Share

Home Stories

Stories 09 Agustus 2024

Efektivitas Satgas Impor Diragukan

Berkaca dari kebijakan pembentukan satgas sebelumnya, yang dirasakan tidak memberikan efek signifikan

Mendag Zulkifli Hasan tengah memeriksa barang impor ilegal/Info Publik

Context.id, JAKARTA - Warganet meragukan efektifitas satuan tugas barang impor ilegal dalam menangani pemberantasan produk impor.

Hal itu terekam dalam analisis respon masyarakat di akun X oleh lembaga Institute for Development of Economics and Finance (Indef).

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menjelaskan, pihaknya mengumpulkan 2.136 perbincangan di X periode 26 Juli hingga 6 Agustus 2024.

Hasilnya, 64,09% warganet skeptis satgas impor bisa bekerja efektif untuk mengatasi impor ilegal.Hal ini berkaca dari kebijakan pembentukan satgas sebelumnya, yang dirasakan tidak memberikan efek signifikan.

Penggrebekan gudang barang ilegal pun menulai kritik karena dinilai cuma mengincar bagian hilir dari rantai perdagangan barang ilegal.

“Sebagian 40 persen lebih masih percaya begitu ya. Tapi sebagian yang lain yang dominan 64 persen itu mereasa bahwa ini berkaca dari pembentukan satgas-satgs sebelumnya ya. Terlalu banyak satgas di kita itu ya,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, dengan persentase ini, mudah-mudahan Satgas Impor  Ilegal bisa menunjukkan kinerja optimal sehingga akan diapresiasi oleh publik.

Dia juga menambahkan, 99,28% warganet sepakat produk impor ilegal harus dibasmi karena akan mematikan industri dalam negeri.

 Di sisi yang lain, warganet juga mempertanyakan kenapa produk ilegal tersebut bisa lolos dari pengawasan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan.

 “Tapi pada intinya netizen itu sepakat bahwa impor ilegal harus dibasmi dan produk dalam negeri harus ditingkatkan begitu,” terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan, Indonesia alami kerugian besar akibat serbuan impor ilegal.

Negara ini kehilangan potensi serapan tenaga kerja hingga 67.000 orang, dengan total pendapatan karyawan sebesar Rp2 triliun.

Selain itu, Indonesia juga kehilangan potensi PDB di sektor TPT sebesar Rp11,83 triliun per tahun dan mengakibatkan kerugian pajak atas produk impor ilegal itu ditaksir mencapai Rp6,2 triliun.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 09 Agustus 2024

Efektivitas Satgas Impor Diragukan

Berkaca dari kebijakan pembentukan satgas sebelumnya, yang dirasakan tidak memberikan efek signifikan

Mendag Zulkifli Hasan tengah memeriksa barang impor ilegal/Info Publik

Context.id, JAKARTA - Warganet meragukan efektifitas satuan tugas barang impor ilegal dalam menangani pemberantasan produk impor.

Hal itu terekam dalam analisis respon masyarakat di akun X oleh lembaga Institute for Development of Economics and Finance (Indef).

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menjelaskan, pihaknya mengumpulkan 2.136 perbincangan di X periode 26 Juli hingga 6 Agustus 2024.

Hasilnya, 64,09% warganet skeptis satgas impor bisa bekerja efektif untuk mengatasi impor ilegal.Hal ini berkaca dari kebijakan pembentukan satgas sebelumnya, yang dirasakan tidak memberikan efek signifikan.

Penggrebekan gudang barang ilegal pun menulai kritik karena dinilai cuma mengincar bagian hilir dari rantai perdagangan barang ilegal.

“Sebagian 40 persen lebih masih percaya begitu ya. Tapi sebagian yang lain yang dominan 64 persen itu mereasa bahwa ini berkaca dari pembentukan satgas-satgs sebelumnya ya. Terlalu banyak satgas di kita itu ya,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, dengan persentase ini, mudah-mudahan Satgas Impor  Ilegal bisa menunjukkan kinerja optimal sehingga akan diapresiasi oleh publik.

Dia juga menambahkan, 99,28% warganet sepakat produk impor ilegal harus dibasmi karena akan mematikan industri dalam negeri.

 Di sisi yang lain, warganet juga mempertanyakan kenapa produk ilegal tersebut bisa lolos dari pengawasan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan.

 “Tapi pada intinya netizen itu sepakat bahwa impor ilegal harus dibasmi dan produk dalam negeri harus ditingkatkan begitu,” terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan, Indonesia alami kerugian besar akibat serbuan impor ilegal.

Negara ini kehilangan potensi serapan tenaga kerja hingga 67.000 orang, dengan total pendapatan karyawan sebesar Rp2 triliun.

Selain itu, Indonesia juga kehilangan potensi PDB di sektor TPT sebesar Rp11,83 triliun per tahun dan mengakibatkan kerugian pajak atas produk impor ilegal itu ditaksir mencapai Rp6,2 triliun.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025