Stories - 12 August 2024

Syailendra Capital Gaet BTPN Untuk Tingkatkan Literasi Investasi

Kolaborasi pelaku industri diperlukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya reksa dana.


Penandatanganan nota kesepahaman yang mendasari kerja sama antara Syailendra Capital dan Bank BTPN, Senin (12/8/20-24).

Context.id, JAKARTA – Syailendra Capital dan Bank BTPN menjalin kerja sama untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal.

Chief Executive Officer Syailendra Capital, Fajar Hidayat  mengatakan, instrumen reksa dana kian populer dan menjadi salah satu pilihan utama investor pasar modal dalam negeri.

Hal ini tercermin dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2024 yang menunjukkan ada 12,3 juta investor reksa dana atau sekitar 94% dari total jumlah investor pasar modal Indonesia.

“Angka ini meningkat lebih dari 115% dibandingkan pada tahun 2021 dan bisa terus bertambah seiring dengan makin matangnya iklim investasi di dalam negeri. Kendati demikian, jika dilihat dari data OJK pada 2022, level literasi dan inklusi sektor jasa keuangan khususnya pasar modal tergolong sangat rendah,” ujarnya, Senin (12/8/2024).

Lanjutnya, jika dirinci lagi, angka asset under management (AUM) atau gross domestic product (GDP) di Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terendah yakni 3,7% dibandingkan dengan rata-rata negara Asean yang mampu mencapai double digit.



Bahkan, melansir rilis data terbaru dari OJK, per Agustus 2024, terjadi penurunan di inklusi keuangan menjadi 75,0%  walaupun literasi meningkat menjadi 65,4%.

Kondisi inilah, kata dia, yang melatarbelakangi pentingnya kolaborasi antara PT Bank BTPN Tbk dan manajer investasi Syailendra Capital untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal, khususnya reksa dana.

Kerja sama ini ditandai dengan kehadiran Syailendra Capital sebagai salah satu manajer investasi yang dapat diakses melalui aplikasi Jenius dari Bank BTPN.

“Meningkatnya jumlah pertumbuhan investor reksa dana menunjukkan sebuah tren yang positif. Hal ini perlu disambut baik oleh para pelaku industri, salah satunya dengan berkolaborasi dan menciptakan layanan  investasi yang mudah diakses, aman, dan terpercaya. Inilah yang melatarbelakangi kerja sama antara Syailendra Capital dan Bank BTPN,” jelasnya.

Wakil Direktur Utama Bank BTPN Darmadi Sutanto mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi dan layanan keuangan yang lengkap ke berbagai segmen nasabah dengan dukungan tekonologi digital.

“Untuk itu, kami senantiasa menyeleksi produk-produk investasi terbaik yang tersedia di platform kami untuk nasabah kami. Syailendra Capital dapat memenuhi kebutuhan investasi nasabah kami, mengingat rekam jejaknya selama lebih dari 17 tahun, performa produk yang konsisten melampaui benchmark dan variasi produk yang relevan.” tambah Darmadi.

Menurutnya, pengguna yang tertarik untuk membeli produk reksa dana Syailendra Capital dapat mengakses fitur Investasi di aplikasi Jenius.

Modal awal untuk investasi di produk reksa dana Syailendra Capital sangatlah terjangkau mulai dari Rp 10.000.

Keunggulan lainnya, para pengguna juga dapat memantau performa portfolio secara mudah dengan mengakses halaman Wealth di aplikasi Jenius. Di sini, kata dia, informasi seperti total investasi yang dimiliki (Total Investment) dan informasi return. 

Menanggapi kerja sama itu, pakar perencana keuangan Aline Wiratmadja menyampaikan kolaborasi antarpelaku industri seperti ini perlu disambut dengan baik mengingat para pihak ini telah mengambil langkah aktif dalam menyediakan akses yang mudah dalam berinvestasi.

“Edukasi yang masif pun perlu dilakukan agar masyarakat Indonesia memiliki literasi finansial yang lebih baik, terhindar dari praktik judi online ataupun penipuan berkedok investasi lainnya,” pungkasnya.


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset\" sirkuit otak

Context.id | 30-10-2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia | 30-10-2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id | 29-10-2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id | 29-10-2024