Share

Stories 26 Agustus 2024

Gerry Cardinale, Pemilik Klub AC Milan yang Tajir Melintir

Pengalamannya bekerja di perusahaan investasi membuatnya mahir mengelola dana dan memiliki insting kuat bisnis yang bakalan cuan

Gery Cardinale, pemilik klub legenda Italia, AC Milan.

Context,id, JAKARTA - Nama Gerry Cardinale makin mencuat setelah taipan asal Amerika Serikat keturunan Italia itu mengakuisisi klub AC Milan.

Pembelian AC Milan dilakukan oleh kendaraan bisnis Gerry, RedBird. Melansir Fortune, konglomerasi ini perusahaan investasi yang berfokus pada pembangunan perusahaan dengan modal fleksibel dan kemitraan jangka panjang.

Sejak diluncurkan pada 2014, RedBird telah meraup lebih dari US$3,1 miliar dalam ekuitas dan investasi bersama di 20 perusahaan portofolio dalam beberapa indutri vertikal utamanya. 

Pertama, klaster olahraga, MICE dan perhotelan. Klub AC Milan berada pada klaster ini. Klaster kedua adalah layanan bisnis dan keuangan. Klaster ketiga, layanan energi serta industri.

Sebelum mendirikan RedBird, Gerry menghabiskan 20 tahun di Goldman Sachs. Di sana, ia menjadi mitra perusahaan dan pemimpin senior bisnis investasi ekuitas swasta Merchant Bank.

Saat itu dirinya  mengelola lebih dari US$100 miliar investasi modal swasta di berbagai bidang mulai dari pembiayaan, real estat, dan infrastruktur.

Selama masa jabatannya, Gerry bekerja sama dengan para pengusaha dan pemilik bisnis keluarga untuk membangun beberapa perusahaan multimiliar dolar yang sukses, termasuk Yankees Entertainment and Sports (YES) Network, jaringan olahraga regional nomor wahid di Amerika Serikat.

Nama lain yang bisa disebut adalah Legends Hospitality, perusahaan layanan tiket, konsesi, dan penjualan premium. 

Perusahaan itu didirikan melalui kemitraan dengan Dallas Cowboys dan New York Yankees, dan Suddenlink Communications, yang merupakan perusahaan kabel terbesar ke-7 di AS saat diakuisisi Altice USA.

Saat ini Gerry duduk di beberapa dewan di seluruh portofolio investasi RedBird, termasuk Aethon United, salah satu produsen hulu gas alam.

Perusahaan lainnya,  Ampler QSR, platform restoran cepat saji, kemudian Compass Datacenters, pengembang pusat data grosir.

Nama perusahaan lain yang dikedepankan adalah OneTeam Partners, sebuah perusahaan platform dengan NFL Players Association (NFLPA) dan MLB Players Association (MLBPA) yang membantu atlet memaksimalkan nilai hak atas nama, citra, dan rupa mereka.

RedBird juga berinvestasi di Skydance Media, perusahaan produksi konten asli yang didirikan oleh keluarga Ellison di seluruh teater, video berlangganan, animasi, dan permainan interaktif dan TierPoint, penyedia layanan infrastruktur TI dan pusat data yang berfokus pada solusi cloud privat dan hibrida.

Seperti orang tajir kebanyakan, Gery Cardinale pun aktif di bidang kemanusiaan. Dia menjadi wali amanat Mount Sinai Health System di New York City dan memimpin salah satu panitia seleksi multinegara bagian yang memberikan beasiswa Rhodes setiap tahun.

Gerry menerima gelar kehormatan Bachelor of Arts dari Universitas Harvard tempatnya studi dengan predikat magna cum laude dan gelar master filosofi dalam bidang politik dan teori politik dari Universitas Oxford.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 26 Agustus 2024

Gerry Cardinale, Pemilik Klub AC Milan yang Tajir Melintir

Pengalamannya bekerja di perusahaan investasi membuatnya mahir mengelola dana dan memiliki insting kuat bisnis yang bakalan cuan

Gery Cardinale, pemilik klub legenda Italia, AC Milan.

Context,id, JAKARTA - Nama Gerry Cardinale makin mencuat setelah taipan asal Amerika Serikat keturunan Italia itu mengakuisisi klub AC Milan.

Pembelian AC Milan dilakukan oleh kendaraan bisnis Gerry, RedBird. Melansir Fortune, konglomerasi ini perusahaan investasi yang berfokus pada pembangunan perusahaan dengan modal fleksibel dan kemitraan jangka panjang.

Sejak diluncurkan pada 2014, RedBird telah meraup lebih dari US$3,1 miliar dalam ekuitas dan investasi bersama di 20 perusahaan portofolio dalam beberapa indutri vertikal utamanya. 

Pertama, klaster olahraga, MICE dan perhotelan. Klub AC Milan berada pada klaster ini. Klaster kedua adalah layanan bisnis dan keuangan. Klaster ketiga, layanan energi serta industri.

Sebelum mendirikan RedBird, Gerry menghabiskan 20 tahun di Goldman Sachs. Di sana, ia menjadi mitra perusahaan dan pemimpin senior bisnis investasi ekuitas swasta Merchant Bank.

Saat itu dirinya  mengelola lebih dari US$100 miliar investasi modal swasta di berbagai bidang mulai dari pembiayaan, real estat, dan infrastruktur.

Selama masa jabatannya, Gerry bekerja sama dengan para pengusaha dan pemilik bisnis keluarga untuk membangun beberapa perusahaan multimiliar dolar yang sukses, termasuk Yankees Entertainment and Sports (YES) Network, jaringan olahraga regional nomor wahid di Amerika Serikat.

Nama lain yang bisa disebut adalah Legends Hospitality, perusahaan layanan tiket, konsesi, dan penjualan premium. 

Perusahaan itu didirikan melalui kemitraan dengan Dallas Cowboys dan New York Yankees, dan Suddenlink Communications, yang merupakan perusahaan kabel terbesar ke-7 di AS saat diakuisisi Altice USA.

Saat ini Gerry duduk di beberapa dewan di seluruh portofolio investasi RedBird, termasuk Aethon United, salah satu produsen hulu gas alam.

Perusahaan lainnya,  Ampler QSR, platform restoran cepat saji, kemudian Compass Datacenters, pengembang pusat data grosir.

Nama perusahaan lain yang dikedepankan adalah OneTeam Partners, sebuah perusahaan platform dengan NFL Players Association (NFLPA) dan MLB Players Association (MLBPA) yang membantu atlet memaksimalkan nilai hak atas nama, citra, dan rupa mereka.

RedBird juga berinvestasi di Skydance Media, perusahaan produksi konten asli yang didirikan oleh keluarga Ellison di seluruh teater, video berlangganan, animasi, dan permainan interaktif dan TierPoint, penyedia layanan infrastruktur TI dan pusat data yang berfokus pada solusi cloud privat dan hibrida.

Seperti orang tajir kebanyakan, Gery Cardinale pun aktif di bidang kemanusiaan. Dia menjadi wali amanat Mount Sinai Health System di New York City dan memimpin salah satu panitia seleksi multinegara bagian yang memberikan beasiswa Rhodes setiap tahun.

Gerry menerima gelar kehormatan Bachelor of Arts dari Universitas Harvard tempatnya studi dengan predikat magna cum laude dan gelar master filosofi dalam bidang politik dan teori politik dari Universitas Oxford.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Haruskah Tetap Belajar Coding di Dunia AI?

Kamp pelatihan coding dulunya tampak seperti tiket emas menuju masa depan yang aman secara ekonomi. Namun, saat janji itu memudar, apa yang harus ...

Context.id . 25 November 2024

Menuju Pemulihan: Dua Ilmuwan Harvard Mencari Jalan Cepat Atasi Depresi

Depresi menjadi musuh yang sulit ditaklukkan karena pengobatannya butuh waktu panjang

Context.id . 24 November 2024

Hati-hati! Terlalu Banyak Duduk Rentan Terkena Serangan Jantung

Menurut penelitian terbaru meskipun kita rajin olahraga yang rutin jika tubuh tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko gagal jantung hingga 60%

Context.id . 24 November 2024

Klaster AI Kempner Raih Predikat Superkomputer Hijau Tercepat di Dunia

Melalui peningkatan daya komputasi ini, kita dapat mempelajari lebih dalam bagaimana model generatif belajar untuk bernalar dan menyelesaikan tuga ...

Context.id . 23 November 2024