Sebagian Warga Suriah Sambut Bahagia Kematian Nasrallah, Mengapa?
Keterlibatan Hizbullah di perang saudara Suriah membuat sebagian warga Suriah merayakan kematian Hasan Nasrallah
Context.id, JAKARTA — Kabar cukup mengejutkan datang dari Timur Tengah. Salah satu tokoh pembela Palestina dengan pengaruh cukup besar di wilayah tersebut baru saja tewas terbunuh. Tapi, berita ini malah disambut bahagia oleh sebagian penduduk Suriah.
Ya, Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, kelompok militan atau faksi militer di Lebanon tewas setelah dibom rudal oleh Israel. Yang mengherankan, Hizbullah itu pembela Palestina yang selalu memerangi Israel, tapi kenapa kematian pemimpinnya malah disambut suka cita?
Jadi begini, di Timur Tengah itu faksi militernya banyak, ada Hamas, Fattah, Hizbullah dan lainnya. Muslim? Iya. Tapi alirannya berbeda, ada yang Sunni dan ada yang Syiah. Perbedaan ini juga mempengaruhi dukungan politis.
Jadi Hizbullah ini proksi Iran yang memang mayoritas beraliran Syiah. Saat Suriah di bawah rezim Bashar Al Assad menghadapi pemberontakan, Hizbullah ini ikut membantu Bashar memerangi kelompok pemberontak.
Awalnya, keterlibatan Hizbullah di Suriah hanya bertujuan untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah dan desa-desa perbatasan, tapi akhirnya meluas ke keterlibatan militer.
Intervensi Hizbullah pun sangat membantu pasukan Bashar al-Assad, Presiden Suriah. Kehadiran kelompok tersebut di tengah konflik malah memperkeruh konflik yang pastinya berujung pada kekerasan terutama di wilayah Idlib, benteng terakhir bagi mereka yang dituduh sebagai ‘pemberontak’ pemerintah Suriah.
Jutaan orang di sana tersiksa akibat konflik, dan akhirnya eksodus ke wilayah lain karena tak tahan menerima kekerasan. Bekas luka akibat konflik mematikan inilah membuat banyak orang Suriah, terutama yang berada di Idlib, merayakan kematian Nasrallah.
RELATED ARTICLES
Sebagian Warga Suriah Sambut Bahagia Kematian Nasrallah, Mengapa?
Keterlibatan Hizbullah di perang saudara Suriah membuat sebagian warga Suriah merayakan kematian Hasan Nasrallah
Context.id, JAKARTA — Kabar cukup mengejutkan datang dari Timur Tengah. Salah satu tokoh pembela Palestina dengan pengaruh cukup besar di wilayah tersebut baru saja tewas terbunuh. Tapi, berita ini malah disambut bahagia oleh sebagian penduduk Suriah.
Ya, Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, kelompok militan atau faksi militer di Lebanon tewas setelah dibom rudal oleh Israel. Yang mengherankan, Hizbullah itu pembela Palestina yang selalu memerangi Israel, tapi kenapa kematian pemimpinnya malah disambut suka cita?
Jadi begini, di Timur Tengah itu faksi militernya banyak, ada Hamas, Fattah, Hizbullah dan lainnya. Muslim? Iya. Tapi alirannya berbeda, ada yang Sunni dan ada yang Syiah. Perbedaan ini juga mempengaruhi dukungan politis.
Jadi Hizbullah ini proksi Iran yang memang mayoritas beraliran Syiah. Saat Suriah di bawah rezim Bashar Al Assad menghadapi pemberontakan, Hizbullah ini ikut membantu Bashar memerangi kelompok pemberontak.
Awalnya, keterlibatan Hizbullah di Suriah hanya bertujuan untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah dan desa-desa perbatasan, tapi akhirnya meluas ke keterlibatan militer.
Intervensi Hizbullah pun sangat membantu pasukan Bashar al-Assad, Presiden Suriah. Kehadiran kelompok tersebut di tengah konflik malah memperkeruh konflik yang pastinya berujung pada kekerasan terutama di wilayah Idlib, benteng terakhir bagi mereka yang dituduh sebagai ‘pemberontak’ pemerintah Suriah.
Jutaan orang di sana tersiksa akibat konflik, dan akhirnya eksodus ke wilayah lain karena tak tahan menerima kekerasan. Bekas luka akibat konflik mematikan inilah membuat banyak orang Suriah, terutama yang berada di Idlib, merayakan kematian Nasrallah.
POPULAR
RELATED ARTICLES