Mengenal UNIFIL, Penjaga Perdamaian yang Hidupnya Tidak Damai
Perang tak kunjung henti antara Israel dan Hizbullah di Lebanon membuat PBB memutuskan untuk membentuk pasukan perdamaian, alias UNIFIL
Context.id, JAKARTA - Dua prajurit TNI terluka setelah tank Merkava milik Israelmenyerang menara pengamatan UNIFIL di Naqoura. Tembakan tank tersebut membuat kedua prajurit terjatuh, hingga harus dirawat di rumah sakit!
Tapi tapi tapi.. yang perang kan Israel dengan Hizbullah di Lebanon, kenapa bisa ada prajurit TNI yang terluka?? Jadi, kedua prajurit TNI tersebut adalah kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFILalias Pasukan Sementara PBB di Lebanon, yang misi utamanya adalah menjaga perdamaian.
UNIFIL ini didirikan pada Maret 1978, dan mulanya ditugaskan untuk memantau penarikan pasukan Israel setelah melakukan invasi di wilayah Lebanon. Pada 2000, setelah Israel kembali menginvasi Lebanon, PBB menetapkan Blue Line, dan UNIFIL ditugaskan memantau garis tersebut.
Setelah perang yang kembali terjadi pada 2006, UNIFIL dikasih mandat yang lebih luas, termasuk mengambil segala yang diperlukan untuk menciptakan perdamaian.
Meskipun dalam tanda kutip ‘cuma’ pasukan penjaga perdamaian, bukan berarti hidup mereka damai-damai aja karena sejak dibentuk pada 1978, sebanyak 326 pasukan UNIFIL telah kehilangan nyawanya
Saat ini, ada lebih dari 10.000 pasukan UNIFIL yang berasal dari 50 negara, dengan Indonesia jadi penyumbang pasukan terbanyak! (Kasih penekanam karena Indonesia ngirim pasukan paling banyak)
UNIFIL tidak beroperasi di seluruh Lebanon, melainkan di wilayah seluas 410 mil di antara Sungai Litani dan Blue Line yang letaknya di Lebanon Selatan. Nah, posisi tersebut lah yang membuat UNIFIL kerap terlibat dengan konflik antara dua kubu, kayak yang dialami kontingen Indonesia.
Padahal, kalau UNIFIL diserang, itu dianggap telah melanggar Resolusi Nomor 1701 D ewan Keamanan PBB, lho! Dunia pun telah mengecam keras tindakan Pasukan Pertahanan Israel alias IDF tersebut terhadap dua pasukan TNI
RELATED ARTICLES
Mengenal UNIFIL, Penjaga Perdamaian yang Hidupnya Tidak Damai
Perang tak kunjung henti antara Israel dan Hizbullah di Lebanon membuat PBB memutuskan untuk membentuk pasukan perdamaian, alias UNIFIL
Context.id, JAKARTA - Dua prajurit TNI terluka setelah tank Merkava milik Israelmenyerang menara pengamatan UNIFIL di Naqoura. Tembakan tank tersebut membuat kedua prajurit terjatuh, hingga harus dirawat di rumah sakit!
Tapi tapi tapi.. yang perang kan Israel dengan Hizbullah di Lebanon, kenapa bisa ada prajurit TNI yang terluka?? Jadi, kedua prajurit TNI tersebut adalah kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFILalias Pasukan Sementara PBB di Lebanon, yang misi utamanya adalah menjaga perdamaian.
UNIFIL ini didirikan pada Maret 1978, dan mulanya ditugaskan untuk memantau penarikan pasukan Israel setelah melakukan invasi di wilayah Lebanon. Pada 2000, setelah Israel kembali menginvasi Lebanon, PBB menetapkan Blue Line, dan UNIFIL ditugaskan memantau garis tersebut.
Setelah perang yang kembali terjadi pada 2006, UNIFIL dikasih mandat yang lebih luas, termasuk mengambil segala yang diperlukan untuk menciptakan perdamaian.
Meskipun dalam tanda kutip ‘cuma’ pasukan penjaga perdamaian, bukan berarti hidup mereka damai-damai aja karena sejak dibentuk pada 1978, sebanyak 326 pasukan UNIFIL telah kehilangan nyawanya
Saat ini, ada lebih dari 10.000 pasukan UNIFIL yang berasal dari 50 negara, dengan Indonesia jadi penyumbang pasukan terbanyak! (Kasih penekanam karena Indonesia ngirim pasukan paling banyak)
UNIFIL tidak beroperasi di seluruh Lebanon, melainkan di wilayah seluas 410 mil di antara Sungai Litani dan Blue Line yang letaknya di Lebanon Selatan. Nah, posisi tersebut lah yang membuat UNIFIL kerap terlibat dengan konflik antara dua kubu, kayak yang dialami kontingen Indonesia.
Padahal, kalau UNIFIL diserang, itu dianggap telah melanggar Resolusi Nomor 1701 D ewan Keamanan PBB, lho! Dunia pun telah mengecam keras tindakan Pasukan Pertahanan Israel alias IDF tersebut terhadap dua pasukan TNI
POPULAR
RELATED ARTICLES