chicago pada 2035, yang menggambarkan kemajuan teknologi dan bagaimana manusia hidup berdampingan dengan robot.

Banyak robot-robot cerdas yang digerakkan kecerdasan buatan (AI) mengisi pos-pos pelayanan publik. Situasi seperti gambaran di film itu rasa-rasanya semakin dekat dengan kehidupan manusia saat ini.

Booming AI di semua bidang kehidupan, perkembangan dan kemajuan robot humanoid, terakhir ada lukisan buat robot yang laku terjual dengan harga tinggi di sebuah rumah lelang Inggris membuat kita harus siap berada dalam kondisi itu. 

Belum lama ini, CEO NVIDIA Jensen Huang, salah satu orang yang berkontribusi besar bagi perkembangan AI menyatakan kalau teknologi ini memang bisa menggantikan pekerjaan manusia, meskipun belum sepenuhnya. 

Kata Jensen, AI mungkin bisa mengerjakan 20% pekerjaan manusia yang ada saat ini, terutama yang berkaitan dengan teknologi. Hanya saja yang menjadi catatan, walaupun hanya 20%, saat pekerjaan itu diambil alih oleh AI, hasilnya meningkat 1.000 kali lebih baik!

Nah, sejalan dengan pandangan itu Wamen Pendidikan Tinggi RI yang baru, Profesor Stella Christie pernah bilang kalau mesin, termasuk AI itu bisa berpikir. 

Apa yang dikerjakan oleh manusia, hasilnya bisa sama persis dengan apa yang dikerjakan oleh AI

Memang ada kemungkinan besar apa yang dikerjakan oleh AI itu tidak selalu benar alias punya potensi salah. Tapi ingat, AI itu terus berkembang memperbaiki dirinya baik dilatih oleh penciptanya maupun menyerap informasi yang didapatkannya sendiri.

Salah satu cara agar bisa bersaing dan nggak kesalip oleh kecanggihan AI, adalah dengan memiliki skill yang lebih baik dari AI, mau itu Dall-E, Runway, ataupun ChatGPT 

Nah, kata Prof Stella, ada dua hal yang tidak bisa dilakukan oleh AI, yakni human focus skill, dan system thinking. Duh, suatu saat nanti, dunia bakal dikuasai AI beneran tidak ya?



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Naufal Jauhar Nazhif


RELATED ARTICLES

Karir Marselino Ferdinan, dari Persebaya hingga ke Kasta Kedua Liga Inggris

Marselino Ferdinan, pemain kelahiran Jakarta ini sukses memikat perhatian dunia dengan penampilan berkelasnya. Bagaimana jejak karirnya?

Naufal Jauhar Nazhif . 23 November 2024

Oleh-oleh Prabowo dari KTT APEC di Peru, Apa Saja?

Selain menghadiri KTT APEC, di Peru, Prabowo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Kepala Negara Peru, Kanada, dan juga ...

Naufal Jauhar Nazhif . 21 November 2024

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol ma ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Naufal Jauhar Nazhif . 11 November 2024