Hubungan China-Rusia yang Semakin Menguat Bikin AS Ketar-ketir!
Kedekatan China dengan Rusia, bukan hanya gimik semata. Beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi kedua negara terus meningkat, terutama setelah terjadinya Perang Ukraina
Context.id, JAKARTA - Satu dekade belakangan ini Rusia dan China makin mesra. Hubungan kedua negara terus menguat dan bahkan menginisiasi satu blok kekuatan ekonomi baru, yakni BRICS.
BRICS merupakan singkatan dari lima negara berkembang yang berpengaruh yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan dan pada hakekatnya bertujuan memperkuat suara negara-negara berkembang di hadapan dominasi-dominasi negara maju alias Barat
Namun belakangan anggota BRICS bukan hanya lima negara tadi, tapi bertambah menjadi Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Masih ada juga negara mitra seperti Turki, Malaysia, Vietnam, Thailand dan banyak lagi.
Nah, balik lagi ke hubungan Rusia-China, saat KTT BRICS 2024 berlangsung di Kazan, Rusia 22 Okt-24 Oktober kemarin, pemimpin China Xi Jinping mengeluarkan pesan khusus kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kata Xi, meskipun dunia lagi kacau, dirinya meyakini persahabatan antara kedua negara akan terus berlanjut dari generasi ke generasi. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Xi ngomongin persahabatan antar kedua negara yang berbatasan langsung ini
Pada Februari 2022, Xi dan Putin telah mendeklarasikan kemitraan ‘tanpa batas’
Mei lalu, Xi dan Putin juga menjanjikan ‘era baru’ dalam kemitraan kedua negara.
Hubungan kedua negara ini memang sudah berlangsung lama, bahkan berlangsung saat Rusia masih bernama Uni Soviet. Komunisme China juga belajar dari Uni Soviet (Rusia) meskipun akhirnya berbeda penerapannya.
Nah selain itu, eratnya hubungan kedua negara juga karena punya musuh yang sama, yakni negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Pasalnya, AS juga menganggap China sebagai pesaing ekonomi terbesarnya, dan Rusia jadi ancaman keamanan negara paling berbahaya.
Jadi saat Rusia menginvasi Ukraina, tidak seperti Barat yang marah-marah, China juga diam dan malah mendukung Rusia secara ekonomi. Saat negara Barat mengembargo dan memberikan sanksi kepada Rusia, China malah tidak.
Inilah yang membuat Rusia tenang-tenang saja meski sanksi dari Barat berjalan. Toh ekonomi Rusia tetap bisa tumbuh 3,6% pada 2023.
Jadi, setelah ekspor Uni Eropa ke Rusia menyusut hingga 60%, ekspor China ke Rusia justru meningkat 65% sejak 2021, melampaui US$110 miliar pada 2023.
Di saat bersamaan, nilai perdagangan kedua negara pun terus melesat, dan telah mencapai US$240 miliar pada 2023. Peningkatan perdagangan China-Rusia telah menempatkan China sebagai mitra dagang terbesar Rusia, melewati Uni Eropa
Gimana nggak makin deket, orang kerja sama ekonominya juga gede banget
RELATED ARTICLES
Hubungan China-Rusia yang Semakin Menguat Bikin AS Ketar-ketir!
Kedekatan China dengan Rusia, bukan hanya gimik semata. Beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi kedua negara terus meningkat, terutama setelah terjadinya Perang Ukraina
Context.id, JAKARTA - Satu dekade belakangan ini Rusia dan China makin mesra. Hubungan kedua negara terus menguat dan bahkan menginisiasi satu blok kekuatan ekonomi baru, yakni BRICS.
BRICS merupakan singkatan dari lima negara berkembang yang berpengaruh yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan dan pada hakekatnya bertujuan memperkuat suara negara-negara berkembang di hadapan dominasi-dominasi negara maju alias Barat
Namun belakangan anggota BRICS bukan hanya lima negara tadi, tapi bertambah menjadi Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Masih ada juga negara mitra seperti Turki, Malaysia, Vietnam, Thailand dan banyak lagi.
Nah, balik lagi ke hubungan Rusia-China, saat KTT BRICS 2024 berlangsung di Kazan, Rusia 22 Okt-24 Oktober kemarin, pemimpin China Xi Jinping mengeluarkan pesan khusus kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kata Xi, meskipun dunia lagi kacau, dirinya meyakini persahabatan antara kedua negara akan terus berlanjut dari generasi ke generasi. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Xi ngomongin persahabatan antar kedua negara yang berbatasan langsung ini
Pada Februari 2022, Xi dan Putin telah mendeklarasikan kemitraan ‘tanpa batas’
Mei lalu, Xi dan Putin juga menjanjikan ‘era baru’ dalam kemitraan kedua negara.
Hubungan kedua negara ini memang sudah berlangsung lama, bahkan berlangsung saat Rusia masih bernama Uni Soviet. Komunisme China juga belajar dari Uni Soviet (Rusia) meskipun akhirnya berbeda penerapannya.
Nah selain itu, eratnya hubungan kedua negara juga karena punya musuh yang sama, yakni negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Pasalnya, AS juga menganggap China sebagai pesaing ekonomi terbesarnya, dan Rusia jadi ancaman keamanan negara paling berbahaya.
Jadi saat Rusia menginvasi Ukraina, tidak seperti Barat yang marah-marah, China juga diam dan malah mendukung Rusia secara ekonomi. Saat negara Barat mengembargo dan memberikan sanksi kepada Rusia, China malah tidak.
Inilah yang membuat Rusia tenang-tenang saja meski sanksi dari Barat berjalan. Toh ekonomi Rusia tetap bisa tumbuh 3,6% pada 2023.
Jadi, setelah ekspor Uni Eropa ke Rusia menyusut hingga 60%, ekspor China ke Rusia justru meningkat 65% sejak 2021, melampaui US$110 miliar pada 2023.
Di saat bersamaan, nilai perdagangan kedua negara pun terus melesat, dan telah mencapai US$240 miliar pada 2023. Peningkatan perdagangan China-Rusia telah menempatkan China sebagai mitra dagang terbesar Rusia, melewati Uni Eropa
Gimana nggak makin deket, orang kerja sama ekonominya juga gede banget
POPULAR
RELATED ARTICLES