Share

Unfold 10 Oktober 2024

Indonesia akan Bentuk Tentara Siber, Bakal Secanggih Apa?

Di era modern ini, serangan musuh bukan hanya bisa dilakukan dari darat, udara, atau lautan tapi juga lewat jaringan internet alias siber.

Context.id, JAKARTA - Sempat hadir atau lihat perayaan HUT TNI ke-79 kemarin? Keren nggak? Ada pameran alutsista (alat utama sistem senjata) TNI loh, mulai dari rudal, senjata serbu, panser, kapal sampai drone alias pesawat nirawak.

Nah itu kan senjata-senjata konvensional yang digunakan tentara pada umumnya ya. Kalau nanti jadi ada tentara siber, senjatanya apa ya? Bawa laptop kali ya? Sebelumnya, kamu udah tahu belum? Indonesia punya rencana buat membentuk tentara siber, lho!

Hal ini pun sudah diusulkan beberapa kali oleh para pejabat tinggi negara. Salah satunya Ketua MPR periode 2019-2024, Bamsoet, yang bilang TNI butuh membentuk pasukan siber sebagai marta ke-4. 

Tujuannya? Ya apalagi kalau bukan untuk melindungi kedaulatan siber di Indonesia. Tahu sendiri kan, dunia internet atau digital  kita sering banget diretas. Datanya dicolongin dan dijual di pasar gelap. 

Soal pasukan siber ini memang beberapa kali juga jadi bahasan di internal TNI, terutama di era Panglima TNI Laksamana Yudo dan Jenderal Agus.  

Kedaulatan siber sendiri mencakup tiga aspek, yakni infrastruktur digital, perlindungan data, dan pengendalian konten.  Nantinya tentara siber akan menggunakan peralatan komputer dan internet untuk menyerang dan melindungi negara.

Presiden Jokowi pun juga mendukung hal ini, dan menyarankan agar pembentukan tentara Siber dimulai di era Prabowo. Presiden Prabowo harusnya sih mendukung ya. Secara, dia kan purnawirawan perwira TNI. 

Masalahnya memangnya TNI udah secanggih itu ya buat bikin tentara siber? Kalau kata KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, kalau cuma diurus dari kalangan militer, kayaknya sih agak telat, karena harus belajar terlebih dahulu.

Nah, makanya itu, dia bilang kalau tentara siber akan digabung dengan sipil, yang tentunya sudah lebih ngerti.

Ngomong-ngomong soal tentara siber, Indonesia mungkin bisa mencontoh Singapura yang sudah lebih dulu punya tentara siber dengan nama Digital and Intelligence Service a.k.a DIS.  Sama kayak AU,AD, dan AL-nya Singapura, DIS juga punya markas besar, hingga berbagai macam departemen yang tentunya canggihnya punya. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 10 Oktober 2024

Indonesia akan Bentuk Tentara Siber, Bakal Secanggih Apa?

Di era modern ini, serangan musuh bukan hanya bisa dilakukan dari darat, udara, atau lautan tapi juga lewat jaringan internet alias siber.

Context.id, JAKARTA - Sempat hadir atau lihat perayaan HUT TNI ke-79 kemarin? Keren nggak? Ada pameran alutsista (alat utama sistem senjata) TNI loh, mulai dari rudal, senjata serbu, panser, kapal sampai drone alias pesawat nirawak.

Nah itu kan senjata-senjata konvensional yang digunakan tentara pada umumnya ya. Kalau nanti jadi ada tentara siber, senjatanya apa ya? Bawa laptop kali ya? Sebelumnya, kamu udah tahu belum? Indonesia punya rencana buat membentuk tentara siber, lho!

Hal ini pun sudah diusulkan beberapa kali oleh para pejabat tinggi negara. Salah satunya Ketua MPR periode 2019-2024, Bamsoet, yang bilang TNI butuh membentuk pasukan siber sebagai marta ke-4. 

Tujuannya? Ya apalagi kalau bukan untuk melindungi kedaulatan siber di Indonesia. Tahu sendiri kan, dunia internet atau digital  kita sering banget diretas. Datanya dicolongin dan dijual di pasar gelap. 

Soal pasukan siber ini memang beberapa kali juga jadi bahasan di internal TNI, terutama di era Panglima TNI Laksamana Yudo dan Jenderal Agus.  

Kedaulatan siber sendiri mencakup tiga aspek, yakni infrastruktur digital, perlindungan data, dan pengendalian konten.  Nantinya tentara siber akan menggunakan peralatan komputer dan internet untuk menyerang dan melindungi negara.

Presiden Jokowi pun juga mendukung hal ini, dan menyarankan agar pembentukan tentara Siber dimulai di era Prabowo. Presiden Prabowo harusnya sih mendukung ya. Secara, dia kan purnawirawan perwira TNI. 

Masalahnya memangnya TNI udah secanggih itu ya buat bikin tentara siber? Kalau kata KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, kalau cuma diurus dari kalangan militer, kayaknya sih agak telat, karena harus belajar terlebih dahulu.

Nah, makanya itu, dia bilang kalau tentara siber akan digabung dengan sipil, yang tentunya sudah lebih ngerti.

Ngomong-ngomong soal tentara siber, Indonesia mungkin bisa mencontoh Singapura yang sudah lebih dulu punya tentara siber dengan nama Digital and Intelligence Service a.k.a DIS.  Sama kayak AU,AD, dan AL-nya Singapura, DIS juga punya markas besar, hingga berbagai macam departemen yang tentunya canggihnya punya. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Oleh-oleh Prabowo dari KTT APEC di Peru, Apa Saja?

Selain menghadiri KTT APEC, di Peru, Prabowo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Kepala Negara Peru, Kanada, dan juga ...

Naufal Jauhar Nazhif . 21 November 2024

Gencar Perangi Judol, tapi Kok Malah Makin Merajalela!?

Pemberantasan judol semakin gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ribuan orang ditangkap, ribuan website pun telah diblokir. Namun, judol ma ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024

Mengenal Jill Stein, Capres AS dari Green Party yang Mendukung Palestina

Selain Donald Trump dan Kamala Harris, Pilpres AS 2024 juga diikuti oleh beberapa capres salah satunya Jill Stein, kandidat dari Green Party

Naufal Jauhar Nazhif . 11 November 2024

Pentagon Tuduh Kim Jong Un Bantu Putin di Ukraina, Kirim Ribuan Tentara!

Tudingan keterlibatan Korea Utara di perang Rusia-Ukraina membuat situasi semakin mencekam dan memanas.

Naufal Jauhar Nazhif . 07 November 2024